⋆ ☄︎.·˚ * 🔭˚ ༘♡ ⋆。˚ ₊˚ʚ ゚.⋆✧˖°⋆
"it's not your fault that you hurt me. And it's my own fault for setting my hopes too high and have expecting too much from you, when it's clear you don't even see me more than a best friend."
- aluna -
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷
"Lo udah mutusin?""Belum"
"Gue yakin apapun keputusan lo. Lu nggak akan nyesel Kalau lo milih buat debut na"
"Lo juga tu?"
"Iya gw juga"
"Lo bakal debut dong?"
"Lo juga harus debut duluan na"
"Why me?"
"Katanya kalau lo mau ngelupain seseorang. Lo harus pergi jauh dari dia. Gimana lo mau pergi jauh kalau lu sama dia aja tuh sebangku, sekelas, se sekolah bahkan rumah kalian juga depan depanan. Dan satu-satunya cara untuk lo agar jauh dari dia ya apalagi kalau bukan debut"
"Sam pernah bilang ke gw, lari dari masalah itu ga akan berbuah sebaik yang kita pikirin tu"
"Seenggaknya lo ga ketemu dia dulu. Ya kan?"
"Gw ga tau.."
"Kalau lo sibuk buat persiapan debut. Lo nggak akan mikirin gimana capeknya lo tanpa dia. Lu cuma akan disibukan oleh musik, dance dan image yang harus Lo bangun di depan orang-orang. Lo ga akan Mikirin lagi gimana sam hari ini. Dia pergi kemana dia lagi apa. Lo ga akan mikirin lun"
"Dengan begitu gue nggak akan ngerasa sakit karena dia ga ada di sisi gue kan tu?"
"Bener. Lo ga akan ngerasa sakit"
"Sekolah gw gimana?"
"Selama persiapan debut lo masih bisa sambil sekolah kan? Ntar kalau udah debut lo bisa ambil cuti sementara abis itu sekolah lagi. Pasti bisa di lobi lobi sama agency lah. Gw juga denger aries katanya bakal didebutin bareng lo kalau lo terima tawaran ini"
"Jadi, menurut lo?"
"Sebagai sahabat lo. Gw menyarankan untuk ambil tawaran nya. Baik gw, aries maupun zulfa. Kita akan masuk agency yang sama. Kita ga akan ninggalin lo lun.."
"Iya ratu, thanks atas saran nya.."
Begitulah percakapan aku dengan ratu di minggu lalu. Percakapan tentang jadi tidaknya aku mengambil tawaran untuk masuk agensi dan mau tidaknya aku untuk didebutkan.
Sejauh ini aku benar-benar sudah asing dengan sosok Samudra. Tidak pernah lagi kulihat dia di kelas. Atau mungkin aku yang tidak melihatnya dengan jelas?
Awalnya banyak sekali yang bertanya kenapa aku tidak bersama dengannya lagi? Atau sekedar menanyakan apakah kami bertengkar? Tidak kami tidak bertengkar.
Tapi seperti sebelumnya, jarak yang terjadi di antara kami tidak lain dan tidak bukan adalah karna keinginan Samudra sendiri.
Sungguh sebenarnya aku merindukan sosoknya. Sosok yang biasa melihat ribuan bintang denganku. Sosok yang tiap malam hampir selalu mengajak ku Untuk night drive alih alih melepas masalah masing masing.
Kali ini sosoknya pergi, sudah tidak lagi kulihat. Masih ada tapi dipaksa asing untuk waktu yang lama. Masih di bumi yang sama, tapi tidak mampu berkata-kata. seolah tak pernah kenal dan menghabiskan kisah masa kecil hingga dewasa yang bertahun-tahun lamanya.
Tidak bersamanya aku Sakit. Tidak bersamanya aku lebih menderita. Tapi harus ku lakukan juga. Toh itu mau dia..
"Dra, it's not your fault that you hurt me. And it's my own fault for setting my hopes too high and hv expecting too much from you, when it's clear you don't even see me more than a best friend."
Salahku sejak awal untuk menyukaimu meski kamu sudah mewanti untuk ku tidak melakukan nya. Salahku karena rasa itu yang membuatku jauh darimu.
Doakan aku ya dra, semoga aku selalu bisa pergi melayang tinggi, mengepakkan sayapku agar terbang jauh dari sosok mu.
Dan semoga aku bisa berjalan sendiri, meski tanpa kamu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga terakhir
Fanfictionkalau semua meninggalkan aku, apa aku juga boleh tinggal kan diriku sendiri?