siapa dia?

351 17 8
                                    


-nyatanya tidak ada anak yang betul-betul menjadi beban bagi seorang ayah-

.

.

.

.

.

Sebastian terbaring lemah dalam sebuah ruangan di atas suatu ranjang rumah sakit dengan selang oksigen yang terpasang di wajahnya dan darah yang mengalir dari kepala dan pelipis anak itu

Cakra, dia diam terpaku melihat kondisi Sebastian. Kenapa? Kenapa dia membiarkan Sebastian mengendarai motornya dalam keadaan panik? Kenapa bukan dia saja yang kecelakaan? Kenapa harus Sebastian? Apa tidak bisa jika dia saja yang menggantikan Sebastian?

Sebastian sendiri mengalami kecelakaan yang parah, kecelakaan beruntun yang melibatkan dua pengendara motor termasuk dirinya, empat pengendara mobil dan dua truk bermuatan minyak. Diri nya terhimpit di antara motor dan mobil sedan yang menabraknya, dia juga menerima beberapa luka memar dan benturan di kepalanya yang menyebabkan pendarahan.

Bastian selaku kakak sekarang hanya bisa menangis dan pasrah dengan segalanya, dia harus menerima kenyataan bahwa ayahnya terkena kanker, adiknya kecelakaan, dan ibunya terkena serangan jantung

"Bastian, sabar ya?" Ujar wildan, salah seorang teman satu ekskul nya

"Wil, keluarga gue wil... Kenapa harus mereka? Kenapa gak gue aja wil? Kenapa?" Ujar Bastian pilu

"Lo gak boleh ngomong gitu tian, kita tau kalau lo itu anak yang kuat" ujar hendra memegangi pundak teman nya

Dari kejauhan nampak empat orang pemuda yang berlari ke arah mereka, siapa lagi kalau bukan teman-teman sebastian?

"Kak Bastian, Sebastian nya di mana?" Tanya Chandra yang terlihat masih panik

"Dia di dalam, masih di tangani sama dokternya dek" bukan Bastian yang menjawab, tapi Wildan

"Sial! Berarti yang tadi gue liat beneran dia?" Mahesa mengusap kasar wajahnya, kecewa pada dirinya sendiri karena tidak menghentikan langkah teman nya yang sempat berpapasan dengan dirinya beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi

"Sudah sudah, kalian duduk dulu, baru dateng juga" ujar salah seorang senior paskibra, Devano giafandra

Chandra melirik ke arah salah satu orang di sana, mereka seakan berkomunikasi lewat telepati. Hingga Chandra memutuskan kontak mata dengannya dan langsung menghubungi seseorang

"Datang ke tempat yang gue sherlock, sekarang." Titahnya pada seseorang di sebrang telpon, dia lalu melangkah meninggalkan yang lainnya bersama satu orang

'mau ke mana dua orang itu?' batin mahesa

.

.

.

.

.

Di sebuah daerah terpencil di pinggiran kota, sebuah motor ninja bewarna hitam dan merah berhenti di depan suatu gubuk yang terlihat sudah cukup kumuh

Dua orang yang berada di atas motornya masing-masing turun tak lupa membuka helm mereka dan meletakkannya di jok motor belakang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jatuh cinta Ketua Paskibra?[BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang