🥀

101 21 3
                                    


Happy Reading

"Kau kenapa?"

"Tidak apa"

Melihat mata bengkak dan hidung merah Sara, membuat Jaemin merasa jika gadis ini tidaklah baik-baik saja.

Lelaki itu kemudian duduk di depan Sara "Akhir pekan kau senggang?"

"Entahlah" Jawab gadis itu.

"Mau menonton bersama?"

.
.
.

Sara lagi-lagi pergi ke fakultas sahabatnya. Bukan untuk menemui Saemi, melainkan melihat sosok laki-laki berwajah sama dengan kekasihnya. Gadis itu sedang berdiri di balik pohon, melihat beberapa gadis sedang berbincang-bincang dan tertawa bersama laki-laki yang membuatnya bingung dari kemarin.

Sejak kapan laki-laki itu tertawa selebar itu dengan para gadis. Younghoon nya yang dingin dan cuek sekarang berubah. Kalau benar dia bukan laki-laki yang dikenalnya, kenapa wajah dan nama mereka sangatlah sama!?

Younghoon..

Aku sangat merindukanmu..

Rasanya aku ingin sekali memelukmu.

Sara menyeka air matanya yang kembali mengalir. Dia sangat sedih, jatuh cinta di dalam dunia DAS, dan patah hati di dunianya.

Gadis itu pun kemudian pergi.

Younghoon yang sedang tersenyum bersama mereka, kemudian melirik ke arah gadis itu.

"Sara yaa, maafkan aku" Batinnya.

🥀 Missing You 🥀

Sepanjang film berputar, dan bahkan makan bersama, gadis itu banyak diam tanpa berbicara kepadanya.

Apakah sifat dingin gadis itu mulai kembali? Semoga saja tidak.

"Sara yaa"

Gadis itu hanya diam tanpa menjawabnya, memainkan sendok di mangkuk sambil menatap luar jendela.

"Sara?"

"Eoh!" Sara langsung menatapnya "Kau memanggilku?"

Jaemin membuang nafas pelan "Kau ada masalah?"

"Tidak"

"Jangan bohong"

Sara yang tadinya diam akhirnya kembali melihatkan senyumannya.

"Maaf, kelihatan ya?"

Laki-laki berwajah tampan itu mengangguk mengiyakan.

Gadis itu mengulum bibirnya sambil melihatkan eye smile-nya. Oh ayolah Sara... Bagaimana bisa kau memikirkan laki-laki lain saat sedang bersama gebetanmu!

"Sara yaa, ada apa?"

Gadis itu kembali menatap wajahnya.

"Tidak ada"

"Kalau ada sesuatu yang ingin kau ceritakan, katakan saja. Jangan dipendam"

Kalimat yang dilontarkan lelaki di hadapannya ini membuatnya terdiam seketika. Mencoba untuk tidak sedih saat kembali mengingat laki-laki itu, lelaki yang dirindukannya selama ini, jujur dia bingung ini adalah perasaan apa. Karena, apa yang ia jalani bersama lelaki itu adalah sebuah mimpi, bukan kenyataan.

"Menurutmu, gila tidak jika kukatakan sekarang aku memikirkan seseorang"

Lelaki itu melepas sendok di tangannya dan menatapnya dengan lembut.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang