Dengan Lo hidup di dunia, Lo ada diantara kesulitan-kesulitan itu. Capek. Tapi, mati juga bukan jalan yang mudah. Gak perlu muluk-muluk gua cuma mau jalani hidup semestinya, ngalir gitu aja. Wajar kan?
Tak ada kebahagiaan tanpa kesedihan, pun sebali...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bang, nebeng ya?"
"Gak!" "Sekali-kali, Bang. Searah juga lagian." "Gak!" "Pelit anjir. Gue sumpahin ban Lo bocor. Mampus!" Saga mengedikkan bahunya acuh. Lanjut menyalakan mesin motornya.
Dan terjadi. Baru setengah jalan motornya bocor. Tak tanggung-tanggung, bengkel yang biasanya ada dimana-mana pun kini tutup. Mau tak mau Saga harus menuntunnya lebih jauh.
"Sialan Lo Arga."
Tinn
Tinn
Tinn
Klakson yang tak sabaran ini berasal dari arah belakangnya.
"Lo yang disana!!! AWAS!!!"
Brakkk
Kesialannya berkali lipat hari ini. Apa ini karma?
"Motor kesayangan gue." Saga menatap tajam pelaku. Dia hanya berdiam diri dan apa barusan? Seseorang menabraknya dari belakang. Gila! Motornya tentu tak baik-baik saja. Knalpot peyok, spion pecah, helm yang entah terpental kemana. Sial sekali.
"Motor gue belom lunas anjir." "Gila ya! Mata Lo dimana anj– –Eh?"
Hiks
Hiks
Sagara panik. Orang yang barusan menabraknya terjatuh. Tak sengaja ikut terseret kuat karena motor Saga tadi dalam keadaan menyala.
"Eh jangan nangis." "Sialan gue harus apa." Persetan dengan lecet dimotornya. Saga berusaha mengangkat motornya.
"Lo gak papa?"
Gadis berseragam SMA tadi terdiam sebentar, kemudian menganggukkan kepalanya. Gadis bername tag Anselma itu bangun. Masih terkejut dengan kejadian barusan.
Saga tak menggubris. Tangannya sibuk memapah Ansel ke pinggiran jalan. Ikut mendudukkan dirinya disana. Mengambil ponselnya dan mengirimkan beberapa pesan sesaat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.