CHAPTER 8

142 23 0
                                    

Aku dan Kim Seonghwa berjalan menuju ruang latihan trainee berkartu kuning. Dari kejauhan, kami bisa melihat jika lampu yang berada didalam ruangan masih tetap menyala seperti sebelumnya.

'Mungkinkah latihannya masih berlangsung?'

Ya, mari kita berharap semoga mentor Kim Myeongseo membuat waktu latihannya menjadi lebih lama dari biasanya. Namun, berkebalikan dengan apa yang kami harapkan, pintu ruang latihan mulai terbuka, dan satu persatu trainee mulai berhamburan keluar dari ruang latihan.

'apakah latihan vocalnya telah selesai?'

Aku dengan tenang berdiri dipinggir pintu masuk ruang latihan. Walaupun latihannya telah usai, aku dan Kim Seonghwa berniat untuk berlatih mandiri.

Saat kami akan masuk kedalam ruang latihan, tiba-tiba seorang trainee dari agensi yang cukup besar muncul dihadapanku.

Dia menatapku dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan sinis, kalau tidak salah, nama orang itu adalah Park Taehun.

'ada apa dengannya?'

Park Taehun masih tetap berdiri menyilangkan kedua tangannya, dia enggan memberikan jalan kepadaku. Matanya, entah mengapa menatapku layaknya seorang petani yang menatap jijik kearah seekor hama diladang.

"Minggir!" perintah Park Taehun dengan suara yang kencang.

Aku tersenyum singkat dan segera menyingkir dari hadapannya, Kim Seonghwa yang berdiri di sampingku dengan suka rela ikut menghindar dari Park Taehun.

Kami berdua menunggu dengan sabar, memastikan kembali jika semua trainee telah keluar dari ruang latihan.

Lee Jungmin dan Yo Hamin menjadi trainee yang keluar paling akhir, mereka berdua tersenyum kepada kami.

"Apakah latihannya telah selesai?" tanya Kim Seonghwa.

Yo hamin mengangguk, "iya latihannya telah selesai hyung."

"Baiklah, Terimakasih."

"Iya," Yo Hamin kembali menganggukan kepalanya. Dia merasa canggung saat berhadapan dengan Kim Seonghwa, mungkin ia merasa bersalah karena tidak bisa membantu Kim Seonghwa yang diperlakukan tidak adil oleh mentor Kim Myeongseo.

"Kalau begitu, kami pergi duluan hyung! semangat untuk latihannya!" ucap Lee Jungmin memecah kecanggungan diantara mereka berdua.

"Baiklah, sampai jumpa besok"

Setelah mereka pergi, kami berjalan masuk keruang latihan. Ruangan itu terlihat sangat kosong tanpa kehadiran para trainee dan staff.

Kamera yang terpasang disetiap pojok ruang latihan masih tetap menyala memperhatikan gerak-gerik yang kita lakukan didalamnya.

"Sepertinya kita terlambat untuk latihannya Seonghwa..."

Kim Seonghwa tersenyum lalu berkacak pinggang, "yah tidak apa-apa, setidaknya kita bisa latihan dengan tenang disini."

Kali ini dia sangat berpikir positif.

Aku sendiri berpikir, jika ruang latihan yang sepi, cukup bagus untuk menghasilkan hasil yang bagus. Tanpa adanya kebisingan yang menganggu, aku yakin kita berdua bisa fokus untuk latihan.

"Seonghwa, apa kamu masih mau latihan?"

"Tentu saja aku akan latihan, ah sekarang sudah pukul dua belas malam ya? Jika kamu mau tidur, tidurlah terlebih dahulu. Aku yakin kamu sudah lelah."

"Baiklah, aku akan tidur sebentar diasrama."

"Iya, silahkan! Oh iya terimakasih banyak sudah membantuku"

Debut To Take My Body Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang