CHAPTER 9

154 20 1
                                    

Krett

Aku membuka kotak hitam dengan hati-hati, trainee yang lain mulai mendekat kearahku. Sekarang kami berlima kompak mengerubungi kotak hitam yang cukup menarik perhatian.

"Wah! Ini senter?"

Lima buah senter berada didalam kotak hitam itu, sepertinya ini cukup sesuai dengan dugaanku. Ini adalah misi tersembunyi yang telah disiapkan dengan rapih oleh staff Idol Creator.

Kim Seonghwa tanpa banyak bertanya segera membagikan kelima senter itu kepada kami semua.

Aku pikir cahaya dari senter yang sedang ku gunakan terasa sedikit redup. Mungkin, senternya dengan sengaja disetting dengan cahaya yang minim. Alhasil jarak pandangku terasa sedikit mengsempit.

Krett krett

Tembok bergetar dan membuka sebuah jalan didepan kami, itu mirip dengan lorong yang biasanya ada di rumah hantu.

"Apakah ini misi tersembunyi?" Yo Hamin bertanya dengan mengerutkan keningnya, ada kemungkinan jika saat ini ia sedang merasa tidak nyaman.

'Wah.. apakah dia takut dengan kegelapan?'

Aku pikir itu bisa saja terjadi, sebab sedari tadi kedua kakinya sedikit gemetaran. Sungguh anak yang malang.

"Iya, sepertinya ini misi tersembunyi," ucapku.

"Apa yang harus kita lakukan?" Kim Seonghwa bertanya dengan beberapakali mematikan dan menyalakan senter, ya ampun dia sangat mirip dengan anak kecil yang sedang memulai perbuatan usilnya.

"Keluar dari sini mungkin?"

"Berati kita hanya perlu menyusuri tempat itu untuk menemukan jalan keluarnya..." Park Taehun dengan yakin menatap kearahku.

Rasanya agak aneh.

Tapi ya sudahlah. Walaupun jalan keluarnya dapat ditemukan, pastinya staff punya trik untuk membuat kami kewalahan dalam mencari jalan keluarnya.

"Betul, sebaiknya kita segera bergegas keluar dari sini."

"Ya! Ayo lakukan dengan baik semuanya!"

Aku memimpin berjalan dipaling depan, Kim Seonghwa dan yang lainnya dengan patuh mengikutiku dari belakang.

Drap drap

Suara langkah kaki terdengar, Yo Hamin memejamkan matanya karena takut dengan sesuatu yang mungkin saja akan datang.

"Jangan takut, itu bukan apa-apa" ucapku sembari mengarahkan senter kearah suara berasal.

Sesuai dugaanku, disana tidak ada apa-apa. Menyelesaikan keraguan mereka, akhirnya kami kembali berjalan menyusuri lorong.

Tanpa sebuah peringatan sosok seseorang yang berpenampilan hantu tiba-tiba datang kearah kami.

"AKHHHHH HANTUU!"

"Mamah tolong!"

"Akhh tolong hantu ada hantu didepan!"

"Hantu!"

Kami mulai berlarian melewati hantu tadi, Yo Hamin yang awalnya berada digaris belakang kini telah berlari didepan kami.

Teriakannya terus bergema disepanjang lorong, mau tidak mau anggota yang lain merasakan ketakutan yang sama dan mulai ikut berlari.

"Mamahh hantu!!"

Aku yang berjalan paling belakang, hanya bisa mengulas senyum diwajahku. Hal ini tidaklah menakutkan. Mungkin karena aku sendiri sebenarnya adalah hantu. Bukankah jatuh dan mati dari gedung lebih horor daripada permainan hantu-hantuan seperti ini?

Debut To Take My Body Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang