FATAN 07

60 27 70
                                    

"Seperti tanaman liar, kamu harus membiarkan dirimu tumbuh di semua tempat, kamu harus menjadi pribadi yang belum pernah orang lain lihat, yang mereka pikir tidak akan pernah kamu lakukan."

Hari ini adalah hari kedua mahira bersekolah disini, dengan suasana baru serta teman-teman baru, dan tidak ada lagi orang yang akan menggangu nya, tidak ada lagi pukulan dan nyinyiran yang ia dapatkan setiap harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari kedua mahira bersekolah disini, dengan suasana baru serta teman-teman baru, dan tidak ada lagi orang yang akan menggangu nya, tidak ada lagi pukulan dan nyinyiran yang ia dapatkan setiap harinya. sekarang, disekolah ini, di tempat ini, ia akan memulai dan membuka lembaran baru, dan ia sekarang memiliki teman-teman yang baik dan menghargai kehadirannya, mahira telah memutuskan bahwa mereka akan menjadi sahabatnya.

Kebiasaan qeila dan kedua sahabatnya setelah bel pulang sekolah berdiam diri di kelas, alasannya karena mereka menunggu para sopir sampai di depan gerbang sekolah, mereka males harus menunggu jemputan di halte, karena pengap dan juga berhimpit-himpitan. Setiap hari halte sekolah akan di penuhi oleh para siswa-siswi di jam pulang.

Mahira membereskan alat tulisnya bersiap akan pulang, ia menyandang tas ranselnya.

"Ayo." Ujar mahira tanpa menatap lawan bicaranya, matanya fokus menatap ke pintu keluar.

"Lo di jemput?." Tanya qeila.

"Iya."

"Tunggu disini aja kalo di halte rame banget." Ujar qeila.

"Iya lagian di halte kita nggak akan kebagian duduk, kalo di sini kita leluasan mau duduk dimana aja juga bisa." Sahut cherry.

"Lagi?." Tanya mahira.

"Maksud lo?." Tanya balik aazeen.

"Nunggu di sini." Jawab Mahira.

"Iya."

Mahira menatap layar handphone nya, ia mengecek jam berapa sekarang.

"Biasanya mang dadang sebelum bel pulang berbunyi dia udah jemput lo ra, kok sampai sekarang belum?." Ujar qeila.

"Mungkin masih ada keperluan lain, lagian juga gue udah jarang banget di jemput, kalo bukan karena desakkan papa gue, mana mau gue harus antar jemput lagi kayak gini." Kata Mahira.

"Terus lo naik angkutan umum atau antar jemput sama ayang nih?." Tanya cherry tersenyum, ia menggoda sahabat barunya itu.

"Naik angkutan umum." Jawab Mahira singkat.

"Lagian lo sih udah di fasilitasin sama om rangga masih aja mau naik angkutan umum." Ujar qeila.

"Gue suka aja sih, karena naik angkutan umum dapat membuat gue rileks."

"Gue kira di jemput sama ayang beb." Ujar cherry.

"Jangankan pacaran dekat sama cowok aja dia ogah-ogahan." Sahut qeila.

"Nggak gitu qei, bukan gue ogah-ogahan tapi gue-

"Belum siap?." Potong qeila. "Ra apa salahnya sekedar dekat, dekat kan bukan berarti kita harus pacaran, bisa jadi temanan atau sahabatan." Lanjut qeila.

FATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang