"Perdana Menteri Park aku ingin bicara"
Mata Sunghoon melebar didepan nya ini Jake sedang bediri menggunakan kemeja satin dan celana yang pas membalut kaki jenjang nya dan menampilkan lekuk tubuhnya dipadukan dengan perhiasan yang menghiasi lehernya dengan rambut yang ditata belah tengah dan sedikit bergelombang, bibir nya di beri sedikit pelembab sehingga terlihat pink dan bersinar. Sungguh pemandangan di depan nya ini membuat Sunghoon pangling.
Sunghoon mendelik "Katakan"
"Aku ingin ke kota besok" Mata Sunghoon memicing tanda ingin diberi kejelasan untuk apa Jake ingin ke kota.
"Aku ingin pergi berbelanja"
Sunghoon terdiam, Jake sebelumnya tidak pernah ingin pergi keluar bahkan cenderung mengurung diri di mansion.
"Aku bisa menggunakan uang ku sendiri jadi kau tak perlu khawatir aku hanya ingin minta tolong disediakan kereta"
Jake sengaja mengatakan hal tersebut agar Sunghoon merasa bahwa dirinya dipandang rendah olehnya.
"Gunakan uangku sebanyak yang kau mau, beli blazer dan kemeja 100 pasang pun aku tak masalah, kau tahu bagiku itu adalah hal yang sepele" Dan benar dugaan Jake kalau sekarang Sunghoon sedang merasa bahwa harga diri nya terluka oleh kata-kata Jake barusan.
"Tentu, kau adalah Perdana Menteri ternama yang mulia, terima kasih atas kerendahan hati anda" Jake tertawa di dalam hati.
Investasi itu perlu pikirnya, tentu Jake tidak ingin kabur dengan koper kosong, setidak nya koper nya harus di isi oleh baju-baju berkualitas tinggi dan perhiasan dengan harga selangit. Mungkin nanti ia akan diam-diam membeli tanah dan membangun rumah juga.
"Kalau begitu aku permisi yang mulia."
"Apakah sakit?" Celetuk Sunghoon
Langkah Jake terhenti, ia menoleh kearah Sunghoon meminta penjelasan.
"Kau tahu, tadi pagi aku mencengkeram wajah mu cukup kuat"
Cih, sadar ternyata beliau
Jake membalas hal tersebut dengan gelengan dan tersenyum "Tidak masalah yang mulia, aku juga salah karena berbicara hal yang buruk kepada anda, mohon maaf"
Sunghoon berjalan mendekati Jake "Ternyata kau orang yang sadar akan kesalahan juga ya, jangan di ulangi lagi"
Jake hanya bisa tersenyum, padahal di dalam hati Jake sudah menyumpahi kata-kata Sunghoon barusan. Tangan nya sudah gatal ingin menonjok wajah rupawan didepannya.
"Baik. Kalau begitu aku permisi yang mulia, aku ingin tidur, selamat malam"
Jake keluar ruangan Sunghoon dengan kaki yang dihentak kesal.
"Nyesel tai gue minta maaf, Sunghoon biadab"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke's (SUNGJAKE Transmigration Story)
أدب تاريخيJaeyun tiba-tiba terbangun menjadi seorang Shim Jake. Istri seorang Perdana Menteri Park Sunghoon. BxB Sungjake Area Historical Fan Fiction Isekai Transmigras Note: Masih suka tiba-tiba revisi harap maklum