3. Salah paham

166 20 4
                                    

Pagi itu, Nicholas bangun dengan sendirinya karena merasa sudah waktunya bangun tapi tidak ada Wonbin yang membangunkannya.

Dengan mata yang setengah tertutup, Nicholas berjalan ke dapur untuk mengambil susunya. Meminumnya dan mencari keberadaan Wonbin.

"Kak? Kakak belum bangun?" Tanyanya dari balik pintu kamar.

Merasa tak mendapat respon, Nicholas masuk ke kamar Wonbin dan mendapati kakaknya itu sedang meringkuk didalam selimut.

"Kakak sakit?" Bisiknya sembari menyentuh dahi Wonbin, wajah pucat dan suhu panasnya berhasil menjawab pertanyaan Nicholas.

Wonbin demam, suhunya cukup tinggi. Nicholas melihat jam dinding menunjukkan pukul 8 pagi yang artinya sudah terlambat untuk pergi sekolah.

WENO's Ricky tampak memanggil di layar ponsel Wonbin, Nicholas segera mengangkatnya dan bicara didapur.

"Halo Kak? Kafe hari ini buka gak? Tadi udah ada pelanggan, balik lagi gara-gara pintunya masih dikunci"

Nicholas menggigit bibirnya berpikir, "Kakak lagi sakit, Ricky. Biasanya hari ini banyak pelanggan gak?"

"Kak Wonbin sakit? Sakit apa, Nicho? Hari ini udah ada satu meja yang di booking, gak enak kalo kita malah tutup. Gimana dong, Nicho?"

Sayang sekali kalau tidak buka kafe hari ini, Nicholas melirik sekilas Wonbin yang masih dalam posisi yang sama.

"Hari ini kafe buka, tunggu 30 menit lagi, aku kesana sekarang"

Nicholas segera mematikan sambungan telponnya, bersiap mandi dan pergi ke kafe.

🐰🐱

Wonbin terbangun dengan kepala yang berdenyut, tenggorokannya terasa kering. Ia butuh minum segera.

Saat membuka mata, ia melihat semangkuk bubur tanpa topping, segelas air minum, sebuah termos berisi teh manis panas dan kotak obat yang berisi obat penurun panas. Bibir pucatnya terangkat membentuk senyuman manis.

Wonbin membawa tubuh beratnya untuk duduk dipinggir ranjang dan memakan bubur yang disiapkan Nicholas. Enak, pasti anak itu beli di warung depan.

Nicholas bukannya tidak bisa memasak, ia hanya malas belajar memasak. Membantu Wonbin pun hanya bagian memotong bahan saja. Pernah satu kali Nicholas nekat membuat nasi goreng kimchi, berakhir dengan nasi arang karena ia tinggal untuk memakan mie pedasnya.

Sejak saat itu, Nicholas tidak mau lagi memasak. Alasannya karena tidak mau merusak perabotan yang membuat Wonbin harus beli yang baru lagi, Wonbin percaya saat itu. Nicholas memang pandai beralasan.

Setelah menghabiskan setengah bubur itu, Wonbin meminum obat dan kembali tidur untuk beberapa menit sebelum terbangun lagi dengan tubuh yang lumayan fit.

Keringat bekas demam semalam membuat Wonbin tidak nyaman, ia membasuh diri dengan air hangat dan berganti pakaian. Sejenak menenangkan diri dengan minum teh manis hangat buatan Nicholas.

Saat melihat jam menunjukan pukul 12 siang, Wonbin merasa ada yang aneh. Ia memutar otak untuk mengingat apa hal yang aneh hari ini.

"Kafe!" Pekiknya ingat, Wonbin segera mencari ponselnya untuk mengabari Taesan dan Ricky kalau hari ini kafe—

"Kafe buka?" Gumam nya saat melihat update social media WENO di Instagram.

Apa Nicholas—

Wonbin melesat ke kamar Nicholas dan mendapati seragam sekolahnya tergantung dibalik pintu, tas sekolah dan sepatunya juga masih ada ditempatnya. Itu artinya?

Another Life [brothership]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang