Jaehyun itu dominan.
kebanyakan orang menganggapnya begitu.
padahal nyatanya tidak seperti itu. Mark berani membuktikannya.
si bungsu Jung itu sangat kekanakan.
sebenarnya sifat kekanakan itu tidak cocok dimiliki oleh Jaehyun yang memiliki tubuh bongsor. namun, seperti itu kenyataannya.
Mark sudah tujuh tahun mengenal Jaehyun. berawal menjadi roomate di kostan saat kuliah, dan sekarang sudah menjadi kekasihnya semenjak tiga tahun yang lalu.
banyak orang yang membandingkan-bandingkan sang kekasihnya itu. bahkan teman-teman Mark seringkali bertanya untuk memastikan apa benar jika Mark menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih dengan Jaehyun?
di anggapan beberapa orang, Jaehyun terlalu "bocah" dan tidak pantas berperilaku seperti itu. pemuda yang usianya berada diatasnya satu tahun itu pun sudah sering menerima nyinyiran dari lingkungan karena keanehannya.
berulangkali Jaehyun terluka, dan berulangkali Mark mengobati lukanya.
Jaehyun itu tidak sekuat yang orang kira. banyak orang berpikir bahwa Jaehyun berani di tengah kegelapan, Jaehyun bisa tidur sendirian saat diluar sedang hujan disertai petir, dan Jaehyun yang bisa ditinggal sendirian di sebuah tempat baru.
padahal, Mark bergerak sedikit saja Jaehyun sudah terbangun dan mengira Mark meninggalkannya saat tidur.
meskipun begitu, Mark sangat mencintai pemuda dengan lesung pipi lucu di kedua pipinya itu. Jaehyun bukan aneh, dia hanya berbeda. Jaehyun adalah laki-laki biasa, sama seperti Mark. hanya saja ada suatu hal yang membuatnya seperti itu.
Mark awalnya juga risih ketika mendapati dirinya menjadi roomate dari laki-laki yang sering dianggap 'lembek' oleh orang-orang di sekitar. namun perhatian kecil dari Jaehyun meruntuhkan rasa aneh yang berkumpul didadanya.
ia masih ingat sekali, dimana Jaehyun tertidur meringkuk sembari menangis ketika suara petir menggelegar. Mark awalnya kesal karena harus menghibur pemuda yang memiliki sifat manja dan penakut itu. namun rasa iba sedikit mengisi hatinya karena ia teringat saat ia takut akan sesuatu, ia akan merasa benar-benar takut dan tidak bisa mengatasinya.
hingga pada akhirnya Mark menghampiri Jaehyun dan menepuk-nepuk pelan bahu Jaehyun yang bergetar. bahkan dengan sukarela, ia membiarkan Jaehyun memeluknya erat sampai pagi datang menyambut. dan lucunya, saat jam makan siang, Jaehyun datang dengan tiga kantung jelly di tangannya. Mark masih mengingatnya dengan jelas, wajah tidak ikhlas dari Jaehyun ketika Mark menerima jelly pemberiannya. itu sangat menggemaskan.
dia yang memberi, dia juga yang kesal sendiri.
untungnya Mark tidak terlalu suka dengan makanan manis. namun, untuk menghargai pemberian Jaehyun, ia mengembalikan dua kantung jelly pemberian Jaehyun, lalu mengajak Jaehyun memakan bersama satu kantung jelly yang ia terima. ya.. walaupun sebenarnya Jaehyun juga yang menghabiskan karena Mark hanya memakan dua sampai lima jelly.
kedekatan Jaehyun dengan Mark dipandang aneh beberapa siswa di kampusnya dulu. beberapa orang mencibir dan menghina Jaehyun secara terang-terangan ketika Jaehyun berjalan bersama Mark.
memangnya kenapa, sih? toh Jaehyun tidak mengganggu mereka. bahkan Jaehyun berulangkali berbuat baik dengan membantu mahasiswa lain dan membagikan jelly kesukaannya ke orang-orang yang meminta.
Jaehyun anak baik, anak yang pintar pula.
Mark lama-kelamaan merasa nyaman dengan pemuda manis itu. setelah mencoba untuk lebih akrab dengan Jaehyun, ia baru menyadari bahwa Jaehyun memiliki bakat dalam bernyanyi, Jaehyun pandai bermain gitar, Jaehyun suka bermain puzzle dan Jaehyun yang pintar di beberapa matkul.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Jaehyun
Fanfic+ Jaehyun bottom only! + gay, bxb, mxm, homo + with nct member + oneshoot/twoshoot/or more + CW in the chapter! + minor DNI! + DLDR!