warn! 🔞
3000 word!
minor? dni!
unprotected sex!
cringe!Pagi-pagi sekali, mansion Jung sudah diributkan dengan rengekan dari Jung Jaehyun, si bungsu keluarga Jung. Pemuda berusia delapan belas tahun itu mengerucutkan bibirnya sebal, hal itu dikarenakan ayahnya yang hendak menyewa seorang guru les privat.
"menurutlah, Jaehyun. ayah tidak suka dibantah, ingat itu" ujar Johnny Jung, seorang single parent yang memiliki tiga anak laki-laki.
Jaehyun semakin mengerucutkan bibirnya, ia melirik kearah kedua kakak laki-lakinya, berharap mereka memberinya bantuan. Namun, kedua kakaknya justru memilih diam dan melanjutkan sarapan mereka yang tertunda. Lagipula, Lucas dan Jeno tidak ingin mencari ribut dengan ayah mereka yang luar biasa galak dan tegas itu.
"heishh! aku benci ayah! hiks"
kriett
dug dug
brak!
Johnny menatap pintu kamar si bungsu dengan tatapan lelah. Anak itu memang sangat susah diajari. Di sekolah pun ia hanya tau bermain, membolos, dan hangout bersama temannya.
Jaehyun tidak bodoh, tapi juga tidak pintar. Pemuda itu pandai dalam hal seni, tapi tidak dalam pelajaran lain. Karena yang dibutuhkan untuk mendapat ijazah tidak hanya penilaian kesenian, maka dari itu Johnny mencarikan guru les yang pas untuk Jaehyun.
Sudah berulang kali, bahkan puluhan guru les datang ke mansion untuk mengajari Jaehyun. Namun tidak ada yang berhasil sama sekali. Jaehyun sangat manja, nakal, dan malas.
Tetapi, akhirnya ia menemukan seorang guru les yang tepat. Na Jaemin namanya.
Pria berusia dua puluh empat tahun yang bekerja di perusahaannya. Ia bukan lulusan universitas, tetapi ia sangat pandai dan menguasai semua mata pelajaran. Bahkan, di usianya yang masih muda, ia sudah menjadi asisten Johnny. Maka dari itu, Johnny mempercayakan Jaehyun pada Jaemin.
"Jaehyun itu, kalau dibiarkan bisa baik sendiri kok, yah. jangan terlalu berusaha buat bujuk dia, nanti dia makin manja" ujar Lucas sembari tersenyum. Johnny menatap anak sulungnya, kemudian mengangguk pelan.
"bener kata bang Lucas, makin dibujuk atau diturutin apa maunya, makin bandel dianya. yaudah, Jeno sama abang berangkat dulu. keburu telat nih yah, ada upacara penerimaan maba"
Johnny berdeham, kemudian mengangguk. Ia menatap kepergian anak kembarnya itu, lalu beralih menatap pintu bewarna peach yang ditempeli banyak stiker buah peach dan pernak-pernik bewarna merah muda milik Jaehyun.
••••
"perkenalkan, saya Na Jaemin, kamu bisa panggil saya mas Jaemin aja biar agak akrab"
"sok akrab"
Jaemin tersenyum tampan, ia memang sudah tahu bahwa akan seperti ini.
"baik, kira-kira pelajaran apa yang susah banget buat kamu pelajari?" tanya Jaemin sambil menyentuh dan melihat-lihat beberapa buku di rak buku Jaehyun. Mereka saat ini sedang di kamar, Jaehyun yang memintanya karena ia malas untuk beranjak dari kamar. Ditambah mata sembabnya karena habis menangis, ia malu jika sampai dilihat maid-maidnya.
"semuanya, kecuali seni"
Jaemin mengangguk paham, kemudian menatap kearah Jaehyun yang duduk di kasur dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga leher.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Jaehyun
Fanfiction+ Jaehyun bottom only! + gay, bxb, mxm, homo + with nct member + oneshoot/twoshoot/or more + CW in the chapter! + minor DNI! + DLDR!