20 - Another Side 2

12 2 0
                                    

"Koh, kenapa nggak bilang sih kalau sepupu kamu itu suka sama sepupu aku?" Grace bertanya setelah mereka keluar dari hotel tempat acara pertunangan sepupu mereka dilangsungkan.

"Buat apa? Lagian kamu seneng banget lihat dia sama Dion. Jadi aku nggak mau ganggu." Arsen menatap Grace yang sepertinya masih belum menerima kenyataan.

"Pantesan waktu aku baca grup whatsapp kalian, kamu selalu nantang Dion untuk aja Vika dan Dea ketemuan. Itu pasti karena kamu tahu kalau endingnya begini kan?" tunjuk Grace ke arah Arsen yang kini menghela nafas.

"Grace, udah ya. Aku malas bahas ini karena kita nggak tahu gimana situasi mereka yang sebenarnya." tangan Arsen kini menggandeng tangan Grace menuju ke mobil mereka.

"Koh, tapi apa kamu anggap Vika matre karena dia lebih memilih menerima lamaran sepupu kamu?" Grace kembali bertanya untuk memastikan rasa penasarannya.

"Nggak kok, katanya emang karena dia tahu nggak bakal bisa ganti posisi cinta pertamanya Dion." jawab Arsen yang kini sudah membuka pintu mobil untuk Grace.

"Ah, masa sih? Mereka itu udah putus sejak lama dan Dion juga udah berapa kali gonta ganti pacar. Tapi dia paling lama pacarannya sama Vika." kini Grace sudah masuk ke dalam mobil dan Arsen sebentar lagi akan menutupnya.

"Tahu kok, Vika sendiri juga bilang gitu sama sepupu aku. Cuma ya dia lebih pilih sama orang yang mencintai dia daripada bertahan cuma makan hati sama orang yang hatinya masih stagnan di orang lama." lalu pintu mobil itu tertutup dengan berakhirnya jawaban dari pertanyaan Grace.

~

~

~

Olivia sedang menunggu Iyan yang katanya ingin memberi hadiah.

Tapi entah kenapa dirinya malah diajak ke toko perhiasan.

"Yan, hadiahnya di sini?"

"Iya, kamu suka?"

"Suka, tapi itu kan mahal."

"Nggak papa, aku mampu kok belinya."

Iyan lalu menyerahkan gelang itu kepada Olivia untuk dipakai.

"Semoga kamu menyukainya dan ayo coba cincinnya sekalian. Aku mau halalin kamu biar kita bisa jadi pasutri."

"Iyan, aku kan belum lulus kuliah."

"Nggak papa, kan tinggal nunggu kamu selesai sidang skripsi terus setelahnya kita nikah."

"Emang kalau boleh tahu, kamu kenapa sih pengen banget nikah sama aku?"

"Karena cuma kamu yang cocok untuk jadi istri sekaligus Ibu untuk anak-anak kita."

~

~

~

Emil adalah seorang menteri termuda di kabinet pemerintahan.

Posisinya sebagai menteri luar negeri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang politik dan hubungan luar negeri dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Pertemuannya dengan Nanda yang merupakan staf khusus Menteri BUMN terbilang cukup unik karena mereka dijodohkan.

Meski jarang bertemu tapi mereka sering berkomunikasi melalui ponsel untuk menanyakan kabar dan saling menyemangati satu sama lain.

"Nan, kamu jangan ikut latah sama pemilu ini. Tetap netral dan jangan memihak salah satu paslon."

"Iya, kamu juga. Apalagi setelah Pak Presiden terang-terangan mendukung salah satu paslon sedangkan dalam UU beliau harus netral. Aku rasa negara kita sudah nggak peduli sama aturan hukum yang berlaku."

Jodoh Pasti Bertemu (Jinyoung♡Jeongyeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang