WFY : 06

495 62 3
                                    

Jangan lupa Vote n komen!!

Happy Reading^^

•••

I love you baby mwuah mwuah mwuahhh.

Nada notif itu terdengar nyaring. Gerald yang tadinya sibuk mencuci mata dengan melihat foto-foto wanita cantik dan sexy di salah satu sosmednya seketika langsung pindah aplikasi saat mendapati pesan dari sepupunya.

Kedua halisnya mengkerut heran setelah membaca pesan dari sepupunya. "Kenapa ni bocah, tumben chat duluan." Gumamnya dengan jarinya yang lihai membalas pesan tersebut.

Pangeran sadboy🥶🥵
Online

Ge. Mau ikut bantu gak?.

Bantu apa? Giliran ada maunya aja chat gue😏

Ketempat waktu papa kecelakaan.

You
Bantu apa? Giliran ada maunya aja chat gue😏
Susuku!

Ngapain kesana? Jangan bilang Lo mau cari om Marvin?!

Pangeran sadboy🥶🥵
Susuku!
Susu Lo kenapa? Minta di sentil?😀

Kalo Lo gak mau ikut, gue bisa sendiri.

You
Susu Lo kenapa? Minta di sentil?😀
SUSUKU = SUKA SUKA AKU!! Otak Lo y, CK.

Gerald yang sedari tadi tiduran dikasur empukny beranjak duduk sambil menatap pesan dari Prince. "CK. Gawat kalo gue gak ikut. Bisa marah lagi ini bocah." Gumamnya khawatir karena baru kemarin dia baikan dengan anak itu, jangan sampai dia membuat Prince marah lagi padanya. Akhirnya dengan terpaksa Gerald mengiyakan.

OKE-OKE GUE IKUT! TAPI BESOK

Pangeran sadboy🥶🥵
SUSUKU = SUKA SUKA AKU!! Otak Lo y, CK.
Iya tau otak gue kelewat jenius😎


Gerald terkekeh geli melihat ketikannya sendiri. Ia pun beranjak lalu keluar dari kamar. Gerald menduduki dirinya di sopa ruang keluarga, dengan televisi yang sudah menyala menampilkan bocah yang dikepang dua dan memiliki 2 adik.

Acecah cecah acecah Jadoo acecah cecah acecah jadoo acecah cecah acecah cecah cecah jadoo jadooo~~

Terdengar intro musik kartun tersebut menggema. Gerald mengambil satu toples yang berisi kue sus kering kesukaannya. Sesekali Gerald tertawa melihat tingkah lucu Choi Jadoo yang berhasil membuatnya terkikik. Terlalu fokus menonton sambil ngemil Gerald tidak sadar jika sang Daddy sudah pulang dan duduk di sampingnya.

"Status doang mahasiswa teknik tontonan masih kartun." Ujar Gavin julid sembari merebut toples berisi kue sus yang putranya pegang.

Gerald melirik Gavin kesal, datang-datang udah julid aja mana cemilannya direbut. "Ck. Ganggu aja Daddy." Ucapnya dengan kembali merebut toples itu dan memeluknya erat agar Gavin tidak bisa merebutnya kembali.

"Baru juga minta satu. Kamu tumben di rumah biasanya keluyuran."

Gerald memutarkan bola matanya malas. "Aku di rumah di bilang tumben, aku main di bilangnya keluyuran terusss, jadi anak emang serba salah Mulu yak." Cibirnya.

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang