Pria Itu

4.5K 244 0
                                    


Pria itu datang sambil membawa nampan yang berisi makanan dan minuman di tangan kanannya. Di tangan kirinya dia membawa lampu minyak sebagai penerangan. Dia berjalan menuju pintu berwarna hijau, dia menurunkan lampunya untuk membuka pintu kemudian menuruni tangga yang ada di hadapannya. Dia berjalan lurus kemudian berbelok ke kiri. Berdiri di depan sel di mana May berada kemudian memasukkan nampan tersebut melalui bagian bawah sel yang berbentuk segi empat.

"Siapa kamu ? Apa salahku sehingga aku berada di tempat ini ?" tanya May dengan nada tinggi sambil matanya mencari-cari wajah pria yang ada di hadapannya. Namun hal itu percuma karena pria itu menggunakan topeng berwarna hitam agar mereka tidak mengenalinya.

Pria itu hanya diam tidak menjawab. Dia menggantungkan lampu minyaknya pada paku yang menancap di dinding yang berada di seberang sel.
May memperhatikan pria tersebut, begitu juga dengan Liu yang sedari tadi hanya diam saja. Pria itu mengeluarkan kunci dari dalam saku jaketnya. Tepatnya beberapa buah kunci yang di gantung menjadi satu, kemudian membuka pintu sel di mana Liu berada. Liu yang sudah duduk di pojok ruangan tidak dapat ke mana-mana lagi.
Pria itu menariknya kasar. Dia menyuntikkan cairan ke dalam tubuh Liu yang membuat Liu tak sadarkan diri dalam sekejap, kemudian menaruh tubuh Liu di bahunya, persis seperti menggangkat sekarung beras.

"Hey, kau apakan dia ? Hey.. Hey jawab aku" kata May yang mulai marah. Tetapi pria itu tidak memperdulikannya.
"Hey dasar sialan kau" umpat May.

Pria itu berjalan menyusuri lorong tanpa lampu minyaknya kemudian berbelok ke kanan dan menaiki tangga. Dia sengaja meninggalkan lampu minyaknya untuk May.


~~~~~~

Sudah satu minggu Lisa memulai kuliah barunya di semester 3. Mereka mulai akrab dengan Alex, seperti mereka sudah lama kenal.
Alex berkata kepada Lisa bahwa mereka dulu satu SMP, namun Lisa tidak mengingatnya. Tingkah maupun ucapan Alex terkadang membuat Nick cemburu, namun tidak menganggapnya terlalu serius sehingga pertemanan mereka tetap lancar. Vivi yang terlihat menyukai Alex mulai mendekatinya.

~~~~~

Pascal terlihat sibuk memperhatikan kertas-kertas yang berada di hadapannya, sedangkan Max terlihat santai sambil meminum secangkir kopi di meja kerjanya. Detektif Pascal sedang memperhatikan informasi mengenai dua remaja yang hilang dua tahun yang lalu. Samantha, gadis berusia 18 tahun yang memiliki mata biru. Rambut pirangnya bergelombang sampai sepinggang. Kulitnya yang putih terlihat bersih. Dia terakhir kali terlihat ketika sedang berjalan di taman dengan teman sekolahnya dan kemudian mereka berpisah. Malam harinya gadis yang akrab di panggil Sam ini menghilang. Polisi sempat mencurigai teman korba, namun karena tidak ada bukti maka dia tidak menjadi tersangka penculikan. Yang kedua adalah Emily, gadis yang seumuran dengan Samantha. Dia tinggal di distrik 17, berbeda dengan Sam yang tinggal di distrik 19. Emily memiliki mata berwarna coklat terang yang pas sekali dengan rambutnya yang berwarna coklat gelap. Dia terakhir kali terlihat ketika pulang sekolah. Ibunya mengabarkan ke kantor polisi bahwa putrinya tidak pernah pulang pada hari itu.

I'M BESIDE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang