Lisa duduk di tepi tempat tidurnya, menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Dia terus saja memikirkan tentang kertas putih yang dia dapatkan hari ini. Dia mengambil kertas-kertas tersebut dari dalam tas dan menyelipkannya di dalam buku catatan hariannya yang berwarna merah muda.
Lisa terbangun dari tidurnya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Dia segera menutup tirai jendela yang masih terbuka kemudian bergegas menuju kamar mandi. Namun betapa sialnya dia ketika mengetahui sabun mandinya sudah habis. Dia terpaksa harus membeli ke mini market yang berada beberapa meter dari apartemennya.
Lisa mengenakan kaos putih lengan pendek dan celana jins yang panjang. Jalanan tampak ramai karena masih pukul 7. Tak lama kemudian dia sampai di mini market dan segera masuk. Dia membeli beberapa sabun mandi dan persediaan lainnya agar kejadian malam ini tidak terulang lagi. Selesai membayar di kasir Lisa pun langsung pulang ke apartemennya. Ketika dia sampai di depan pintu dia melihat kertas putih itu lagi. Letaknya sama seperti kertas pertama. Lisa membungkuk dan mengambil kertas tersebut.
"LAIN KALI JANGAN CEROBOH SAMPAI KAU HARUS MEMBELI PERSEDIAAN DI MALAM HARI"
Lisa semakin merasa takut. Dia teringat pada kertas kedua.
"KAU TAMPAK CANTIK DENGAN KEMEJA BERWARNA MERAH MUDA"
Lisa teringat pada kasus penculikan yang baru-baru saja terjadi. Dan dia berfikiran bahwa dia adalah korban selanjutnya. Lisa bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Dia tidak ingin orang tua dan teman-temannya khawatir. Kemudian terlintas sesuatu dalam benak Lisa.
