Bab 8 : Bertemu untuk Berpisah Kembali

227 116 133
                                    

Holla! Masih setia sama kisah mereka? Mari menyelam lebih dalam lagi.

Janji di Bawah Langit Senja~

Hari Minggu tiba. Aletta terbangun lebih pagi dari biasanya. Ia merasa gugup dan sedikit takut. Ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan Rafka setelah Rafka diadopsi oleh keluarga baru.

Aletta menatap cermin. Ia merasa sedikit berbeda dari biasanya. Ia terlihat lebih dewasa dan lebih percaya diri.

"Aku harus tetap berani," gumam Aletta dalam hati. "Aku harus menunjukkan kepada Rafka bahwa aku baik-baik saja."

Tante Lina datang ke kamar Aletta. "Aletta, apakah kamu sudah siap?"

Aletta mengangguk. "Sudah, Tante."

"Bagus. Keluarga Rafka akan tiba sebentar lagi. Tante harap kamu tetap tenang dan bersemangat."

Aletta mengangguk lagi. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya.

"Aletta, jangan lupa senyummu. Rafka akan senang melihatmu lagi," kata Tante Lina sambil menggeleng lembut.

Aletta tersenyum kecil. Ia mencoba untuk tetap bersemangat.

Beberapa saat kemudian, Tante Lina menyeru Aletta lagi. "Aletta, keluarga Rafka sudah tiba!"

Aletta berlari ke teras panti asuhan. Ia melihat sebuah mobil berwarna biru muda terparkir di depan panti.

Dari dalam mobil itu, Aletta melihat seorang laki-laki dan seorang wanita turun. Mereka tersenyum kepadanya.

Di belakang mereka, Aletta melihat Rafka. Rafka terlihat lebih besar dan lebih dewasa. Namun, Aletta masih mengenali senyumnya yang cerah itu.

Rafka berlari ke arah Aletta dan memeluknya erat. "Aletta!" serunya dengan suara yang gembira.

Aletta membalas pelukan Rafka. Ia merasa bahagia dan terharu.

"Aku merindukanmu, Aletta!"

"Aku juga merindukanmu, Raf," jawab Aletta, suaranya bercampur dengan tangis harunya.

"Ayo, kita bermain di halaman," Rafka mengajak Aletta.

Aletta mengangguk dan berjalan mengikuti Rafka. Mereka berlari-lari di halaman panti asuhan. Rafka menunjukkan kepada Aletta tempat-tempat yang pernah mereka mainkan bersama. Aletta menceritakan tentang kehidupannya di panti asuhan selama Rafka pergi.

Mereka berhenti di depan ayunan yang pernah mereka mainkan bersama. Aletta duduk di ayunan itu dan menggoyangkannya perlahan. Rafka duduk di samping Aletta dan menatap langit senja yang mulai meredup.

"Kamu masih mengingat janji kita di bawah langit senja, Ta?" Rafka bertanya dengan suara yang lembut.

Aletta mengangguk pelan. "Aku selalu mengingatnya, Raf."

"Aku juga mengingatnya," Rafka menjawab dengan senyum yang hangat.

Mereka terdiam sejenak, menikmati kesunyian di antara desiran angin yang menembus daun-daun pohon mangga. Aletta menatap wajah Rafka yang terlihat lebih dewasa dari sebelumnya.

Janji di Bawah Langit Senja  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang