6. Lenora

3.7K 279 35
                                    









"Dia sahabat lo kan?"

"Iya"

Lenora menatap Nora yang sedang duduk manis di sampingnya, gadis itu nampak termenung setelah mengikuti Lenora ke taman sekolah.

"Emang gitu yah orangnya?"

"Nggak juga, aku aja sampe heran liat dia kayak gitu, aneh"

Lenora mengangguk- ngagguk sok paham, gadis itu merasa Kiky itu.... Ah sudahlah, syulit bagi Lenora untuk menjelaskannya.

"Hoh, udah deh dia gak terlalu penting sekarang" ucap Lenora setelah beberapa saat terdiam. Nora mengangguk, benar kata Lenora. Sikap Kiky saat ini tidak lah penting, mencari jawaban atas apa yang menimpa mereka, itulah yang penting saat ini.

"Lo ada rahasia apa? Atau ada masalah sama seseorang gak?" Tanya Lenora kembali membuka percakapan.

"Gak tau, aku ngerasa ingatan aku hilang separoh, mungkin ada tapi aku gak yakin juga"

"Oke, berarti tugas kita sekarang mengembalikan ingatan lo yang ilang, lagian pake hilang- hilang segala"

Nora tersenyum memoerhatiaknderetan gigi putihnya.

"Ya aku juga gak tau,"

"Lo coba inga...."

"Lo gila ya??"

Lenora menghentikan ucapanya, dengan sedikit kaget menolah pada asal suara. Kekagetan gadis itu bertambah saat melihat wajah seseorang yang mengatakanya gila.

Tampan namun terlihat jauh dari kata rapi.

"Lo ngatain gue gila?" Tanya Lenora memastikan, setelah tak melihat orang lain selain dirinya dan cowok tersebut serta Nora yang.... Sudah menghilang.

"Lo ngerasa?"

"Nggak"

Diam, cowok aneh tersebut malah ikut lesehan di samping Lenora dan menyandarkan punggung nya pada tembok seperti yang Lenora lakukan saat ini.

Lenora diam menatap apa yang cowok itu lakukan, diam- diam Lenora akui jika cowok tersebut memang cukup tampan.

Rahang tegas, alis tebal, hidung mancung, bulu mata lentik. Sangat mempesona, walau penampilannya acak- acakan jauh dari kata siswa teladan.

"Gue Abima, Lo bisa panggil gue...."

"Abim aja"

Abima menatap Lenora ingin protes namun pada akhirnya mengangguk setuju. Ia biasanya sering di panggil Bima atau Abi, bukan Abim namun mendengar gadis itu memanggil Abim, Abima lansung menyukainya.

"Gue Lenora, terserah lo mau manggil apa"

Abima mengangguk, "kelas berapa lo?" Tanya nya namun menatap lurus kedepan pada taman belakang sekolah yang cukup terawat.

"XII IPS 2" jawab Lenora setelah beberapa saat terdiam karna lupa nama kelasnya.

Diam, Abima tak merespon apa- apa, sedangkan Lenora juga malas hanya untuk sekedar bertanya balik.

Bel masuk berdering, Lenora menghela nafas malas. Ia malas bertemu orang- orang, ia malas bertemu Kiky, ia malas belajar. Namun Lenora juga tak mau membolos atau berhenti sekolah.

"Gue ke kelas"

Lenora berusaha berdiri, namun karna susah ia dengan santai memegangi pundak Abima sebagai bantuan. Gadis itu merapikan roknya lalu pergi begitu saja, meninggalkan Abima yang tersenyum miring, merasa tertarik dengan sosok Lenora.




LeNoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang