26 Lenora

669 60 28
                                    

Setelah menjelaskan panjang lebar serta memberikan bukti seadanya Lenora akhirnya bisa keluar dari ruangan Bu Deka. Keluar dari sarang singa kini Lenora di sambut oleh sosok Kiky yang nampaknya menunggu Lenora keluar dari ruangan Bk.

Lenora tak menyapa gadis itu, ia menampilkan ekspresi sedih luar biasa.

Kiky yang melihat ekspresi sahabatnya nampak ikut merasa turut prihatin, gadis itu melangkah mendekati Lenora lalu memeluk nya tanpa aba-aba.

"Maaf ya Len, gue gak bisa bantu apa-apa" ucap Kiky dengan suara lembutnya.

"Iya gak papa kok Ky, gue ngerti" ucap Lenora lembut, membalas pelukan Kiky.

Mendengar itu Kiky semakin merasa bersalah, ia melepaskan pelukanya, memegang kedua bahu Lenora dan menatap sahabatnya itu dengan serius.

"Jadi... Lo di hukum? Apa gimana?"

Kenapa Kiky malah menanyakan hukuman?? Yah sudahlah ikuti aja alurnya, Lenora dengan senang hati menjawab.

"Di hukum sih, tapi berkat duit bokap yah semuanya aman" ucap Lenora dengan wajah santainya.

"Seriuss?? Semudah itu??"

Lenora mengangguk lalu tersenyum penuh arti, "kenapa lo kek gak senang gitu gue bebas dari hukuman?" Tanya Lenora dengan santai berniat bercanda, siapa sangka Kiky jadi panik.

"Ngg—nggak gitu maksudnya Len.... Gue cuma khawatir aja" ucap Kiky dengan wajah paniknya yang sangat kentara, ia sungguh tak berniat untuk tidak senang jika Lenora tidak di hukum, malah ia sangat senang Lenora tidak di hukum.

"Hahah yaudah santai aja, udah yuk gue mau kemadinh sekaligus klarifikasi tentang foto bughill gue. Sekarang apa-apa harus di klarifikasi, biar jelas" ucap Lenora dan berbisik di akhir kalimat nya. Gadis itu melangkah lebih dulu meninggalkan Kiky  yang masih terdiam di tempatnya.

Melangkah dengan penuh percaya diri, menghiraukan tatapan penuh penghinaan dari beberapa orang yang ia lalu. Lenora tak peduli akan itu karna memang bukan dirinya lah yang ada di foto yang beredar.

Setelah melewati beberapa koridor hingga sampailah Lenora di Mading sekolah yang cukup lebar, benar foto ehem dengan pose lumba-lumba masih terpampang di Mading tersebut.

Tidak adakah yang berinisiatif membantu Lenora membuang foto sialan itu ke tong sampah??? Sialan memang.

Dengan wajah santainya Lenora merobek foto yang sudah berada di tangan nya, tak hanya satu ada tiga foto ternyata terpampang di sana, dengan pose yang sama namun dari angle yang berbeda.

(Kalo salah bilang geng)

Setelah puas merobek-robek foto tersebut dengan penuh tenaga Lenora lantas berbalik namun gadis itu seketika di kejutkan dengan banyaknya siswa yang mengerumuni nya.

Lenora memegangi dadanya yang berdetak kencang karna kaget. Siapa yang tidak kaget?? Kamu sedang asik-asik nya pas balik badan ternyata banyak mata yang melihat.

"Cih, dasar caper"

"Mau ngapain dia itu?"

"Mau bugil secara life mungkin"

"Idih si caper sok cantik"

"Eh, dia gak di hukum Bu Deka?"

Lenora menghela nafas. Ada apa sih dengan para manusia ini?? Kenapa sangat-sangat membangsat kan hahhhh???

"Heh.... Gak tau malu Lo?!"

Oke untuk satu orang itu Lenora acungi jempol, bagus sekali. Ia lansung bersuara lantang tanpa bisik-bisik tetangga namun masih dapat di dengar.

LeNoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang