7. Lenora

3.5K 252 12
                                    

.Hari yang tak pernah Lenora harapkan adalah hari ini. Hari di mana ia mendapatkan kabar jika orang tuanya akan pulang dari luar negri.

Hal yang lebih membuat Lenora membenci hari ini adalah ketika pria yang menelponnya mengatakan jika malam ini mereka akan kedatangan tamu.

Tak masalah jika tamu biasa namun saat pria di balik telpon tersebut mengatakan 'calon tunangan' yang akan datang, hal itu membuat Lenora benar- benar membenci hari ini.

Oh, ia tak membenci hari ini ia benci apa yang terjadi di hari ini.

Dirinya adalah gadis kelas 3 SMA tapi sudah memiliki calon tunangan, di tambah dengan jiwa nya yang baru lulus dari SMP.

Lenora benar- benar tak menduga akan memiliki tunangan di usia muda, syukur- syukur hanya tunangan. Bagaimana jika tunangan malam ini nikahnya bulan depan? Bertambah berat beban pikiran Lenora.

"Nona....tuan sudah datang"

Kan, Barus aja Lenora memikirkanya pria itu telah sampai di rumahnya.  Gadis itu berdecak malas, berdiri bersiap menemui ayah dari Lenora.

"Yang sopan sama ayah ku"

Lenora menoleh, sedikit kaget dengan kedatangan Nora yang lagi- lagi datang secara tiba- tiba.

"Yaaa"

"Gue manggilnya papi, jangan panggil Abah atau Abi ya"

Lenora tetap melangkah tanpa peduli pada Nora yang mengikutinya, gadis itu benar- benar bad mood karna kepulangan ayah dari Nora, mana panggilannya 'papi'. Bukan apa- apa, Lenora hanya tak terbiasa saja.

"Sayang!!"

Untuk kedua kalinya Lenora terperanjat kaget di hari ini, gadis itu memang mudah sekali kaget. Sadar siapa yang memanggilnya Lenora segara merubah raut kagetnya menjadi tersenyum semanis mungkin, gadis itu berlari kecil dan lansung memeluk pria yang ia yakini adalah papinya Lenora.

Masih tampan, jika di jadikan sugar Daddy cocok ini. Tapi bagaimana dengan ibunya si Lenora?

Lenora yang teringat dengan itu melepaskan pelukannya, menoleh kesana kemari, mencari keberadaan ibunya Nora namun sama sekali tak mendapati siapapun selain papinya Lenora.

"Apa yang kamu cari, hm?"

Bulu kuduk Lenora meremang seketika, gadis itu tersenyum bodoh berbalik menatap si papi yang menatap heran ke arahnya.

"Cari...."

"Mami gue udah mati"

Lenora terlonjak kaget, Nora lagi dan lagi mengagetkannya.

"Hey... Ada apa dengan mu, sayang?"

Untuk kedua kalinya lagi  Lenora merinding ngeri, ayah Lenora memang seperti sugar Daddy yang sedang mencari sugar baby, tapi karna ia sekarang berada di tubuh anaknya maka Lenora hanya bisa bersikap layaknya anak dan ayah.

Coba saja Lenora di tubuhnya, ia sudah siap bermanja ria dengan ayahnya si Lenora ini.

Hah, jiwa murahnya mulai kambuh.

"Nggak pap, aku cuma nyari oleh- oleh, di mana oleh- olehnya?"

Ayah Lenora tertawa, mengacak rambut anaknya lalu memberikan sebuah paper bag dan lansung Lenora terima. Berakting layaknya orang kegirangan Lenora memeluk paper bag tersebut posesif.

"Apa ini papi?"

"Sesuatu"

"Apa yahh.... Jadi pensaran"

Lenora bersiap membuka paper bag nya, namun tiba- tiba mengurungkan niatnya. Gadis itu menatap papi Lenora yang menunggu putrinya membuka oleh- oleh darinya.

LeNoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang