7

70 5 0
                                    

arthur mendesah dan melenguh karena milik wayne jauh lebih dari dua jarinya hingga ramgkulan nya di leher wayne makin erat, setelah ia merasa terbiasa dengan milikk wayn maka arthur mulai bergerak turun naik perlahan dan wayne bermain dengan bokong penuh milik arthur.

setelah wayne melihat arthur lelah maka ia membaringkan artuh dan meletakkan kedua kaki arthur di bahunya, arthur mendesah semakin keras namun tidak ada yang mendengar karena kamar alfred di bangunan terpisah dari bangunan utama yang di tempati wayne.

sekitar hampir subuh barulah keduanya selesai dan wayne membiarkan arthur tertidur lelap, hati hati wayne menyelimuti tubuh arthur yang tidak mengenakan pakaian apapun.

paginya arthur bangun karena mencium aroma kopinya menusuk hidungnya namun arthur sangat menyukai kopi buatan alfred yang rasanya pas menunjukkan alfred sangat berpengalaman dalam semua hal, wayne mencium keninga arthur yang duduk menikmati kopi mya.

"sarapan di tempt tidur sangat romantis"

ucap arthur pelan dan tersenyum menoleh wayne pada wayne.

"sudah aku duga kau menyukai nya"

wayne duduk di samping arthur ikut sarapan bersama arthur, wayne membantu arthur bersih bersih karena luka arthur masih basah jadi ia hanya di seka dengan handuk basah.

🤡

arthur berjalan jalan melihat sekitar rumah wayne dan ia melihat lukisan besar wayne dan foto keluarga wayne, ia turut berduka dengan wayne yang kehilangan orang tuanya waktu kecil dan arthur tahu perasaan itu.

"arthur minum dulu obatnya"

mendengar suara alfred ia segera berbalik.

"terima kasih paman"

arthur meminum obat dan alfred meninggalkan nya sendiri, arthir tidak mengerti bagaimana wayne bisa betah di rumah sunyi sebesar ini yang jauh dari kota.

siang hari wayne pulang dan ia membeli banyak hal untuk arthur termasuk ponsel membuat arthur senang dan ia mengajak arthur untuk berjalan jalannjadi tidak terkurung di rumah saja.

"aku bisa percaya padamu kan?"

"aku tidak mau lagi menjalani hidup lama ku wayne, jadi kau bisa percaya padaku"

"baguslah, ayo kenakan jaketmu karena di luar sangat dingin"

arthur setuju, Gotham terkenal dengan hujan yang hampir mengguyurnya setiap hari.

🤡

arthur senang bisa keluar dan melihat lihat sekitar apalagi kalau keadaan sedang hangat seperti ini dan cuaca cerah, jalan jalan bersama wayne perasaan arthur sangat tidak bisa di bayangkan kebahagiaan nya karena ia sangat mencintai wayne dan pikiran nya akan kehilangan langsung pudar.

"dulu aku hanya bisa melihat dari luar dan kejauhan di toko kue ini, membayangkan lezatnya dan melihat antrian begitu ramai setiap pagi untuk sarapan"

"kau mau mampir?"

"tidak, aku sedang tidak ingin makanan manif. aku membayangkan nya karena aku lapar, tidak punya uang"

"arthur aku minta maaf kau harus melalui itu"

"itu hanya masa lalu aku bern...... eh"

seseorang menariknya jadi terjadi saling tarik menarik antara wayne dan saat arthur melihat, itu adalah laki laki yang merupakan tetangganya yang memang tergila gila padanya namun arthur tidak suka dengan laki laki mesum itu.

"KALIAN BERDUA HENTIKAN"

bentak arthur hingga akhirnya pegangan mereka terlepas dan arthur segera menghanpiri wayne lalu menggenggam tangan wayne, arthur lebih ke berdiri di belakang wayne.

"siapa dia?"

"d....dia tetanggku tapi dia suka padaku dan ia cabul"

bisik arthur dan laki laki itu berusah hendak meraih arthur membuat wayne terus berdiri di hadapan arthur, melindungi arthur.

"arthur ayo pulang"

pekik laki laki itu dan arthur menggeleng lalu memeluk erat lengan wayne, arthur sangat benci padanya dan laki laki itu membuat arthur tidak betah berdiam diri di rumah.

"jauhi dia"

"tuan wayne carilah wanita atau laki laki terhormat, ia murahan dan ia milikku"

arthur yang mendengar itu marah, arthur langsung maju dan menendang selangkangan itu hingga laki laki itu merasa dunia kiamat seketika.

"murahan katamu..... milikmu katamu.... dasar cabul"

arthur mendengus dan ia menendang hidung laki laki itu yang duduk meringkuk di tanah, wayne mau tertawa tapi ini bukan saat yanh tepat dan ia mengangkat tubuh arthur menjauhi laki laki yang sudah terbaring memegang selangkangan nya dan hidungnya yang berdarah.

wayne mendudukkan arthur di kursi taman lalu ia tertawa melihat wajah arthur di tekuk.

"kau mau merasakan tendangan. ku?"

tawa wayne berubah menjadi senyum dan mencium kening arthur.

"aku menertawakan laki laki itu bukan kau"

"wayne aku mau pulang saja"

"baiklah kalau begitu, ini sudah terlalu sore juga dan kita pulang setelah makan malam ya?"

arthur manggut manggut lalu tersenyum tipis.

tbc

I Love You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang