arthur yang di bawah pengaruh obat dokter barulah ia bisa tidur dan tenang, tampak ia tidak lagi merasakan sakit di perutnya. saat memdengar apa yang dokter katakan wayne tertegun dan robin yang berdiri diaamping nya mematung, hampir wayne berteriak karena ia akan menjadi ayah namun senyum nya hilang saat ingat apa yang dulu dokter katakan padanya.
"kenapa diam?"
wayne menatap robin.
"aku bahagia akan menjadi ayah tapi akan menyakitkan bagi arthur, ia harus bed rest selama hamil karena kandungan nya lemah"
robin ikut prihatin mendengarnya dan mengusap lengan wayne.
"ia anak seorang wayne dan arthur, ia akan bertahan dan baik baik saja. aku tidak mengenal arthur dengan baik, aku percaya ia akan baik baik saja"
"aku harap begitu, berat melihatnya kesakitan robin"
robin diam dan ia prihatin namun ia tetap saja tidak suka dengan arthur, ia masih menyalahkan arthur dengan apa yang terjadi pada kedua orang tuanya.
🤡
arthir di perbolehkan pulang keesokan harinya namun arthur hanya diam dan tidak menunjukkan kebahagiaan nya akan menjadi orang tua, sampai di rumah juga arthur langsung pergi ke kamarnya bersama wayne membuat wayne segera menyusul ingin tahu apa yang terjadi.
"ada apa, kenapa kau diam saja arthur?"
"tidak ada apa apa"
"kau tidak bahagia akan menjadi orang tua?"
"kau sendiri bersikap biasa saja"
"aku mengkhawatirkan mu arthur, kau ingatkan apa yang dokter katakan jika kau hamil"
"kami akan baik baik saja, apa robin tidak menyukai kehadiranku wayne?"
"kenapa kau bertanya?"
"tidak, aku tahu apa yang anak buahku lakukan pada orang tuanya"
"itu di luar kendali mu
"aku merasa bersalah padanya"
"ku mohon arthur jangan kau pikirkkan lagi, iatirahatlah karena ingat apa yang dokter katakan tadi dan kau tidak perlu memikirkan hal yang berlebihan arthur"
wayne membantu arthur untuk berbaring dan ia mengusap lalu mencium arthur, setelah melihat alwayne keluar maka arthur memilih untuk berbaring membelakangi pintu dan melamun.
robin menoleh mendengar langkah wayn saat ia sedang sibuk dengan sepeda motornya, robin bangkit saat wayne di samping nya.
"ia bertanya padaku, apa kau membenci nya"
"ia tahu jika ia pernah di posisiku"
"ya aku tahu, tapi aku senang kau bisa mengendalikan diri"
"ia tidak usah khawatir, besok aku akan segera pergi karena aku tidak betah lagi disini"
"robin, ia bukan arthur yang kau kenal lagi dan ia sudah meninggalkan itu semua. kau harus memberikan kesempatan untuk menjadi lebih baik, bukan memupuk kebencian yang akhirnya itu akan menyakiti perasaan mu sendiri"
"akan aku coba"
robin kembali berjongkok, sibuk dengan mesin motonya dan wayne meninggalkan nya sendiri.
🤡
arthur duduk di ruang tamu menungguk kepulangan wayne dan di luar sedang ada badai membuat arthur khawatir, robin yang menuju kamarnya melihat arthur gelisah memandang keluar hingga ia mendekati nya membuat arthur terdiam.
"ia akan baik baik saja"
arthur hanya diam mengangguk pelan.
"jujur aku membencimu arthur, aku masih tidak bisa memaafkanmu"
sekali lagi arthur hanya mengangguk lalu menoleh keluar, minta maaf juga tidak guna karena ia tahu robin tidak akan menerima nya.
"besok aku pergi, aku merasa sesak bersamamu disini"
"maaf"
"hmmm"
robin hendak meninggalkan nya namun langkahnya terhenti saat arthur memanggilnya.
"robin aku akan seumur hidup di hantui rasa bersalah padamu, aku mengerti kau tidak akan pernah memaafkan ku namun aku berterima kasih dengan bantuan mu"
"ya"
robin meninggalkan arthur.
🤡
"kenapa belum tidur, ini sudah sangat larut arthur"
arthur terkekeh dan menyeka rambut wayne yang basah.
"aku mencemaskan mu, robin akan pergi besok, kau sudah tahu mengenai ini?"
"ya, ia memberitahu ku tadi"
"aku harap di manapun ia berada, ia akan baik baik saja dan berhati hati karena ia masih muda"
"kau mencemaskan nya?"
"ya, bagaimanapun aku sudah bagian kalian dan aku mencemaskannya sebagai seorang kakak"
"kau berbincang dengan nya?"
"sedikit, aku rasa ia mengkhawatirkan ku"
"itu bagus"
arthur tertawa.
"ya"
arthur berjalan kekamar mandi namun wayne memeluk pinggang nya, wayne mencium leher dan bahu arthur.
"aku tahu kalian lebih dari itu, kau sedih arthur. ia mengatakan alasam kepergian nya, namun kau justru mengkhawatirkan nya"
"wayne, aku akan baik baik saja dan itu memang salahku. ia kehilangan orang tua memang menyakitkan dan kau tahu itu, aku tidak tersinggung dengan alasan nya"
wayne memutar tubuh arthur dan mencium bibirnya. arthur merangkul leher wayne erat.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You (End)
RandomWayne pikir ia kejangkitan kegilaan Joker karena ia mulai mencintai Joker