10

88 9 2
                                    

tangan arthur menyorongkan sebuah selimut yang terlipat rapi pada robin sebelum ia pergi, dengan ragu robin mengambilnya.

"aku tahu kau tidak menetap, setidak nya itu membuat mu nyaman dan hangat"

robin mengangguk dan ia memeluk wayne, namun mengabaikan arthur laku pergi ke motornya dan menyimpan selimut pemberian arthur yang jelas ia memang membutuhkan nya mengingat ia lebih sering menggunakan tenda karena ia senang hidup bebas.

robin mampir di salah satu kafe dekat perbatasan kota dan ia butuh pekerjaan saat di kota baru nanti karena keuangan nya menipis dan tentu ia tidak punya hak meminta uang pada wayne, ia selalu berbohong mengenai uang pada wayne dan mengatakan keuangan nya baik baik saja.

saat mengambil selimut untuk menyimpan nya di tas, sesuatu jatuh dari dalam lipatan selimut dan robin mengambil amplop itu yanga bertuliskan namanya.

"apa ini?"

robin membuka amplop dan melihat isinya, itu adalah amplop berisi uang yang cukup banyak membuat robin terkejut hingga ia menoleh ke arah menuju rumah wayne.

"dasar badut sialan, mengapa kau tahu dan tetap baik padaku yang sudah membuat mu sedih"

robin menyimpan amplop itu ke dalam saku jaket kulitnya dan naik ke motor, ia akan melanjutkan perjalanan nya dan urung untuk mampir ke kafe.

🤡

arthur kembali di larikan ke rumah sakit karena tiba tiba ia terbangun karena sakit di perutnya, wayne juga melihat ada bercak darah di tempat tidur dimana arthur berbaring membuat wayne panik saat membawa arthur ke rumah sakit apalagi arthur teris mengerang sakit,

wayne menghembuskan nafas kasar dan dokter semang wayne membawa arthur kerumah sakit segera, arthur mengalami pendarahan namun esoknya juga ia sudah diperbolehkan pulang.

"aku lelah bolak balik seperti ini"

wayne tersenyum tipis mendengar nya dan mencium bibir arthur lalu duduk di samping arthur, di pinggir termpat tidur.

"aku tidak keberatan jika kita hanya punya satu anak, aku tidak tega melihat mu seperti ini arthur dan aku merasa apa terjadi padamu adalah salah ku, maaf"

"ini kesalahan terindah yang kau berikan padakh jadi jangan pernah merasa bersalah, aku mencintai kalian berdua"

mendengar suara dari luar keduanya saling pandang, wayne bangkit lalu berjalan keluar dan ia terkejut.

"robin"

"aku mau menyerahkan ini"

"apa ini?"

wayne mengambil amplop itu dan melihat isi nya, ia menatap robin.

"apa ini?"

"aku menganggap pemberian dari arthur sebagai pinjaman, aku sangat terbantu selama mencari pekerjaan dan aku sudah mendapatkan pekerjaan sesuai harapanku"

"malam itu ia meminta uang padaku untuk pertama kalinya selama kami bersama, ia tidak mengatakan untuk apa hanya aku ingat ia masukkan ke dalam amplop ini. ternyata ia meminta nya untuk mu, jumlahnya sama persis dengan aku berikan pada nya robin. ya tuhan"

"aku ingin bertemu dengan nya jika kau tidak keberatan"

"tentu saja boleh, ia di kamar sedang istirahat karena ia baru pulang dari rumah sakit"

"apa yang terjadi?"

"ia mengalami pendarahan, hanya tidak membahayakan jadi ia pulang lebih cepat"

robin mengangguk dan menyilakan robin menemui arthur, wayne sendiri menunggu di ruang tengah menikmati kopi yang di sajikan oleh alfred.

🤡

robin hanya mampir sebentar dan ia kembali pergi malam itu juga karena ia harus bekerja, wayne duduk di samping arthur yang duduk bersandar menatapnya dengan senyum.

"robin mengembalikan ini"

wayne menyodorkan amplop yang di berikan robin.

"iya, aku kembalikan padamu dan maaf aku tidak mengatakan ini pada siapapun"

"kau mengejutkan ku arthur"

"aku memangnya melakukan apa?"

"ini sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, bagaimana kau bisa sebaik ini?"

"aku tahu rasanya hidup nomaden, uang adalah masalah besar wayne dan kau hangat disini tapi diluar untuk makan apalgai menghangatkan tubuh, itu butuh perjuangan"

"aku terharu, aku tidak menyangka kau sebaik ini dan mengapa kalu melakukan itu semua di masa lalu mu?"

"kami hidup di jalanan dan tidak ada yang peduli atau menganggap kami manusia wayne, kami dianggap tikus kotor dan penyebab penyakit masyarakat. kami hidup hanya untuk makan, bukan makan untuk hidup dan dulu aku iri padamu setiap kali aku melihat kau tayang di tv hehehe aku menontonmu melalui toko tv"

"ketimpangan ekonomi selalu menjadi penyebab nya"

"kami tidak malas wayne, kami tidak di berikan kesempatan untuk bekerja karena tidak di percaya oleh ulah ulah orang jalanan yang mencuri, menjambret dan lain lain hingga mereka menganggap kami sama"

wayne menggenggam tangan arthur dan arthur membalas genggaman wayne, arthur mencium tangan wayne.

End

I Love You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang