A

9 0 0
                                    

Reyna terbangun dari tidur manisnya. Hari ini waktunya dia untuk masuk ke SMA. Iya, Reyna memang baru saja naik kelas.

Dirinya sungguh malas, dikarenakan memang Reyna salah satu anak yang sangat introvert. Jafi dirinya malas untuk sekedar mencai teman baru dan sejenisnya.

Kakaknya Juyeon sudah masuk ke area perkuliahan semenjak 2 tahun yang lalu. Jadi dirinya merasa kesepian. Oh ayolah, kakak beradik tidak seburuk itu. Walaupun lebih sering bertengkar daripada akurnya, setidaknya Reyna punya teman.

Ditambah kakaknya itu memiliki banyak teman laki-laki yang tampan dan juga penyabar.

Reyna juga penyuka cogan.

Baiklah, Reyna harus bersiap-siap. Tidak mau telat. Karena image mya benar-benar terjaga. Setelah kejadian waktu pertama kali masuk smp, untuk saat ini Reyna akan berjanji pada diri sendiri bahwasannya Reyna tidak akan pacaran ataupun memiliki cowok dan lainnya.

Reyna bergegas mandi dan sarapan. Tidak butuh waktu lama, Reyna berangkat ke sekolah diantar oleh sang mama tercinta.

"Have a good dayyyy sayanggg" ucap mama Reyna sembari tersenyum

Reyna hanya menghembuskan nafasnya pelan, "Reyna berangkat ya ma."

Mamanya pun mengangguk. Reyna berangsur keluar dari mobil dan mulai berjalan masuk ke sekolah baru yang luar biasa besarnya ini.

Dirinya lebih memilih masuk IPS karena merasa jauh lebih santai ketimbang IPA. Dirinya juga suka sejarah. Jadi, not bad untuk sekedar menghafalkan daripada menghitung.

Reyna memasuki kelasnya dengan tenang. Di bangku pojok sudah terdapat gadis yang gayanya lumayan hectic alias heboh. Reyna menghampiri gadis tersebut. Lalu duduk disampingnya.

"Maaf, permisi. Aku boleh duduk disini kan?" Tanya Reyna sopan

Gadis itu mengangguk, lalu bertanya "Eh iya, nama gue ila. Salken yaaaa, semoga kedepannya kita bisa deket".

Reyna hanya tersenyum menganggapi pernyataan ila.

15 menit berlalu, semua murid sudah masuk kelasnya masing-masing. Sedangkan Reyna mengernyitkan matanya, karena diluar sepertinya terlihat keributan. Yah, maybe kakak kelasnya yang sedang dihukum oleh para guru.

Hanya sekedar menjelaskan, di sekolah se elite ini, bukannya tidak ada anak nakal atau apapun itu. Tetapi justru sebaliknya.

Berdasarkan yang ila ceritakan pada Reyna tadi pagi, disekolah ini justru punya pentolan Bad Boy keren nan tampan yang di gilai oleh 4 sekolah diluar.

Awalnya Reyna tak peduli. Tapi melihat keadaan dilapangan upacara saat ini, menurutnya pernyataan ila salah besar. Mereka tidak ada keren-kerennya. Malah yamg ada awut-awutan. Reyna menggelengkan kepalanya pelan.

Tanpa disadari, tetangganya Eric yang menurutnya tengil pun masuk dalam geng badboy keren yang diceritakan ila tadi. Reyna belum mengetahuinya. Jikalau sudah. Mungkin nanti dirinya akan terkejut.

2 jam berlalu. Bel istirahat pun berbunyi. Reyna memasukkan bukunya kedalam tas. Agendanya saat ini adalah pergi ke perpus. Karena dirinya belum lapar, maka Reyna beinisiatif ke kantin pada waktu istirahat ke dua.

Reyna pun berdiri dari tempat duduknya.

"Ehhhhh mau kemana gais?" Tanya ila bersemangat

"Ke perpus, mau ikut?" Tanya Reyna balik pada ila

"Iiih kutu buku ya lo? Jangan deh. Mending ikut gue aja? Mau ga?" Ucap ila yang kembali bersemangat

"Kemana?" Tanya Reyna bingung

I don't knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang