Happy reading
28 Januari 2024
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pukul 1 siang hari, Roberto dan Albus berjalan bersama menyusuri Diagon Alley. Melirik kanan dan kiri untuk menemukan toko barang sesuatu yang mereka butuhkan.
Ada beberapa yang mereka beli, seperti alat dan ramuan, perlengkapan sekolah, dan beberapa makanan, tak ada obrolan apapun sepanjang jalan karena keduanya sibuk dengan makanan masing-masing.
Albus akui, hari ini cuaca sangat cerah dan panas. Namun tubuhnya merasakan panas dan gerah melebihi cuaca sekitarnya.
Keringat dingin bercucuran, tatapan Albus sudah agak memburam, dan bagian selangkangannya terasa sangat becek sekarang. Albus tau ini bukan karena dia sakit demam, tapi karena jadwal Heat dia hari ini sudah datang...
Tangan kecil itu mencengkram pergelangan tangan Robert erat dengan senyuman paksa yang terukir di bibir pucatnya. "Kak Robert..."
Lelaki itu menoleh, matanya yang hitam berubah warna kuning emas menatap Albus. Robert tak bodoh saat mencium harumnya Pheromone Cotton candy yang mengelilinginya. "Iya kenapa?"
Albus bergetar, tatapan itu adalah tatapan Alpha yang lapar... Degup jantungnya terdengar kencang, dia harus segera menyelamatkan diri sekarang. "Aku akan pergi ke toilet, permisi"
Albus berlari tanpa memperdulikan Robert dan beberapa Alpha yang melirik ataupun mengejarnya, tujuannya hanya untuk bersembunyi sekarang.
Saat pandangannya semakin memburam, Albus melihat salah satu toko buku yang sepi, itu toko buku yang sering Flora datangi dimana sang penjaga tokonya adalah seorang Beta. Albus hanya bisa berharap semoga dia selamat ketika berada di sana.
Dengan cepat Albus memasuki toko tersebut, terlihat jelas ekspresi wajah sang penjaga toko yang terkejut karena kedatangannya tiba-tiba. Dia tak memperdulikannya dan langsung masuk kedalam toilet dan menutup pintu itu serapat mungkin serta menguncinya.
Tubuhnya bergetar menahan panas, bagian kakinya sudah mengucur cairan bening dari holenya. Ini sudah sangat parah, tidak mungkin dia bisa bertahan bersembunyi selama mungkin disini. Dia membutuhkan Scorpius...
"Scoopy... Tolong aku...."
_________________________
Danau hitam terlihat begitu tenang dan sepi. Aneh, tak ada seorangpun di sana yang mengganggunya. Termasuk kekasihnya yang sedang sibuk dengan teman-teman omeganya.
Buku mantra 'The killers humanistic' sedang dia baca, sesekali dia praktekkan pada hewan laba-laba kecil yang sempat dia dapatkan dari hutan terlarang.
Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang kosong dan membuatnya gelisah, tapi dia mencoba mengabaikannya.
"SCORPIUS!!!!! MALFOY KEDUA!!!!”
Scorpius menoleh kearah seseorang yang memanggilnya, dapat dia lihat seorang anak perempuan berambut dark coklat melambaikan tangan.
"Ada apa lagi dengan si tengil ini?" Ucap Scorpius yang sudah hafal dengan tingkah aneh sahabatnya.
Setelah perempuan itu sampai di hadapan Scorpius, dia hanya diam mengatur napas yang tercekat karena lelah berlari dari area Hogwarts.
"Aku... Hahh.. hah... Hahh... Aku sudah mencarimu di seluruh Hogwarts ternyata... Hahh... Hahhh...kau di sini...."
Scorpius menatap Mikhaela yang kelelahan karena berlari. Tapi kenapa perempuan itu terlihat sangat panik?
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Destiny - Scorpius x Albus (END)
Fiksi PenggemarSebuah ikatan takdir yang salah, mengharuskan Scorpius untuk menghapus rasa cinta kepada kakaknya sendiri Albus untuk mempertahankan keutuhan keluarga Malfoy. meski Scorpius dan Albus memang saling mencintai. "Ayah tidak akan setuju dengan hubungan...