5

134 26 3
                                    

Untuk beberapa menit, kedua orang itu tak mengeluarkan sepatah kata pun. Lisa yang tengah memegangi kepalanya sebab rasa sakit akibat jambakan yang masih meninggalkan bekas sedangkan Taehyung hanya memerhatikan gerak-gerik wanita di sampingnya.

"Kau baik-baik saja?"

Lisa yang mendengar pertanyaan seseorang dari samping tempat dia berdiri terlihat terhenyak, bisa di lihat mata yang langsung berkedip miliknya. Pasalnya dia melupakan sang pria akibat terlalu fokus pada rasa sakitnya.

Lisa mengangguk kecil guna mengiyakan pertanyaan dari pria jangkung di sampingnya. "Terima kasih, kau boleh pergi. Lain kali aku akan membalas bantuanmu untuk hari ini." ucap Lisa lalu melangkah kecil, sekarang memegangi pipi yang terkena tamparan keras dari ayah tirinya.

"Tungg---," panggilan miliknya harus terhenti ketika hendak memanggil wanita yang sudah berada di belokan jalan, mau bagaimanapun suara tamparan keras yang dirinya dengar dan juga pipi sang wanita merupakan bukti bahwa pria tua tadi sudah melakukan kekerasan.

Suara dari seniornya menghentikan ucapan yang ia akan lontarkan, "Hey... Taehyung-ah kau sedang melihat apa?" seru Jin-Young ketika melihat juniornya hanya menatap jalanan yang kosong.

Taehyung yang merasa terpanggil-pun menoleh pada senior yang baru saja memanggil dirinya, lalu menggaruk kepalanya tak gatal tersenyum bodoh lalu berkata "Astaga, rupanya kau Hyeong. Aku tidak sedang lihat apa pun." ucapnya berbohong.

Jin-young yang mendengar jawaban dari juniornya hanya mengangguk lalu merangkul pundak Taehyung membawa kembali juniornya masuk.

"Kau jangan terlalu lama di luar."

Taehyung mengikuti langkah Jin-young namun sebelumnya melirik ke belakang tikungan tempat terakhir dirinya melihat presensi sang wanita dari pandangannya. Dia berharap perempuan tadi baik-baik saja meskipun dirinya tak yakin sang wanita akan merasa baik setelah kejadian tadi.

*___*

"Dimana Lisa?"

Terdengar dehaman dari lawan bicara sebelum menjawab pertanyaan yang ibu Lisa lontarkan, "Dia tadi izin pulang terlebih dahulu, katanya dia harus pergi dengan pacarnya."

Nyonya Lee menghentikan kegiatan mengunyah makanannya, dahinya sedikit berkerut menandakan kebingungan.

"Lisa punya pacar?"

"Bukankah itu wajar untuknya."

"Selama ini aku tak pernah mendengar Lisa sudah memiliki pacar," monolog nyonya Lee pelan, meyakinkan dirinya bahwa dia tak pernah mendapat laporan anaknya memiliki pacar dari orang kepercayaannya.

"Hmm? suaramu terlalu kecil."

"Bukan apa-apa, setelah ini kita langsung pulangkan?"

"Ah, sayang sekali aku harus pergi. Kau tak apa pulang sendiri?"

Mendengar hal tersebut nyonya Lee hanya bisa tersenyum tipis dengan kepala mengangguk mengiyakan pertanyaan dari sang suami.

*___*

Plak

Taehyung mengernyit serta mengerang kesal ketika mendapatkan pukulan tepat di atas kepalanya menggunakan sebuah buku.

Niat dirinya untuk mengistirahatkan tubuh miliknya harus gagal akibat ulah sang teman, Setelah satu minggu masa perkuliahan dia lalui di awal semester ganjil ini, tentunnya membuat dirinya kewalahan.

"Kau tak boleh tertidur di sini," Jimin berseru dengan mendudukkan dirinya tepat di sebelah sang teman.

"Aku baru akan beristirahat, Jim." Ucapnya lalu kembali menelungkupkan wajahnya seperti semula.

Magic in the MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang