9

69 15 1
                                    

Kapan terakhir kali Lisa tak ada kabar hingga larut malam seperti ini, tapi apa yang ia harapkan dari seseorang yang jarang memberi kabar bahkan pada teman satu rumahnya.

Huanran. Wanita berdarah setengah cina itu mematikan lampu rumah sebelum akhirnya pergi ke dalam kamar miliknya.

Wanita yang sudah tinggal satu tahun belakangan ini ialah teman yang tak sengaja Lisa temui saat Lisa hampir saja dilecehkan oleh ayah tirinya.

Kala itu Huanran menyelamatkan Lisa dari pria tua brengsek tak tahu diri itu dan membawanya lari, Lisa yang merasa berhutang budi pun mengizinkan sang wanita untuk tinggal bersama dirinya sebab Lisa merasa bersalah pada sang wanita yang lari tersengal-sengal dengan tas dan sebuah koper besar yang wanita itu bawa.

saat itu Huanran baru saja ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai pemilik gedung yang memberikan harga murah, lantas ia menghabiskan sisa uang deposit rumah untuk menyewa apartemen itu. Akhirnya uang milik Huanran habis tak tersisa selain uang makan malam yang ada di dalam dompet miliknya.

*___*

Kenapa situasinya jadi seperti ini, ya?

Lisa termangu di tempat dirinya tengah duduk berselonjor dengan punggung mengenai tembok dan kepala bersandar pada pria yang masih terlelap disamping-Nya. Posisi yang menurutnya tak pernah ia bayangkan.

Sorot matanya melihat ke sekeliling ternyata masih gelap terlihat dari jendela yang tak tertutup gorden, lantas perhatiannya tertuju pada perbedaan ukuran antara sepatu miliknya dengan milik pria di sampingnya.

Tuk. Suara peraduan sepatu keduanya saat Lisa dengan sengaja membenturkan sepatu tersebut, lenguhan terdengar dari sang pria yang masih tertidur nyenyak di sampingnya mungkin sedikit terganggu.

Lisa menarik kepalanya agar tak menyandar pada bahu sang pria, menoleh sesekali memperhatikan wajah terlelap milik pria tersebut.

Bulu mata milik sang pria tampak panjang namun tak lentik, hidung bangir miliknya nampak pas menambah keindahan penampilan pria disampingnya. Lisa terdiam seolah pusat perhatiannya ada pada wajah rupawan pria tersebut.

Tanpa sadar tangan miliknya terangkat, lantas menyentuh pipi sang pria yang umurnya terpaut lebih muda dari dirinya. Menyentuh tahi lalat kecil yang ada pada pipi namun, tanpa diduga tak berselang lama sang pria membuka matanya lalu membawa tangan milik Lisa yang masih menyentuh pipinya dalam genggaman tangannya.

Kenapa situasinya jadi seperti ini? Pertanyaan ini kembali muncul dalam pikirannya. Situasi ini pasti terjadi gara-gara buku novel miliknya yang tertinggal.

*___*

Kemarin sore

"Kau ke sini lagi, Lisa Sunbae?"

Taehyung yang baru saja kembali setelah membeli segelas jus merasa heran dengan kedatangan Lisa yang ada di ruang jurusan.

Namun setelahnya ia terkejut dengan respons dari wanita dihadapannya itu yang langsung berbalik sehingga jus yang ia bawa harus tumpah mengenai baju yang tengah Lisa pakai.

"Astaga! Maaf ini--" perkataannya terpotong oleh Lisa.

"Sudahlah tak apa, ini juga salahku." Ucapnya lalu menghentikan tangan sang pria yang hendak membersihkan noda di baju miliknya.

Taehyung menghiraukan ucapan dari Lisa lalu membuka hoodie miliknya "Ganti bajumu dengan ini pasti tak nyaman harus menggunakan baju basah seperti itu." Perintahnya sambil menyerahkan hoodie miliknya.

"Baiklah," ucap Lisa pasrah mengiyakan perintah dari sang pria lalu meraih handle pintu dan mencoba membuka pintu yang tertutup setelah Taehyung masuk tadi, berencana pergi ke toilet untuk mengganti baju miliknya dengan hoodie sang pria.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Magic in the MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang