9

12.2K 647 24
                                    

"Selena aku ingin tau sedikit tips dari mu. Emmm, bagaimana kau bisa bercerai dengan Jhonatan? Apa kau tidak mencintainya lagi?" Tanya Ansel. Sebelah alisnya terangkat sambil menatap Giordhan.

Selena menggelengkan kepalanya, walaupun ia sepenuhnya tidak melupakan Jhonatan, namun ia yakin.  Suatu saat nanti ia bisa melupakannya.

"Aku sudah melupakannya. Aku tidak ingin terpuruk dalam cinta lagi." Ia tidak ingin jatuh ke dalam lubang kehancuran lagi.

Giordhan merasa kasihan, wanita secantik Selena di tolak mentah-mentah oleh sahabatnya. "Selena sebenarnya aku mendukung mu bercerai dengan Jhonatan. Ah maaf bukan maksud ku untuk menyutujui perceraian kalian, tapi kau berhak bahagia."

Ansel mengangguk, ia setuju dengan ucapan Giordhan. "Kau berhak bahagia."

Ehem

Seorang wanita berderhem. Ansel dan Giordhan saling senggol, entah apa yang akan terjadi pada dua wanita yang masih mencintai Jhonatan itu, ataukah mereka akan bertengkar dan memperebutkan Jhonatan.

"Julia."

"Apa boleh aku ikut duduk?"

"Ya silahkan," ucap Ansel terpaksa. Tidak mungkin ia menolak permintaan Julia, bisa-bisa ia di sembur oleh Jhonatan.

"Kau pasti Selena, boleh aku berbicara berdua dengan mu?" Tanya Julia.

Ansel dan Giordhan kembali baradu pandang. "Baiklah, kami akan meninggalkan kalian," ujar Giordhan.

Keduanya serempak meninggal dua wanita yang di mabuk cinta Jhonatan itu. Keduanya berada di sudut lain sambil memperhatikan mereka.

....

Julia menatap lekat wanita cantik di depannya. Ia akui Selena begitu cantik bahkan di banding dirinya. "Selena kau sangat cantik, maafkan aku. Aku masih mencintai Jhontan dan Jhonatan mencintai ku. Kau tau, Jhonatan selalu perhatian pada ku dan dia menyayangi ku."

Selena meremas gaunnya, dadanya terasa panas. Ternyata wanita di depannya berniat untuk pamer dan memperlihatkan cintanya Jhontan.

"Jhonatan sangat mencintai ku, maaf jika kamu tersiksa karena menjadi bayang-bayang ku." Julia tersenyum lembut. Ucapan lembutnya begitu menusuk.

"Yah, aku yakin Jhonatan bahagia bersama mu.  Aku senang, tapi aku sudah pernah melakukannya dengan Jhonatan, aku harap kau merelakannya. Suami istri sudah buasa kan. Ya sudah aku harus pergi."

Julia mengepalkan kedua tangannya, wajahnya berubah dingin. Dengan terang-terangan Selena memamerkan perihal atas ranjang.

Selena beranjak, ia jalan menunduk dan tanpa sadar menabrak seseorang hingga tubuhnya terasa terpental, namun orang itu justru menangkap tubuhnya.

Kedua netranya bertemu dengan netra cokelat itu. Kedua tatapan itu saling mengunci, Jhonatan tak bisa mengedipkan kedua matanya melihat Selena. Ia justru merasa terpana dengan wajah cantik Selena.

"Ehem" Julia berderhem, membuat Jhonatan dan Selena sadar.

Selena buru-buru melepaskan pinggangnya dari Jhonatan dan berdiri, sedangkan Jhonatan masih belum bisa melepaskan bayangannya.

"Sayang kau disini? Jayden sedang menunggu mu." Helena menarik Selena dan mengantarkannya pada Jayden.

Terlihat pria itu tersenyum dan menggenggam erat tangan Selena. Jhonatan terus memperhatikan Selena hingga kedua matanya memicing melihat Jayden menggenggam erat seaka selena barang antik yang takut pecah.

"Jhonatan!"

Jhonatan menoleh, ia melihat wajah Julia seperti terbakar api cemburu. "Julia kau mau kemana?" Tanya Jhonatan. Ia berhasil menahan lengan Julia dan membawanya ke teras.

"Kau kenapa?"

"Selena mengatakan kemesraan kalian. Aku cemburu Jhonatan. Kenapa kau bisa berbuat seperti itu dengan Selena? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kemesraaan mu dengan Selena. Apa kedatangan ku salah?"

"Julia ..." Jhonatan akui, ia tidak bisa berbohong karena memang sudah menyentuh Selena.

Benih Rahasia Mantan Suami Yang Kejam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang