3

12.9K 766 4
                                    

Tiga hari kemudian.

Andreas pun sampai di kediamannya. Dia menarik kopernya. Ia membuka kaca matanya dan tersenyum melihat sang ibu yang menuju ke arahnya. Sebelum ia pulang, ia sudah mengatakan pada ibunya tentang kepulangannya.

"Mommy."

"Bagaimana bisnis restoran mu di Italia?"

"Lancar Mom, aku merindukan Mommy." Andreas bergelanyut manja pada ibunya.

"O iya kapan Mommy pulang?" tanya Andreas. Ia pernah memaksa ibunya untuk kembali, tapi karena Selena, ibu dan ayahnya menolak dengan keras.

"Sudah beberapa hari di sini, Selena juga ada di sini." Tutur sang ibu.

Andreas tak percaya, adiknya tidak mau meninggalkan Jhonatan. "Apa lagi yang dia rencanakan Mom? Apa dia memohon lagi? Sudah cukup dia membuat Mommy menangis dan susah. Dimana dia Mom aku akan memberi perhituangan dengannya."

Andreas tau betul sifat adiknya yang selalu pemaksa, inilah yang tidak ia sukai dari Selana. Tanpa menunggu  jawaban ibunya, ia pun menuju ke lantai dua.

"Andre tunggu, jangan marah. Adik mu memang ingin pulang kesini dan kembali ke sini." Seru Mommy Helena.  Dia pun mengejar Andreas namun langkahnya kalah dengan langkah putranya itu.

"Selena!" Andreas membuka dengan kasar pintu itu.

Selena yang bersantai dan membaca buku menutup bukunya.

"Apa yang kau rencanakan sekarang? Kau ingin Mommy menangis lagi? Katakan!"

Selena menaruh buku novelnya. Dia berdiri, ia memang bersalah karena sikap arogannya selama ini. "Aku minta maaf Kak, aku salah."

Andreas berdecak, ia tak percaya begitu saja dengan wanita di depannya. "Jangan membodohi ku Selena, aku tau betul sifat mu."

"Aku memang ingin meminta maaf pada kakak."

"Terserah Kakak mau memaafkan ku atau tidak."

Andreas pun terdiam, ia merasa melihat adiknya tampak berbeda. Di lihat dari cara pakaiannya pun kini terlihat berbeda, terlihat lebih sopan dari pada sebelumnya.

"Kalau kau membuat Mommy dan Daddy menangis lagi, percaya atau tidak. Aku tidak akan mengakui mu sebagai adik ku."

"Iya Kak." Selena hanya diam saja, ia tidak akan lagi melakukan kesalahan yang sama. Jika ia melawan sang kakak sama saja ia tak membuktikan bahwa dirinya sudah berubah.

"Andreas cukup! Adik mu benar-benar berubah, kalau sampai terjadi sesuatu pada kan ..." Mommy Helena terdiam. Ia hampir saja keceplosan bahwa Selena tengah mengandung.

Selena menatap dengan tatapan permohonan. Ia tidak ingin kakaknya tau karena di kehidupan sebelumnya kakaknya sudah berteman dengan Julia. Ia takut kehamilannya sebagai dalih untuk mempertahankan rumah tangganya yang sudah hancur.

"Jangan bersikap kasar pada adik mu. Dia sudah memutuskan untuk bercerai dengan Jhonatan."

"Apa?" Andreas menoleh pada sang ibu. Ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Wanita yang tadinya tergila-gila pada Jhonatan tapi kini ingin bercerai.

"Kakak boleh tidak percaya, tapi aku sudah membuktikannya. Daddy akan mengurusnya."

Andreas bergegas pergi, ia sama sekali tidak percaya namun sepertinya perkataan adiknya tidak main-main lagi di lihat dari raut wajahnya.

"Apakah memang benar? Sepertinya aku memang harus menunggu buktinya dulu."

Andreas ingin menghubungi Julia, namun ia tak jadi melakukannya karena Julia cintanya Jhonatan, jika Julia tau, maka wanita itu pasti akan merasa bersalah. "Sebaiknya aku biarkan saja, lagi pula mungkin dia sudah sampai."

Benih Rahasia Mantan Suami Yang Kejam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang