A/N: I should probably mention, somewhat belatedly, that once upon a time this was going to be T-rated. As is probably obvious, I wanted to write a whole bunch of banter between a same age KakaSaku pair. Smut definitely ended up happening, though, and we'll get to that soon! As always, thanks for reading!
Enjoy it!
***
"Ke mana kita akan pergi?" Sakura berkata pada Kakashi saat pria itu menuntunnya melewati atap rumah dengan langkah malas—setidaknya bagi seorang ninja. Sakura bersyukur, mengingat otot-ototnya masih terasa sakit setelah sparring kemarin. Sepertinya tidak ada gunanya menyembuhkan otot-otot itu.
"Mencari sesuatu yang manis."
Mengangkat alisnya pada jawaban singkat Kakashi, Sakura mengikutinya, penasaran. Meskipun sudah begitu lama sejak Konoha dibangun kembali bagi Sakura, ia masih mengingat Konoha semasa kecilnya—dan ia tentu saja ingat di mana toko-toko manisan itu berada. Kakashi membawanya ke arah yang berbeda.
Kakashi datang ke apartemennya siang menjelang sore hari berikutnya—cukup sore sehingga rasa kenyang yang dirasakan Sakura sejak makan malamnya mulai memudar dan ia sudah kembali merasa lapar. Kakashi telah menyediakan bahan makanan di apartemen kecil itu dengan baik, namun priaitu melupakan sesuatu yang sangat penting: sesuatu yang manis. Makanan manis. Ketika gadis itu memberitahunya, Kakashi hanya memiringkan kepalanya dan menatapnya sejenak, lalu menyuruhnya untuk mengikutinya.
Begitulah bagaimana Sakura mendapati dirinya tengah melesat melintasi atap-atap rumah di Konoha, di belakang Kakashi. Ia berharap ia bisa memohon untuk turun dan berjalan menyusuri jalanan desa, tapi Sakura tahu diri. Meskipun dia sekarang mengenakan wig coklat yang tidak mencolok dan segel Yin di dahinya telah tertutupi dengan riasan yang diberikan oleh Hokage Ketiga sebagai sarana penyamarannya, dia tetap harus menghindari kontak dengan orang lain yang mungkin mengenalnya di masa depan. Sudah cukup berat bagi Hokage Ketiga dan Kakashi untuk menghapus ingatan mereka tentangnya sebelum dia pergi—dia tidak perlu menambahkan orang lain ke dalam daftar itu.
Kakashi telah bertingkah aneh sejak dia mengetahui rencana Hokage Ketiga untuk menghapus ingatannya tentang Sakura. Ia tampak sedikit lebih pendiam dari sebelumnya, dan Sakura tidak yakin apa yang harus dilakukannya. Meskipun ia terbiasa mengalami kesulitan membaca perasaan mantan senseinya yang sering menyendiri di masa depan, saat ini, dengan Kakashi yang satu ini, hal itu sangat mengganggunya.
Saat mereka melewati sebuah gedung apartemen yang besar, hal itu membuat Sakura teringat sesuatu, dan ia akhirnya menyadari ke mana Kakashi hendak membawanya—apartemen lamanya. Apartemen yang dimilikinya sebelum serangan Pain, dan sebelum dia pindah ke kediaman Hokage.
"Ayo," kata Kakashi di balik bahunya saat ia turun di depan gedung apartemen yang lebih kecil, mendarat di pagar jendela tertentu. Sakura mengikutinya, tersenyum kecil pada dirinya sendiri sambil memikirkan bagaimana jendela itu terlihat kosong tanpa Tuan Ukki, tanaman yang akan diberikan Naruto pada Kakashi kelak. Sakura hanya bisa mengingat kunjungan sekilas sebelumnya, dan hanya untuk menjemputnya untuk pertemuan Tim 7, tapi dia ingat selalu melihat tanaman hijau ceria di jendela.
Kakashi sudah membuka jendela dan masuk ke dalam. Melangkah di belakangnya, Sakura melihat ke sekelilingnya saat Kakashi melangkah lebih jauh ke dalam apartemen. Apartemen itu seperti sebuah studio kecil yang nyaman, tanpa banyak barang yang menunjukkan kepribadian di dalamnya—seprei shuriken hijau dan buku Icha Icha di meja samping tempat tidur adalah satu-satunya tanda bahwa ada seseorang yang memiliki kepribadian yang tinggal di sini. Semuanya sangat bersih dan rapi. Semua itu membuat Sakura merasa ingin sedikit memberantakkan tempat itu.
"Tangkap," kata Kakashi dari dapur kecil, dan Sakura mendongak tepat pada waktunya untuk menangkap sebuah jeruk yang mengarah ke wajahnya.
"Apa ini?" Kata Sakura sambil memegangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I See You Again
FanfictionDi usianya yang ke dua puluh lima tahun, Sakura terlempar kembali ke empat belas tahun lalu, terima kasih pada jutsu ciptaan Hokage Ketiga untuk pengalaman lintas waktunya yang berharga. Namun, sebelum Sandaime mengirimnya kembali ke masanya, dia me...