part sebelumnya- baru mengangkat wajahnya, wajah qilla langsung terhempas kesamping. napas gadis itu memburu saat merasakan panas dan kebas di pipinya. "SAKITTT...." teriak qilla sambil memukul tangan Azri.
"LO GAK SOPAN ANJING. BUKA BUKA HP ORANG" suara cowok itu benar-benar keras. "iyaaaa. maaff aku minta maaf." kekeh qilla.
"anjing lo."
••••••
di sisi lain, Damar mengelap air mata nya "lo kenapa jadi gini dam?" tanya nya pada diri sendiri.
"itu adek lo!." batin damar
damar turun tangga dari lantai dua lalu menghampiri ke dua orang tuanya. "bun.... damar mau balik ke indo, damar mau nemuin qilla."
"iya."
"bunda ngebolehin?" tanya damar terheran.
"bunda juga kangen sama qilla tapi bunda kecewa, sebelum pergi bunda titip sesuatu buat qilla ya..." ujar nya.
"nanti malam damar perginya biar gak ketauan ayah, bilang aja damar nginep di rumah Cristian." kata damar.
wanita paruh baya itu mengangguk.
•••
ke berangkatan damar pun jadi. 20 jam di dalam pesawat hingga akhirnya sampai juga di bandara.

sekitar 25 menit damar menunggu akhirnya Bagas sampai. keduanya bersalaman, "tiba tiba banget bos..."
"kangen sama qilla." ucap damar sambil memalingkan wajahnya.
Bagas tersenyum melihat raut wajah damar yang khawatir. "nangis aja gapapa." celetuk Bagas.
"gua salah ninggalin adek gua sama bajingan itu."
"Azri punya cewek. dia udah pacaran 3 tahun."
damar mengyeringit. "apaan si anjing gak jelas dia bilang suka adek gua, kenapa dia punya pacar!?" tanya nya sewot.
Bagas menggerakkan bahu nya, "gua mau bilang sesuatu, tapi lo jangan bawa emosi dulu."
"azri pernah bawa qilla ke club."
hati damar benar benar bersisik ia menahan emosi nya,"gua bakal ikutin permainan lo bajingan."
setelah ngobrol sebentar Bagas dan Damar pergi menuju rumah Azri. saat sudah sampai damar mengetuk pintunya.
"sorry Dam gua balik ya, ada urusan." Damar mengangguk. "thanks."
saat Bagas sudah pergi pun pintunya belum terbuka. terlihat dari luar jendela ia melihat gadis tengah mengintip pasti itu qilla. "ini aa..."
qilla yang di dalam buru buru membuka pintu, dia menatap wajah sang kakak lalu menubruk dan memeluk Damar.
"aku gak mimpi kan?" qilla nangis dipelukan Damar. cowok itu memejamkan matanya menahan sesak saat mendengar tangisan adik kesayangannya.
perempuan itu terus menangis. "aku kangen aa.... kenapa? aa udah ga sayang sama aku?..."
"siapa bilang aa gak sayang?" gadis itu menggeleng.
"jangan nangis. aa boleh nginep disini gak?" tanya damar mengalihkan suasana. qilla mengangguk cepat. "boleh mau sampai kapanpun boleh." sahut qilla.
"ayo masuk." qilla menarik tangan Damar masuk ke dalam.
"nanti kita tidur disini ya..." tunjuk qilla pada kasur itu.
"nanti Azri tidur disini aja" tunjuk qilla pada lantai.
"aa udah makan belum?"
"belum" jawab Damar dengan wajah di melaskan.
"aku beli makan dulu ya...." sahut qilla ia langsung berdiri. "becanda, aa udah makan nanti malem aja kita makan di luar oke?"
wajah qilla seperti mengintimidasi. "apa? ngeliat nya gitu banget, aa beneran udah makan" ucap Damar sambi terkekeh.
"mana Azri?" tanya cowok itu.
"belum balik."
"kemana?"
qilla mengacuhkan bahunya.
Damar hanya mengangguk, "mamah ngasih kamu sesuatu."
mata gadis itu berbinar. "serius?" tanya qilla dengan menatap wajah Damar. cowok itu mengangguk. lalu memberikan paper bag yang cukup besar.
qilla terus tersenyum melihat isi paper bag itu, "baju nya bagus banget... ada parfum juga."
"papah gak ngasih aku hadiah?"
"papa lagi sibuk banget, tapi papa bilang dia kangen banget sama kamu." jawab Damar berbohong.
Mata Damar tertuju pada perut qilla yang sedikit membesar, mata terlihat sedikit ber air "gak kuat gua liat adek gua sendiri begini"
"papah sibuk terus..." cetus qilla.
"iya."
Terdengar suara pintu terbuka ke dua nya menoleh ke arah tersebut. cowok yang berada di depan pintu itu menelan ludah nya susah payah. "itu Azri, tadi aa nanyain dia." ucap qilla sambil menatap Damar.
Azri melangkah mendekati mereka berdua sambil mengulurkan tangannya ke Damar dan diterima cowok itu. "gimana kabar lo?" tanya Damar.
"aman." jawab Azri.
"aman? yakin?" tanya Damar dengan sinis.
Damar langsung mengalihkan pandangan ke arah qilla. "kamu udah mandi belum?"
gadis itu menggeleng. "belum"
"mandi sana abis itu kita makan di luar." qilla yang mendengar itu mengangguk antusias. "iya, aku mandi..." qilla lalu berdiri dan berjalan ke arah lemari dan mengambil baju lalu ke kamar mandi.
Damar melihat qilla yang sudah masuk kamar mandi, ia berdiri dan berhadapan dengan Azri. "anjing lo." tunjuk Damar tepat di wajah Azri.
"lo punya cewek anjing!" desak Damar.
"iya, kenapa?" jawab Azri seperti menantang.
Tak tahan mendengar ucapan Azri, Damar mengeluarkan suara yang cukup keras "kenapa lo harus rusak adek gua sialan!" dengan suara bergetar Damar melanjutkan ucapannya. "kenapa Az? gua punya salah sama lo?, lo punya cewek yang bisa lo rusak gak harus adek gua.... lo suka sama adek gua? gak gini cara nya."
tak ada jawaban.
berapa menit kemudian qilla keluar dari kamar mandi. "aku nanti mau makan steak ya..." ke dua cowok itu sedikit kaget lalu bersikap biasa saja.
"oh... iya" jawab Damar kaku.
19.20
"aku keluar sama aa dulu ya" Azri mengangguk. "iya." setelah itu gadis itu pergi
FOLLOW JGN LUPA YH 🐌

KAMU SEDANG MEMBACA
AZRIQILLA
Teen FictionAYOO BACA GUYS KALO GAK SERU SALAHIN AJA DIRI SENDIRI JANGAN KE AKU😦😁😁😁😁💏