04

3.8K 29 1
                                    


Dua hari setelah kejadian Azri menyetubuhi, qilla semakin takut dengan Azri, apalagi sekarang jantung nya berdetak kencang hati nya gelisah saat Azri membawa temannya ke rumah padahal sekarang sudah pukul 22.15

awalnya qilla sedang tidur, namun terganggu saat mendengar suara tawa laki laki dan itu bukan satu orang saja, tapi ada empat orang.

hati nya benar benar cemas saat ia pintu ternyata di tutup. ia langsung bangun dari tidur nya duduk menatap satu persatu laki laki tersebut.

"lo sii ketawa gede banget jadi ke bangun kan" celetuk salah satu laki laki itu.

"lo juga ya anjing" balas teman disampingnya sambil mehanan ketawa

Azri menengok kebelakang, benar ternyata qilla bangun dari tidurnya "kenapa bangun?"

"pikir sendiri." qilla menatap pria itu kesal lalu berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.

setelah qilla menutup pintu kamar mandi, tawa dari teman Azri terdengar kencang.

"HAHAHA...BEGO BANGET ANJING LO ZRI..."

" ANJING WKWKWK BANGSAT PERUT GUA SAKIT..."

"pake ditanya bjirr kenapa bangun"

pria itu terkekeh sambil menghisap rokok, benar juga kenapa ia menanyakan hal seperti itu. mata Azri menatap qilla yang sudah keluar dari kamar mandi

qilla duduk disamping Azri, wajah pria itu terkejut saat qilla mau mendekati dirinya padahal kemarin gadis itu marah.

"kenalan dulu dong" seru mereka.

"gua bagas"

"gua bima"

"dan gua elkan, btw bapak aku bos ayam"

qilla tersenyum canggung "aku qilla..."

mata qilla tertuju pada plastik putih dan Azri langsung mengambil nya "mau gak?"

"itu apa?" tanya qilla.

"martabak rasa coklat keju."

mata qilla berbinar saat mengetahui itu adalah martabak, dan qilla mengangguk cepat "mau"

Azri mengeluarkan kotak dan membuka penutup nya lalu mengambilkan nya untuk qilla. gadis itu menerimanya dan langsung memakan martabak tersebut.

"si Damar beneran mau pergi ke luar negeri mau ngapain?" tanya Elkan.

"emang? mau ngapain dia" tanya balik Bagas. mendengar perkataan dari Bagas membuat Elkan kesal dan langsung menoyor kepala Bagas "Anjingg lo. gua tanya lo malah nanya balik"

"mau pindah dia sama keluarganya," sahut Bima.

qilla mendengar percakapan laki laki itu langsung menanggapi ucapan mereka "Damar? kalian satu geng sama aa aku?"

mata Azri langsung menatap tajam ketiga temannya itu. dan mereka pun baru menyadari bahwa gadis di depannya ini adalah adiknya Damar.

"h-hah? Damar?... lo punya abang yang nama nya Damar?" tanya Bima yang pura pura tidak tahu.

qilla pun mengangguk, "punya nama nya Damar Putra Pamungkas"

"o-ohh gua tau. Azri pernah cerita, tapi yang kita lagi ceritain bukan orang yang lo maksud." elak Bagas. dan Elkan langsung menyahuti ucapan Bagas "bener, yang kita lagi ceritain tuh Damar nya gendut, jelek item dakian terus bau" sahut Elkan.

"Abang lo ciri ciri nya kaya gitu juga gak?"

Azri, Bagas dan Bima terkejut saat mendengar ucapan pria itu.

Azri langsung berdesis "ngapain bahas orang gak jelas"

"Aa, aku ganteng jadi kaya nya bukan deh"

"balik dulu bro"

Bagas dan Elkan saat mendengar ucapan Bima ingin pamit balik mereka langsung berdiri. "gua juga balik" ucap mereka barengan.

"bye qilla"

Azri menyeringit saat Elkan berpamitan sama qilla dengan cara seperti itu. Elkan yang melihat raut wajah Azri langsung mengibrit lari keluar, dan diikuti oleh Bima sama Bagas.

saat semua nya sudah pergi Azri menutup pintu lalu menguncinya, "qil..." Azri duduk di samping qilla. "lo ngadu ya sama Damar, gua cium lo kemarin?" tanya Azri sambil tersenyum.

"enggak"

"masa?, lo gak suka gua cium?" tanya Azri dan qilla langsung mengangguk cepat. "tapi sayangnya gua suka" lanjutnya Azri dengan cepat mencium pipi qilla.

Azri menatap perut qilla yang tertutup baju,
"bayi kita kok gak gede gede ya?"

"bayi kamu bukan bayi aku"

"jangan buat gua kesel"

"siapa yang buat kamu kesel? kan kamu yang perkosa aku terus jadi bayi, dan ini bayi kamu bukan bayi aku." jawab qilla.

Azri menatap jengkel gadis di depannya "lo mau tau gak?" tawar Azri dengan wajah yang menahan marah.

"yang diceritain temen gua tadi itu Damar, Abang lo dia beneran mau pindah ke luar negeri"

"bahkan udah pindah dua hari yang lalu sama ortu lo juga" lanjutnya.

setelah mengatakan itu Azri memilih rebahan dikasur, Azri tersadar apa yang ia ucapkan tadi.




UDAH DULU CAPEE

JANGAN LUPA PENCET BINTANG YAAKKK BIAR AKU NYA SEMANGAT TERIMAKASII🦉💋⭐⭐⭐⭐⭐

AZRIQILLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang