⚠️01 FEBRUARI 2024⚠️
____________________
>>CERITA PERTAMA KU :
Lynggar adalah pria manis yang memiliki keluarga yang hangat harus melewati tiga kehidupan, dan semua kehidupan yang dia lewati tidak bisa menjadikannya pria straight.
•••••••
• Jangan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Pagi ini Lynggar akan pergi ke toko alat-alat sekolah, karena dua hari lagi dia akan kembali masuk kesekolahan barunya.
Ternyata mimpi buruk itu atau kehidupan pertama nya menjadi pelajaran yang sangat berharga buat Lynggar, agar dia tetap menjadi pribadi yang baik dan manis.
Dia tidak ingin kedua orang tua yang sangat ia sayangi bernasib seperti dalam kehidupan pertamanya.
Ini hidup barunya hidup keduanya setelah kematian, dia akan menggunakan kesempatan ini dengan sangat baik dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah dia dapatkan.
Dia akan menjauhi pergaulan bebas dan perasaan iri akan kehidupan orang lain.
Lynggar sudah cukup bahagia dengan kehidupannya saat ini, hidup berlimpah kasih sayang dari kedua orang tuanya dan kondisi ekonomi yang menurutnya sudah lebih dari cukup untuk menunjang kehidupannya kedepan.
Kurang apa lagi? Seharusnya dia banyak banyak bersyukur....karena kehidupannya jauh lebih baik dari pada orang lain diluar sana.
Hidup yang masih jauh dari kata baik-baik saja entah itu soal kasih sayang atau ekonomi keluarga mereka.
Lynggar berjalan kearah dapur, sesampainya didapur dia melihat sang bunda sedang membuat secangkir kopi.
" Bunda, apa kopi ini untuk ayah? " tanya Lynggar.
bunda yang sedang sibuk mengaduk kopi menghentikan kegiatannya dan menoleh kebelakang, Sisil mengangguk singkat didepan anak kesayangan nya.
" Kalau gitu biar Lynggar saja yang mengantarkan kopi ini buat ayah-! "
Bunda yang melihat anak manisnya bermaksud membantunya, akhirnya ia memberikan kopi yang sudah jadi ke Lynggar.
" Berikan ini kepada ayah mu diruang tengah."
" Siap Bunda ku, Sayang-! "
Sisil yang melihat semangat anaknya saat mengantarkan kopi hanya bisa geleng-geleng kepala.
Lynggar yang melihat ayahnya ada diruangan tengah sedang membolak balikkan buku yang menumpuk diatas meja, dia pun mendekati sang ayah, yang sepertinya sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan yang dibawa kerumah.
" Ayah, ini kopi dari bunda." Lynggar menaruh kopi tersebut diatas meja samping tumpukan buku.
" Apa yang sedang ayah kerjakan? Kok banyak buku-buku diatas meja ini? "
Rasa penasaran Lynggar membuat ayahnya menghentikan kegiatannya, ayah menoleh kesamping melihat sang anak yang datang membawa kopi untuknya.
Mengelus rambut sang anak dengan penuh kasih sayang sambil tersenyum dia pun berkata.
" Terima kasih untuk kopinya, apa bunda yang menyuruh mu untuk mengantarkan kopi buat ayah? " Lynggar hanya menggelengkan kepalanya dikit.
" Bunda tidak menyuruh Lynggar kok, Yah...! Tapi Lynggar sendiri yang ingin mengantarkan kopi buatan bunda ke ayah."