Gemini Norawit
Fourth Nattawat.
.
.Harinya berlalu cukup cepat. Sudah hampir tiga tahun kelalaiannya di maafkan. Dan ia tidak pernah mengulanginya lagi. Lebih tepatnya, ia tidak pernah dipercaya lagi untuk menjaga Gemini sendirian. Tapi bagusnya, Gemini memang sudah tidak pernah sakit lagi. Atau Fourth yang tidak mengetahuinya.
Fourth terkadang melihat mamanya dalam diam mengecek keadaan kakaknya. Begitupun papanya. Dan tanpa sadar, ia juga sering memantau kegiatan apa saja yang dilakukan Gemini. Dan menurutnya, itu sangat membosankan. Bayangkan saja, setiap hari aktifitasnya hampir sama dan berurutan dengan teratur. Seakan sudah tersetting pengaturan. Bangun tepat waktu di jam lima pagi, jalan keliling komplek untuk olah raga, mandi, lalu bersiap ke sekolah dan sarapan. Kita berdua tidak pernah naik sepeda lagi. Selalu di antar, terutama Gemini. Jika dirinya terkadang masih diperbolehkan untuk menaiki sepedanya. Untuk Gemini, tidak pernah lagi.
Pulang sekolah pun sama. Gemini tidak pernah absen tidur siang walaupun hanya satu jam. Terkadang, ia akan menemani kakaknya bermain game online. Terkadang, adeknya akan meminta Gemini menemaninya menggambar. Terkadang, mama akan meminta Gemini membantu menanam bunga. Dan terkadang lainnya. Ini hanya seputar keluarganya.
Fourth sempat berpikir, apakah Gemini tidak bosan? Apakah Gemini tidak ingin bermain keluar? Apakah Gemini tidak punya teman? Dan saat Fourth bertanya, kakaknya selalu menjawab tidak apa dan ia akan baik-baik saja.
***
"Gemini bagaimana keputusanmu?"
Fourth menguping pembicaraan orang tuanya dengan Gemini. Hari minggu, seharusnya ia bermain futsal. Tapi tadi dengan tiba-tiba dibatalkan karena salah satu temannya ada yang sakit. Maka dari itu, ia memilih pulang kerumah. Berniat mengajak Gemini bermain game online. Dan disini dia sekarang. Dibalik pintu kamar kakaknya yang sedikit terbuka dan berusaha mendengarkan percakapan kedua orang tuanya dengan kakaknya.
"Papa, Gemini lebih nyaman dengan keadaan seperti ini."
"Tapi janji kami dengan orang tua kamu harus ditepati sayang."
Apa? Orang tua? Jadi Gemini bukan kakak kandungnya?
Fourth mengepalkan tangannya erat. Ia kemudian masuk untuk meminta penjelasan lebih. "Maksudnya bagaimana?"
Ketiga orang didalam serentak menoleh ke arahnya. Ia butuh penjelasan juga. Dan menurutnya, ini juga ada hubungannya dengan dirinya.
"Fourth, sini duduk." Fourth menuruti perintah papanya. Ia mendudukkan diri samping sang mama di ranjang Gemini menghadap ke arah papanya yang duduk di kursi. Sedangkan Gemini masih bersandar di tembok dan Fourth menyadari jika wajah kakaknya sangat pucat sekarang.
Flashback On
"Mbak gimana keadaanmu?"
"Aku baik, dan Gemini juga pasti dan akan baik-baik saja."
"Mbak akan kasih nama Gemini?"
"Iya, Gemini Norawit sesuai permintaan almarhum ayahnya. Ibu menyayangi Gemini hmm" Ia mengelus perut besar itu sayang. "Kandunganmu gimana dek? Sehat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nighthawk // GEMINIFOURTH
Fanfiction"Kebencian ini akan abadi bukan?"~ Gemini Geminifourth / Fourthgemini WARNING ❗️❗️❗️ Angst Brothership ? Incest ? Fujoshi Area 🚫 Boy x Boy BxB Boys Love Area HOMOPHOBIC ❔GET THE FUCK OFF ❕