8| Delapan 🌸

2 1 0
                                    

Akhh akhirnya selesai" Ucap Langit sambil menatap hasil kerja kelompok di depanya.

"Wuahhh yey, keren aslii nih" Ucap Thasya sambil mengacungkan jempolnya.

"Nih makan dulu ngit" Ucap Aira sambil menodongkan piring milik Langit yang belum tersentuh. Mereka pun sedang makan siang bersama di ruang tamu sambil bercanda dan bergurau, termasuk Jio yang sudah bangun dari tidurnya.

"Eh krupuk gue" Teriak Nicho.
"Lah ini krupuk mama gue" Ucap Aira sambil memakan krupuk dengan santai nya di hadapan Nicho.
Nicho pun memutar bola matanya sebal dengan Aira.

"Oh yah"
"Allan, Langit, kenalin ini Nicho kembaranku, dia lahir lebih cepat 5 menit dariku" Ucap Thasya.
"Dan Cho, ini Allan, dan ini Langit, teman sekelas ku" Ucap Thasya.

"Hai Allan, Hai Langit" Sapa Nicho.
"Oh lo yang anak baru itu ya" Ucap Allan.
"Yups benar sekali, wah gue terkenal ya ternyata" Ucap Nicho bangga.

"Pfttt"
"Hahahahha" Tawa Aira dan Thasya.
"Ge er lo" Ucap Aira mengejek sambil tertawa.
"Iri ya lo" Jawab Nicho.
"Enggak sih, ngapain iri" Jawab Aira sinis sambil mengelengkan kepalanya.

"Gue pulang dulu ya" Ucap Langit tiba-tiba. Sepertinya Langit tidak tahan dengan ke akraban Aira dengan Nicho.
"Kok buru-buru sih, makan-makan dulu ini" Jawab Allan.
"Lo lupa ada latihan basket" Ucap Langit.
"Eh oh iya, hehehe" Ucap Allan.

"Yaudah, gue ma Langit pamit dulu ya" Ucap Allan.
"Mama mu mana ra?" Tanya Langit pada Aira.
"Oh di dalem, bentar" Jawab Aira, dan segera mencari mamanya.
Tak lama Aira dan mamanya datang ke ruang tamu.

"Tante, maaf mau pamit dulu tante, ada latihan basket soalnya" Pamit Langit pada Mama Aira
"Oalah, yasudah kalau gitu, hati hati ya" Ucap Mama Aira ramah.
"Baik tante" Ucap Langit dan Allan.

"Lo ga pulang sya" Tanya Allan pada Thasya.
"Ga, aku mau main dulu disini" Jawab Thasya.

"Pamit dulu ya ra" Ucap Langit.
"Iya hati-hati, bai bai" Ucap Aira.

Mereka berdua pun meninggalkan rumah Aira dengan motor mereka.

"Eh, eh, tadi crush nya Aira ya?" Ucap Nicho tiba-tiba.
"Lo punya crush kak, hahahah, kok jauh benget gitu" Ucap Jio.
"Ih apaan si ga ada lah" Jawab Aira cepat.
Thasya pun hanya terdiam menahan tawa, rasanya ingin saja ikut menggoda sahabat nya itu.

Dan Nicho sudah menatap curiga sahabat dengan kembaranya itu. Ia yakin ada hubungan sesuatu antara Aira dengan salah satu laki-laki tadi.
.
.
.
[18.11] +6283*** : p, sv
[18.25] Airani : siapa
[18.28] +6283*** : Langit
[18.35] Airani : oh okey
[18.45] Langit : ra tadi ada botol minum ketinggalan ga di tempatmu
[19.03] Airani : ga ada tu, botol lu ilang?
[19.07] Langit : iya nih kayaknya
[19.14] Airani : wait, coba ku cari bentar
[19.18] Airani : Ngit, ada nih
[19.18] Airani : (send a pictures) ini bukan
[19.20] Langit : iya, titip ya
[19.25] Airani : oke bsk ku bawa.
[19.26] Langit : thanks

***
Keesokan hari nya di kelas 10 MIPA 5,
"Pagi Aira" Ucap Caca salah satu teman sekelas Aira, yang berpapasan denganya di depan pintu kelas.
"Pagi Caca" Jawab Aira memasuki kelas dan langsung menuju ke bangku Langit.
"Nih" Ucap Aira pada Langit sambil menyodorkan botol minumnya.
"Wah iya, makasih ya" Jawab Langit pada Aira.
"Oke, sama sama" Ucap Aira lalu meninggalkan Langit dan menuju bangkunya.

Belum 5 menit Aira duduk di bangkunya, tiba-tiba Nicho datang dan menghampiri Aira lalu duduk di bangku Thasya.

"Ngapain lo, mana Thasya?" Ucap Aira
"Gak masuk, sakit dia, nih suratnya" Jawab Nicho sambil menyodorkan amplop yang berisi surat izin sakit dari Thasya.
"Hah sakit?, sakit apa, kok dia ga bilang, chat terakhir ku aja ga dibales sama dia" Ucap Aira
"Iya, habis dari rumah lo itu malamnya dia demam, sampai tadi pagi masih demam tiduran terus, dia ga sempet main HP, habis ini mau dibawa mama ke dokter sih" Jawab Nicho.

"Owh, coba kasih poster Taehyung aja ntar juga dia langsung sembuh" Ucap Aira.
"Em iya juga ya, hahahaha ada ada aja lo" Ketawa Nicho sambil mengeplak bahu Aira.
"Oke deh ntar coba gue beliin posternya Taehyung haha" Ucap Nicho.
"Hahaha ye kan, aku ikutt, ntar pulang sekolah aja yaah" Ucap Aira sambil tertawa dan membalas mengeplak baju Nicho lebih keras.

"Aduhh" Ucap Nicho sambil meringis kesakitan.
"Rasain lo" Jawab Aira senyum puas dan bangga.

"Eh Nicho, ngapain di sini" Ucap Allan datang tiba-tiba
"Hei Allan, ini mau pindah kelas ke sini aja" Jawab Nicho,
"Hah, yang bener ajee" Ucap Allan
"Hihihi canda, ni nganterin surat izin nya thasya" Jawab Nicho
"Owhhhh" Ucap Allan.

Setelah mengobrol sebentar tak lama Nicho pun pergi kembali menuju kelasnya. Disudut kelas terdapat satu pasang mata yang cemburu melihatnya

.
.
.

Thanks For your reading🖤
Next To be Continue😇

Will You be Mine? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang