*Area 18+*
Karena Naresh tidak mengetahui rumah Erlangga jadi Naresh memutuskan untuk membawa nya ke rumah lagipula tidak ada orang tuanya di rumah
"Kira-kira kapan ya motor gw sampe" gumam Naresh lalu meletakkan kunci motor dan handphone nya
Naresh melepaskan Hoodie nya dan masuk ke dalam kamar mandi entah mengapa dirinya merasa gerah padahal dirinya tidak mabuk
Beberapa menit kemudian Naresh sudah selesai mandi ia keluar dengan menggunakan bathrobe
Dirinya berjalan mendekat ke arah kasur untuk melihat Erlangga,Seperti dugaan Naresh dia benar-benar terlelap dirinya terpaku pada bibir Erlangga yang terlihat menggoda
"Sial!apa yang gw pikirkan"gumam nya lau menepuk pipinya beberapa kali berusaha mengumpulkan kesadaran nya semula
Tangan Naresh terlulur ke arah rambut Erlangga yang berantakan lalu perlahan turun ke arah mata dan bibir,Rasanya ingin sekali ia kecup bibir itu
Naresh sedikit melamun melihat bibir tersebut dan perlahan mendekat,apakah dirinya boleh mencoba?
Perlahan bibir mereka berdua hampir bertemu Naresh tidak berhenti menatap bibir Erlangga
Grepp!
Naresh terkejut kala tiba-tiba tubuhnya di tarik mendekat dan berguling ke pinggir sehingga dirinya berada di bawah Kungkungan Erlangga
"Ngapain?"tanya Erlangga dengan suara bariton nya,mata yang sayu,bibir yang menggoda,rambut yang berantakan siapa yang tidak tergoda jika penampilan nya seperti ini
"I-itu a-anu ta-tadi gw kira ada sesuatu di bibir lu!iya ada sesuatu di bibir lu!"ujar naresh sedikit gugup kala Erlangga menatap nya dengan mata yang sayu
"Emang apa?"
"i-itu e-eee oh iya!ny-mphh"
Ucapan Naresh terpotong kala Erlangga langsung membungkam bibir nya,Naresh terkejut dan berusaha mendorong Erlangga untuk melepaskan ciuman nya
Tapi sayangnya kekuatan Erlangga lebih besar daripada dirinya sehingga akan sangat susah untuk melepaskan nya
Naresh kewalahan akan ciuman dari Erlangga ia tidak bisa menghindar karena di tahan oleh tangan Erlangga,jujur saja dirinya menikmati ini tapi dirinya tidak ingin lebih jauh
Satu tangan Erlangga bergerak menahan tangan Naresh yang sedari tadi mendorong nya,lalu menautkan jari mereka
Erlangga terkekeh melihat Naresh yang hampir kehabisan nafas sejujurnya ia tidak ingin melepaskan nya tapi melihat kesayangan nya yang hampir kehabisan nafas membuat dirinya melepaskan ciuman mereka
"Sorry na,kali ini biarin gw kelewatan"
Cup!
Erlangga kembali mempertemukan bibir nya dengan bibir Naresh.Dia membuka mulutnya untuk menyesap bibir Naresh
Naresh yang sudah mulai terbawa suasana pun membalas nya dengan menyesap bibir bawah Erlangga.Mereka mulai melumat lembut bibir satu sama lain
Seolah mendapatkan persetujuan,satu tangan Erlangga mulai masuk ke dalam pakaian nya dan bergerak menuju dada Naresh
"Emphh!"
Naresh memalingkan wajahnya sehingga tautan mereka terputus, dirinya terkejut kala Erlangga memainkan puting nya dengan menjepit nya
Erlangga langsung memanfaatkan nya dengan mencumbui leher Naresh sehingga membuat sang empu mendongak ke atas tak lupa dirinya juga memberi beberapa tanda disana
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare || Nomin
Fanfiction"gw cuma lakuin dare" Ujar Naresh yang masih bersikeras melepaskan tangan Erlangga "Ya terus?mau dare atau bukan lu harus tetep jadi milik gw" balas Erlangga Naresh Laksana Farzel mendapatkan dare dari teman nya untuk membuat Erlangga menyukai nya d...