Selamat membaca reading ( ╹▽╹ )
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Malam harinya Naresh tengah menonton tv sendirian di temani oleh sebungkus cemilan dan minuman keras
Siapa yang mengira bahwa yang lain akan datang ke sini dan berakhir dengan dirinya di sidang oleh yang lain
"na?bisa jelasin?" Tanya altar
"apa?"
"itu di leher lu.." ucap Galen mengantungkan perkataan nya
Naresh mengalihkan pandangan nya ke arah mereka yang memberikan tatapan aneh padanya
"udah pada di sini toh?"tanya Erlangga yang baru saja selesai mandi dan mengenakan pakaian Naresh ya lumayan cukup pas baginya
"Utang penjelasan sama kita" ucap Raden lalu menarik Erlangga duduk di sebelah Naresh yang tengah menonton tv
"Ya begitulah" ujar Erlangga lalu meminum minuman kaleng yang tengah di pegang oleh Naresh
"Jadi? kalian ngelakuin?" Tanya altar sambil menunjuk satu sama lain tidak percaya
Erlangga menggangguk lalu memakan cemilan milik Naresh, sedangkan Naresh sendiri kesal karena cemilan terakhir nya di makan oleh Erlangga
"Sedikit terkejut selebihnya kaget banget anjir!Kok bisa?kok-oh jadi Naresh udah ngakuin kalau dia pihak di tusuk"
Naresh yang mendengar kata-kata tersebut malu lalu melirik ke arah Hentala yang tengah seperti menggoda dirinya untuk mengakui hal itu
"G-gak lah mana mungkin!" Elak Naresh menyembunyikan wajahnya
"Oh ya?terus kok leher lu banyak kissmark?pasti karena pihak bawah ye kan " ujar altar berusaha menggodanya juga
"Emang nya Napa sih?!"
"Cie dah ngaku dia,makan tuh makanya jangan suka ngeledek pihak bawah kalau ujung-ujungnya lu juga pihak bawah" Ledek Hentala
Naresh yang di ledek menyembunyikan wajahnya di balik bantal, Erlangga yang melihat nya gemas memainkan rambut Naresh
"ciee ciee tebar bucin nih ye"goda Raden yang mendapati tertawaan dari semua nya kecuali Naresh
"dah lah jangan goda Naresh terus,sapa yang mau maen game?" Tanya Galen
"Gas login" jawab Raden lalu berpindah duduk menjadi di samping Galen
Dan berakhirlah mereka berdua terlarut dalam game hingga tidak menyadari kedua kekasih mereka sudah mulai bosan
Di sisi lain Erlangga tengah menyiapkan makan malam toh Naresh sendiri sudah mengizinkan nya dan tentu di bantu oleh Naresh yang hanya duduk di meja makan membantu memotong sayuran
"WOY CURUT MAKAN!" Teriak Naresh dari arah dapur
Mereka yang merasa terpanggil pun langsung bergegas pergi ke arah dapur apalagi altar yang mendengar kata 'makan' sudah melesat lebih dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare || Nomin
Fanfiction"gw cuma lakuin dare" Ujar Naresh yang masih bersikeras melepaskan tangan Erlangga "Ya terus?mau dare atau bukan lu harus tetep jadi milik gw" balas Erlangga Naresh Laksana Farzel mendapatkan dare dari teman nya untuk membuat Erlangga menyukai nya d...