Saat ini Naresh sudah sepenuhnya sadar dan sedang di eksekusi oleh mereka berdua, ralat hanya altar saja karena dirinya sangat penasaran
"Jadi jelaskan sekarang tuan muda Naresh?"
"Jujur gw gak tau apa-apa,yang gw ingat cuma ketiduran di bawah tiba-tiba gw bangun udah ada di kamar basecamp aja"
"Sayang buat apa kamu tanya Naresh?kalau ingin tau tanya nya ke Erlangga"sahut Galen dengan nada lembut
Hentala yang mendengar tuturan Galen rasanya ingin sekali muntah,jujur saja bila orang lain yang mengatakan hal itu terasa menjijikan
"Nah bener tuh, disini gw korban bukan pelaku"ujar naresh
Clekk!
Pintu terbuka menampilkan Erlangga dengan sekantung plastik di tangan kanannya
"Apa ada yang nempel di muka gw?"tanya Erlangga karena dirinya di tatap oleh mereka semua tanpa sepatah katapun
Srett!
Hentala langsung menarik Erlangga dan mendudukkannya di samping Naresh sehingga membuat dirinya terkejut dan hampir terjungkal jika tidak ditahan oleh Naresh
"Apa-apaan sih lu hen?"
"Kita butuh penjelasan dari lu"
"Penjelasan? penjelasan apaan?"tanya Erlangga tak mengerti
"Soal semalem lang,kan lu tidur berdua sama s naresh" jawab Galen yang langsung di anggukan oleh kedua teman mereka yang penasaran
Erlangga menghela nafas ia pikir penjelasan apa ternyata hanya itu, dirinya pun menceritakan semuanya dari awal dirinya pergi ke rumah Naresh untuk menjemput nya sampai pagi nya mereka berangkat bersama
Bahkan altar dan Hentala tidak berniat mengeluarkan suara sama sekali karena mendengar tuturan Erlangga
Sedangkan Naresh sendiri ia sudah memakan nasi uduk yang di bawa oleh Erlangga, lagipula dia sendiri yang mengatakan kalau ini untuk dirinya dan tentu saja Naresh terima karena perut nya sudah berbunyi sedari tadi
"Cukup sekian,ada yang ingin di tanyakan wahai tuan-tuan?"tanya Erlangga pada Hentala dan altar yang sedari tadi menyimak
"Oh gitu thanks lang dah jelasin,udah jelas semuanya kagak ada pertanyaan "jawab altar
"Makanya jadi orang jangan kepo"sahut Naresh yang baru menyelesaikan makan nya
"Kan siapa tau lu udah lakuin da-asu!"ucapan Hentala terpotong akibat Naresh yang langsung mencubit pinggang nya
"maksudnya siapa tau lu kebablasan kan, padahal lu berdua baru aja kenalan"sahut altar yang langsung di tanggapi dengan anggukan oleh Erlangga
Beruntungnya Erlangga langsung mempercayai nya,Galen hanya menyaksikan pemandangan di hadapan nya tanpa berniat ikut campur,Lagipula itu urusan mereka dan dirinya terlalu malas untuk ikut campur
"Udah?Sono ke kelas masing-masing" usir Naresh pada teman-teman nya
"Dih ngusir lu,masih syukur gw jaga. dasar kagak tau terima kasih"sahut altar lalu pergi keluar di susul oleh mereka bertiga
"Lang gw pulang sama lu ya?"
"Iya,nanti gw tunggu di gerbang. Gw ke kelas"pamit Erlangga lalu menutup pintu uks meninggal kan Naresh sendirian di dalam
****
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, sebagian murid masih ada yang berada di sekolah dan sebagian sudah dalam perjalanan pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare || Nomin
Fiksi Penggemar"gw cuma lakuin dare" Ujar Naresh yang masih bersikeras melepaskan tangan Erlangga "Ya terus?mau dare atau bukan lu harus tetep jadi milik gw" balas Erlangga Naresh Laksana Farzel mendapatkan dare dari teman nya untuk membuat Erlangga menyukai nya d...