chapter 1. kesialan yang berujung ciuman di bibir

162 8 4
                                    

Seorang gadis bernama Shera Assyifa sedang menuju ke sekolah karena dia hampir mau telat kakaknya di belakang hanya menggeleng lelah dengan kelakuan dia.

"Duh aku akan telat! Telat! Minggir semuanya minggir!! Princess ini mau telat!!" teriak Assyifa.
"Buset Syifa santai saja masih jam 7 kok" heran temannya, Shoujo Zaura.
"Lah kamu tidak tahu saja jika aku telat aku pasti di hukum oleh dia!" tunjuk Assyifa.
"Siapa? Oh si ketos Alexondra" celetuk sang kakak bernama Sherly Cantika.
"Assyifa? Tumben tidak telat? Bagus lanjutkan jangan telat lagi" puji seorang pemuda bernama Vanter Alexondra,ia pun langsung pergi meninggalkan 5 gadis itu.
"Yee! Uh dasar muka tembok! Kulkas kutub utara!" greget Assyifa.
"Kau bilang apa barusan pada kembaran ku?" tanya kembaran nya Alexondra, namanya Vian Daven.
"Tidak ada! Telingamu salah dengar kali! Kak Can Can tolong!" jawab Assyifa mengelak.
"Telinga ku baik baik saja belum tuli okey" ucap Daven.
"Pergi! Adik ku kan sudah bilang tidak ada dia tidak mengatai kembaran mu itu!" ucap Cantika mengusir.
"Baiklah tuan putri aku akan pergi" pasrah Daven.
"Hoi noni Belanda selamat pagi" sapa seseorang, Kaiga Galaxsi.
"Mayat pucat! Kau lagi ternyata bisa tidak jangan memanggilku noni Belanda?! Aku punya nama!" marah Zaura.
"Namamu terlalu aneh untuk ku panggil" santai Galaxsi.
"Memang benar ya teman teman kulkas kutub utara itu semuanya mengesalkan" ujar Assyifa.
"Tapi kami populer tidak seperti kalian" ejek seorang pemuda memakai topi biru, Luca Ravel namanya.
"Jangan sombong dulu dong topi biru!" kesal seorang gadis bernama Nayeon Salsa.
"Topi biru itu sangat aneh gadis toa" gerutu Ravel.
"Yak gadis toa! Kemari kau topi biru! Awas kau ya!" greget Salsa.
"Sudahlah kalian berdua ini oh halo ketua kelas Kania apa kabar?" tanya pemuda bernama Rayen Alviro menyapa sambil tersenyum manis.
"Tidak baik karena sudah bertemu dengan mu" jawab gadis yang bernama Jian Kania ketus.
"Teganya kau bilang begitu aku hanya ingin menyapa mu ketua" lebay Alviro.

Namun tiba tiba dua adik kelas mereka lewat Richelle Tara & Sandra Syakira menghampiri mereka ber 10.

"Kak Viro kita hari ini janji kan?" tanya Syakira.
"Janji apaan?" bingung Kania.
"Ketua kelas kak Kani kak Viro itu janji sama kita ajak jalan entar sepulang sekolah" jelas Tara.
"Iya janji sudah kalian berdua masuk sana ke kelas nanti aku tidak bohong sama kalian" jawab Alviro mengajak.
"Benar benar benar tuh kakak ketua sampai jumpa kak Viro" setuju Syakira, ia dan Tara melambaikan tangan mereka pergi ke kelas.
"Dah Syakira! Dah Tara huft apa kalian semua menatapku?" heran Alviro.
"Playboy sekali" ucap Galaxsi mencibir.
"Apa? Aku hanya menganggap mereka berdua adikku" ucap Alviro.
"Kalian bertiga cepat kelas Dave seret" titah Alexondra, Daven menyeret mereka bertiga.
"Tentu dengan senang hati" balas Daven.
"Kulkas kutub utara!" panggil Assyifa.
"Ada apa lagi gadis nakal?" tanya Alexondra.
"Urusan kita belum selesai aku akan mengalahkan mu! Dan menjadi ketua OSIS baru!" jawab Assyifa.
"Dalam mimpi mu" smrik Alexondra.
"Kau menyebalkan tapi entah kenapa dirimu begitu populer" sebal Assyifa, Alexondra mendekatkan wajahnya.
"Karena aku tampan" pede Alexondra.
"Bodo amat aku tidak urus dalam itu dasar terlalu percaya diri dan sombong huh!" dumel Assyifa.
"Kalau mau jadi ketua OSIS harus tinggi seperti ku dulu dasar gadis nakal pendek" ledek Alexondra.
"Hem kita lihat saja nanti!" sungut Assyifa.

Di kelas..

"Kak Can Can! Aku tidak mengerti tolong jelaskan! Ajari aku kakak!" pinta Assyifa puppy eyes.
"Sini" suruh Cantika, Assyifa duduk di pangkuan kakaknya itu ia bergelayut manja.
"Aku juga tidak mengerti Can tolong jelaskan cara caranya" ucap Zaura meminta bantuan pada Cantika.
"Tidak boleh! Kak Can Can hanya milikku! Tidak boleh ada yang meminta di ajari selain aku!" ucap Assyifa posesif, ia memeluk erat kakaknya.
"Iya iya hanya milik kamu tapi tolong dong ini lepaskan jangan erat meluknya sesak kak Can Can Syifa" mohon Cantika.
"Dih posesif banget sih" cibir Zaura meledek.
"Kalau kau mau aku bisa mengajarimu noni Belanda?" tawar Galaxsi.
"Kau bisa mengajari ku?! Pft hahaha! Lelucon yang tidak lucu" tawa Zaura, wajahnya tetap datar.
"Kenapa kau tidak percaya padaku?" tanya Galaxsi heran.
"Masih nanya begini kau setahun lalu tidak naik kelas mana mungkin aku percaya lihat tuh adiknya si Cantika Assyifa umurnya masih kecil tapi pintar banget tidak seperti mu" jawab Zaura.
"Jangan terlalu memandang rendah diriku aku tau kok si cebol itu pintar" sengit Galaxsi.
"Siapa yang kau bilang cebol hah?! Dasar penjajah Jepang! Kakak lihat tuh!" tanya Assyifa mendelik, gadis itu marah marah untung kakaknya langsung sigap menghentikannya.
"Sudah Syifa sudah tidak ada gunanya berbicara dengan dia" lerai Cantika.
"Aku hanya mengatakan yang sejujurnya" jawab Galaxsi.
"Aku tidak cebol seperti yang kalian katakan! Hum dasar para otak udang!" renggut Assyifa.
"Lucunya marah dia cerewet bagaimana kalau kita melakukan pertukaran aku akan beri permen dan kembaranku Alexondra tapi kau berikan adikmu itu kepada ku" kekeh Daven memberi penawaran.
"Kau pikir adik imut ku ini apa hah?! Sampai berani ingin memberikan penawaran yang aneh itu padaku! Dalam mimpi mu!!" teriak Cantika emosi.
"Kenapa kau ingin menukar kan ku dengan gadis nakal itu Daven?" tanya Alexondra menatap tajam ke arah kembarannya.
"Aku juga ingin adik perempuan Al kucing cebol itu sangat menggemaskan sekali" jawab Daven.
"Hua kucing cebol! Itu bahkan lebih buruk!!" tangis Assyifa.
"Kacamata! Lihat kau sekarang membuat adikku menangis! Kembali ke meja mu sana!" usir Cantika.
"Iya cerewet bye kucing cebol" lambai Daven, ia duduk santai di bangkunya.
"Namaku Shera Assyifa! Bukan kucing cebol hua!" koreksi Assyifa menangis kembali.
"Sudah lah Syifa jangan menangis dia pergi tuh awas ya kacamata berani sekali membuat adik imut ku menangis seperti ini" greget Cantika.
"Kak Can Can tidak mengerti karena kakak tinggi sementara aku pendek" cemberut Assyifa.
"Benarkah?" tanya Cantika.
"Hiks iya kak Can!" jawab Assyifa terisak.
"Sabar kalau begitu kak Can Can ikutan bingung" cetus Cantika.
"Aaa kak Can Can menyebalkan!" pekik Assyifa, Cantika terkekeh kecil.
"Cantika kayaknya tidak pernah iri gitu sama adiknya yang imut itu" bisik Kania.
"Aku yang iri kok dia bisa punya adik imut tapi aku punya kakak perhatian sih kayak Cantika" heran teman sekelas namanya Stevani Arabella.
"Arabella" panggil kakak perempuan nya bernama Stefie Della.
"Iya kak Della" balas Arabella.
"Bekal kamu jangan ketinggalan lagi ya" peringat Della.
"Siap kak" hormat Arabella.
"Pintar kakak kembali ke kelas ya dimakan jangan lupa" nasihat Della.

Arabella mengangguk paham Della tersenyum kecil ia mengusap rambut sang adik dengan sayang setelah itu pergi dari kelas adiknya tersebut.

"Kayaknya enak banget tuh buatan kakak kamu ya?" tanya Salsa.
"Hum tentu saja kak Della yang membuat nya" jawab Arabella.
"Oi cebol berhentilah menangis" tegur Galaxsi.
"Bodoh amat penjajah Jepang!" acuh Assyifa, Galaxsi menganga.
"Hei baca ini Dave" suruh Alviro.
"Nomor 15 apa jawabannya? Jawab sendiri! Jangan kira aku tidak tahu kau ingin mencontek jawaban ku ya Vir" dengus Daven.
"Beh gitu kali jawab nya" ngeri Alviro.
"Kenapa kalian semua berada di kelas" heran seorang pemuda bernama Kael Daniel.
"Maksud mu?" tanya Alexondra.
"Ya jam pelajaran matematika di ganti dengan jam bebas di luar" jawab Daniel.
"Keterlaluan aku baru menyelesaikan nya kakak bagaimana ini sekarang?!" tanya Assyifa mengadu.
"Ada apa adikku? Simpan saja bukunya ayo main di luar" jawab Cantika.
"Tapikan kak Can Can..." potong Assyifa.
"Eh katanya ada es krim pelangi diskon persen!" beritahu Salsa.
"Kamu memanggilku Sal? Namaku kan Pelangi" ucap seseorang, bernama lengkap Azalea Pelangi.
"Tidak Lea aku tidak memanggilmu" ucap Salsa.
"Kakak sepulang sekolah kita harus ke sana! Aku mau coba" mohon Assyifa mengajak sang kakak.
"Siap kakak juga mau" balas Cantika.
"Aku dan kembaran ku ikut ya" pinta Daven, Alexondra mendelik ia melemparkan buku yang dia baca ke kepala kembarannya.
"I am not interested❄❄" dingin Alexondra.
"Dih sok Inggris banget" cibir Assyifa. "It's up to me to be a bad girl" cuek Alexondra.
"Diam!" sentak Assyifa, gadis itu sangat kesal.
"Dave kau mendengar suara semut sedang berbicara?" tanya Alexondra.
"Tidak lah aneh saja kau ini di kelas mana ada semut" jawab Daven.
"Kau tidak sadar?! Kembaran mu itu sedang mengatai ku semut ih!" sebal Assyifa.
"Sekarang aku sudah mendengar nya" celetuk Daven, Cantika berkerut ia langsung menginjak kaki pemuda itu.
"Injak kakinya kak Can Can!" seru Assyifa.
"Adik kakak sama saja" ucap Daven menggerutu, sedangkan Alexondra tidak peduli dengan perdebatan itu ia hanya fokus membaca buku.
"Kulkas kutub utara! Kau tidak bosan membaca terus?" tanya Assyifa.
"Tentu saja tidak gadis nakal daripada aku harus meladeni mu" jawab Alexondra.
"Ih menyebalkan awas! Aku cakar tuh muka sok tampan banget lagi!" oceh Assyifa.
"Coba saja ayo kalau berani?" tantang Alexondra.

Assyifa mendengus gadis itu berusaha menyamakan badan pendeknya ingin mencakar wajah Alexondra.

Tapi sialnya mereka berdua malah berciuman di bibir.

'Oh tidak first kiss ku! Padahal aku ingin memberikan nya pada suami di masa depan ku nanti! Ini semoga gara-gara kulkas kutub utara!' ringis Assyifa dalam hati.

'Hm bibir yang manis i like you Shera Assyifa' batin Alexondra.

➽➽➽➽➽➽➽➽

Hello, the fifth book returns with Assyifa and her friends But this story is different from the first book in that they are all enemies teasing each other

Cantika is the older sister of Assyifa and Daven Alexondra, twins

But sorry the part is a bit short

See you soon, don't forget to vote and comment bye👋

Five Boys VS Cute Girl( Benci Dan Perasaan Cinta) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang