Hallo selamat datang
kembali di 'Laksana Langit'
terima kasih sudah mampir
-
-
-
selalu mengertilah dalam
keadaan apapunRalisa Glessia-
___
"Ini pasti traumanya kembali terlintas-" ucap Rey dengan menundukan kepalanya, Ola yang mendengar ucapan Rey pun kepo.
"Trauma!" tanya Ola, Rey pun mengangkat kepala dan menganggukan kepala "Andra memang memiliki trauma semenjak ayahnya meninggal dunia, tapi aku juga gak tau traumanya apa-" ucap Rey yang tak lama kemudian Andra keluar dari ruang UKS.
Andra keluar dari ruang UKS dengan muka lemas "La kamu antar Ana ke kelas ngambil tas lalu sekalian antar Ana pulang, bisa kan?" ucap Andra, Ola pun berdiri dan masuk menghampiri Ana tanpa berkata satu kata pun.
"Na..." ucap Ola membantu Ana berdiri dari ranjang keluar dari UKS menuju kelas, Ana dan Ola pun berjalan pelan menuju gerbang.
Ola pun menyalakan mobil miliknya, Ola pun melaju dengan kecepatan sedang, sementara Ana hanya diam tak bersuara.
Brukk!
Dengan cepat Ola membanting setir mobilnya ke arah kiri, "aduhhh...Na kamu gakpapa" ucap Ola yang berasil selamat begitu pun Ana, Ana tidak menjawab pertanyaan Ola, Ana langsung berdiri dan berjalan perlahan ke arah penyebab Ola banting setir.
"Anaa!" ucap Ola dengan panik, Ola pun langsung membenarkan motor dan menghampiri Ana.
"Ibu gakpapa, sini kami bantu" ucap Ana, Ola pun dengan sigap membantu Ana dan membawa ibu itu kerumah Ana untuk sementara.
•••
"Assalamualaikum" ucap Ana saat sampai di rumah, bu Lisa yang sedang berada di teras rumah pun sigap membawanya masuk ke dalam rumah.
"Silakan duduk-" ucap bu Lisa tergesah lalu terdiam saat melihat wajah ibu tadi.
"Acella!" ucap bu Lisa, Ana pun permisi ke dapur setelah bu Acell duduk.
"Kamu gak papa Cell" ucap bu Lisa yang Ana dengar saat setelah dari dapur, "silakan di minum maaf hanya ada ini" ucap Ana, bu Acell pun mengangguk.
"Eee...maaf kalau boleh tau tante kenal sama Umi" ucap Ana dengan hati-hati, "tante sahabatnya bu Lisa waktu SMP" ucap bu Acell dengan santai.
Ana pun mengangguk dengan melihat pemanpilan bu Acel yang sama persis dengan pakaian Uminya cuman bu Acell tidak memakai niqaf.
"Ohh iyaa kamu gak papa nak" ucap bu Acell.
"Gak papa tan, dah biasa ini mah" ucap Ana.
"Tapi-" ucap bu Acell terpotong.
"Gak papa tante...beneran ini biasa aj kok" ucap Ana yang membuatnya sedikit takut Uminya khawatir karena melirik ke arahnya.
"ohh yaudah...tapi kalau sampai aja anak saya kenal dengan kamu, pasti anak ku hawatir setiap saat" ucap bu Acell, Ana pun tersenyum kecil.
"Kok bisa gitu umm" ucap bu Lisa.
"Biasalah umm, trauma" ucap bu Acell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laksana Langit
Teen Fictionkata 'cinta' memang dapat ditafsirkan berbagai cara Namun... akankah cerita ini bisa di sebut dengan CINTA ✧ke ambiguan - - - #Harapan