Flashback off...
.
.
.
.Pagi minggu kesekian kali ini di sambut dengan posisi tidur mesra Nata dan Raka.
Bagaimana tidak?
Saat ini mereka saling memeluk satu sama lain, seakan lupa apa yang terjadi kemarin, apa yang membuat mereka renggang kemarin.
Raka terbangun lebih dahulu, ia melihat Nata yang dipelukannya, kemudian tersenyum bangga.
"bagaimana pun tetap aku pemenangnya" Batin Raka bangga.
Ia semakin memeluk Nata erat, hingga Nata terbangun karena merasa pelukannya terlalu kuat.
"Raka! awas anjir, gue gak bisa nafas"
"makannya bangun, tuh liat jam berapa, kebo banget!"
"yaelah, baru jam 10 juga"
"lo itu, harusnya bantu bunda masak, udah cantik gini rugi dong kalo gak rajin"
Nata yang kesal mendengar itu kemudian melepas paksa tangan Raka di pinggangnya.
Kemudian dengan kaki yang sengaja ia hentak hetakan menuju kamar mandi.
Ia mandi bukan untuk membantu bunda sebenarnya, tapi ia lupa ada janji bersama Reva untuk treatment jam 12 nanti, artinya ia tidak ada waktu.
Semenjak mengenal make up dan skincare Nata perlu waktu kurang lebih 2 sampai 3 jam untuk bersiap.
.
.
.
Setelah mandi, Nata tidak melihat Raka lagi di kasur, bahkan tempat tidurnya sudah rapi, kamarnya pun sudah di sapu, kalau tidak salah kemarin banyak bekas tisu dan bungkus snack.Raka tetaplah Raka.
jam 11, Nata harus bergegas.
Saat Nata sedang catokan, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka, dan menampakan cowo, yah siapa lagi.
"mau kemana? kok udah cantik aja" Raka terlihat masuk ke kamar membawa sepiring nasi goreng beserta air putih di tangan kirinya.
"keluar" singkat Nata.
"sama siapa?" Raka menatap Nata datar lewat pantulan cermin besarnya.
"sama Reva, kenapa begitu tatapan lu?"
"aku anter" Nata langsung menggeleng cepat.
"ogah banget gue, dijemput Reva kok"
Raka menarik kursi belajar Nata dan duduk dekat perempuan itu, yang masih merapikan rambutnya, dengan telaten Raka menyuapkan nasi goreng yang tadi ia bawa.
"kenapa ogah? kan aku anter"
"Reva gak suka ngeliat wajah lu, pengen nonjok katanya" Raka terkekeh selanjutnya.
Tentu Raka tidak sebodoh itu, Reva membencinya dari awal bertemu. Tapi Raka tidak tahu ia salah apa, jadi niatnya ia ingin menanyakan langsung nanti.
"udah ah, kenyang gue"
"dih? baru juga 5 suap"
"lah, 5 suap lu gede banget anjay"
"ck, baru dikit itu, makan lagi" Nata langsung menggeleng menjauhkan kepalanya.
"kamu diet apa gimana?" tanya Raka.
Nata menoleh dengan ekspresi terkejut ke arah Raka.
"beneran diet?" tanya Raka memastikan.
"bukan itu, sejak kapan lu manggil aku-kamu begitu?"
"dari tadi kok, kamu aja baru sadar"
"anjing? Ih gamauuuu aneh bangettt, stop manggil gitu lagi!" gatau kenapa Nata jadi ilfeel sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend? | Markhyuck gs
Ficción GeneralEmang ada orang yang bisa sahabatan cowo cewe tanpa melibatkan perasaan? gak mungkin gasi? cerita ini beneran klasik, aku tulis apa yg mau aku tulis, thats it. agak rated+