Jovan terlihat tidak semangat dan lesu, matanya sedikit menghitam. Kaluna merasa ada yang kurang, biasanya Jovan selalu melawak apalagi kalau sudah duel sama Shaka, buat perut kaluna sakit karena tertawa. Kaluna menghampiri Jovan yang sedang duduk dihalaman belakang cafe, "kak Jovan.."
"Eh kaluna, ada yang bisa gw bantu lun?" Tanya Jovan
"Enggak ada kak, kakak lagi ngapain bengong sendiri? Mau aku temenin mumpung cafe udah sepi" ucapnya
Jovan melirik kearah wajah kaluna yang terlihat cerah dan menawan, "Boleh?" Tanyanya.
"Boleh dong kak, kakak lagi galau ya? Maaf tadi aku denger dari kak Shaka soal kak Jovan..."
"Gw putus sama pacar gw. Haha lucu ya liat cowok cengeng kayak gw." Ucapnya
"Nggak kak, cowok juga boleh kok nangis kak. Karena semua emosi itu jangan dipendam. Semakin dipendam semakin sakit, jadi keluarin aja biar lega." Ucap Kaluna
Jovan tersenyum karena tersentuh oleh ucapan kaluna, dia memandang gadis disampingnya itu.
"Malam ini lo sibuk gak? Mau nemenin gw makan?" Tanya Jovan
"E-eh boleh kak, mau makan dimana? Ada rekomendasi tempat makan yang enak kah?" Tanya Kaluna
"Ada. Nanti ikut gw ya pulangnya." Ucap Jovan
"Okee, ayo kita kerja lagi." Ucap Kaluna
Tepat sepulang kerja, kaluna menemani Jovan yang sedang galau. Jovan membawa kaluna kesebuah tempat makan yang pemandangannya sangat indah kalau malam hari. Tempatnya di sebuah kota dekat pegunungan, dimana tempat duduknya menghadap pemandangan gemerlap lampu-lampu kota dan pemandangan alam yang asri.
"Tempatnya bagus banget kak.." ucap Kaluna terkagum dengan pemandangan didepannya.
"Iya kan, healing kalau kesini tuh." Ucap Jovan
"Iya bener, btw kakak tau tempat ini darimana? Biasa kesini juga kak?" Tanya Kaluna
"Rumah orang tua gw ga jauh dari sini, dan emang sedari SMA gw suka makan disini." Ucap Jovan
"Owalah pantesan.. nanti kalau tau tempat-tempat yang bagus kasih tau aku lagi ya kak." Ucap Kaluna semangat.
"Haha iyaa cill.." ucap Jovan
"Kok cill sih? Ka-lu-na kak.."
"Lo kan lucu kayak anak kecil, jadi gw mau panggil Lo cill mulai hari ini. Oke?" Ucap Jovan dengan tengilnya.
"Terserah. Rekomendasi makanan nya juga dong kak." Ucap Kaluna
"Oke, gw pesen dulu." Jovan pergi ke kasir untuk memesan makanannya.
Handphone kaluna berdering, ternyata sudah banyak Miss call dari Juan.
"Hallo, Juan kenapa?"
"Kamu dimna? Aku mau ketemu."
"A-aku lagi diluar, nanti pulangnya aku ke apartemen kamu."
"Aku jemput aja, send lokasinya"
"Juan, aku lagi makan sama rekan kerja aku. Nanti aku langsung ke apartemen kamu aja ya.."
"Yaudah, hati-hati. Jangan genit sama cowok lain, ingat!"
"Iya-iya Juan.. udah dulu ya"
Kaluna memutuskan panggilan tersebut, Juan semakin posesif terhadap dirinya. Padahal status mereka aja cuman teman. Ini yang membuat ragu kaluna, masih temenan aja udah posesif apalagi kalau udah berstatus pacar. Kaluna takut Juan semakin menggila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rules || -.HaJeongHwan.-
FanfictionINGAT INI!! One: Don't pick up the phone You know he's only callin' 'cause he's drunk and alone Two: Don't let him in, you'll have to kick him out again Three: Don't be his friend You know you're gonna wake up in his bed in the morning *Just fiksi!!