1. pertemuan

281 27 2
                                    

Keesokan paginya, pada saat ini Marvel dan juga genah sedang berada di ruang makan. Tapi diruang makan itu hanya ada mereka berdua, ya benar gemmad sedang tidak bersama dengannya dikarenakan pada saat ini dia sedang menjemput calon menantunya itu.

"Apa kau yakin akan menikah dengannya" ucap genah yang masih berusaha meyakinkan keputusan yang telah di ambil oleh Marvel.

"Kenapa kau masih menanyakan hal itu?" Tanya Marvel kembali. Karena dia juga sedikit bingung dengan sikap adiknya yang tiba-tiba peduli seperti ini terhadapnya.

"Ya-ya... Bagaimanapun juga kau itu sudah memiliki kekasih, ditambah lagi orang yang kau nikahi adalah omega laki-laki yang bahkan bukan orang yang kau kenal." Ucap genah sambil menundukkan kepalanya karena dia merasa bersalah terhadap kakanya. Sebab jika saja genah tidak menolak permintaan dari ayahnya, maka genah jamin bahwa kakaknya akan bahagia jika terus bersama kekasihnya itu.

"Hah... Keputusan ku sudah bulat gen, bagaimanapun juga aku ini kakak mu. Bukankah hal wajar bila seorang kakak ingin melihat adiknya bahagia?"

"Ta-tapi"

"Sudah hentikan, aku tidak apa-apa gen, dan aku percaya bahwa keputusan ku ini sudah benar, Jadi aku mohon kau jangan pernah merasa bersalah seperti itu. Dan jika kau ingin membalas kebaikan ku, maka kau hanya perlu bahagia, bersama kekasih mu itu. Okay?" Ya Marvel mengatakan hal itu sambil tersenyum hangat. Yang bahkan bisa meluluhkan hati genah yang sekeras es itu, dia tidak menyangka bahwa kakaknya yang dia kira tidak peduli padanya ternyata justru sebaliknya. Terlihat dari cara dia berbicara, penuh dengan nada yang lembut seolah-olah dia ingin memberitahukan bahwa dia tidak sendiri.

Genah yang mendengar hal itu. Sontak meneteskan air matanya, sungguh dulu dia berpikir bahwa dirinya itu sendirian. Tidak ada seorangpun yang mengerti mengenai perasaannya itu. Namun, saat dia melihat Marvel yang bersikap seperti itu, justru malah membuat genah menangis. Karena selama ini dia telah berburuk sangka terhadap kakaknya itu, dia benar-benar tidak menyangka bahwa kakaknya sangat peduli terhadapnya. Dan entah mengapa dalam kehidupannya genah akhirnya bisa bersyukur karna memiliki kakak seperti Marvel.

Waktu terus berputar dan pada saat ini jam sudah menunjukan pukul 12:23 dimana tamu itu akan datang, ya tidak salah lagi tamu itu lah yang akan menjadi calon istri Marvel. Namun sayangnya saat tamu itu datang Marvel tidak di sampingnya melainkan, Marvel sedang berada di luar kerjanya. Yang pada akhirnya tamu itu pun di persilahkan untuk menunggunya di ruang tamu, tentunya di ikuti dengan 1 pelayan dari rumah masion keluarga Marvel.

Tentunya pelayan lainnya hanya bisa memanggil Marvel dan memberitahukan keberadaan calon istrinya sudah berada di kediaman rumahnya itu.

"Permisi tuan Marvel, calon istri anda sudah berada di ruang tamu" ucap salah satu pelayan yang baru saja memberitahu keberadaan calon istrinya itu.

Sontak Marvel yang sedang bekerja pun langsung menghentikan aktivitas tersebut. Karna bagaimanapun juga baik suka maupun tidak suka, dia harus tetap sopan terhadap calon istrinya itu. Marvel pun langsung bergegas untuk mengunjungi tuang tamu itu. Namun saat dia sampai di ruang tamu itu. membuat Marvel terkejut, tidak bukan hanya sekedar terkejut, melainkan sangat terkejut akan hal yang baru saja ia saksikan.

Memangnya apa yang baru saja Marvel saksikan? Kalo gitu tunggu saja bab selanjutnya.

_____________________________________

Bikin penasaran dikit ga ngaruh wirr😋👆 maaf ya kalo semisalnya ada typo atau salah dalam pengambilan kata. Mohon di maafkan ya, soalnya aku malas cek ulang hehehe.

Jangan lupa vote ehek ✨

[unfortunate fate🥀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang