𝐎𝐧𝐞

6.6K 585 10
                                    

•••


Dalam kedamaian hutan yang hanya terganggu oleh suara gemuruh kaki sang Alpha, menjelajahi kegelapan malam dengan keahlian berburunya. Kijang yang terjebak dalam lampu rembulan menjadi targetnya. Kaki serigala besar milik Alpha melaju melalui dedaunan kering, mengejar induk kijang yang putus asa mencari tempat persembunyian.

Alpha merasakan kegembiraan primal saat ia mendekati mangsanya. Di bawah sinar rembulan, kijang itu terpojok, dan dengan gerakan yang presisi, serigala besar Alpha berhasil mencengkeramnya. Gigi tajam nan bergerigi menggigit sisi leher kijang, menghentikan denyutan nadi yang berdetak dengan cepat.

Aaauuuu!!

Serigalanya melolong dengan keras, memenuhi hutan dengan seruan yang membanggakan. Itu bukan hanya pesta makan malam untuk satu serigala, melainkan pernyataan bahwa dia adalah Alpha yang memerintah malam ini. Cahaya rembulan memantulkan mata Alpha yang penuh gairah, mengisyaratkan kekuasaannya yang tak terbantahkan di alam liar.

Alpha berdiri tegak di tengah hutan yang hening, bulan purnama yang memancarkan cahayanya membuat bulu kehitaman sosok tinggi nan gagah sang serigala bersinar. Sementara kijang yang sudah tak bernyawa tergeletak di bawah kaki kaki panjang Alpha, serigalanya masih merayakan kemenangan dengan melolong keras. Gemuruh suara itu menembus malam, mengirimkan pesan ke seluruh penjuru hutan bahwa Alpha Donghyuck adalah penguasa yang tak terbantahkan di dalam wilayahnya.

Alpha memandang sekelilingnya, mata tajamnya menembus kegelapan, dan di dalam sorot matanya terpancar kepuasan akan keberhasilan berburu. Dia melangkah mendekati kijang yang tak bernyawa, menyentuhnya dengan cakar yang besar dan kuat. Moncong panjang itu mencium aroma darah kijang yang masih segar, sedikit menjilat sisa noda merah yg tidak berhenti menetes.

“Kurasa cukup untuk malam ini.”

Alpha segera berbalik untuk kembali setelah merasa cukup membawa hewan buruan untuk makan malam pack, akan tetapi suara grasak-grusuk dari balik semak tinggi menggugah kepekaan Peter, Alpha yang selalu waspada. Dengan ketajaman mata yang bersinar di bawah sinar malam purnama, dia bergerak mendekat, menyusuri sumber suara misterius. Tubuhnya yang kokoh bergerak tanpa suara di antara pepohonan yang berbisik dengan angin malam.

Srrkk! ssrkk!!

Dengan gesit, sang Alpha menyibak semak tersebut, dan keheranannya mencapai puncak saat ia menemukan seekor anjing kecil yang terluka, bergelung di tanah dengan luka robek di sana-sini. Atau mungkin ini masih golongan serigala karena baunya yg tercium manis dipenciumannya.

“Dia seorang Omega..”

Serigala Alpha dengan cepat berubah, berganti kembali ke wujud manusianya. Dia berjongkok, menyusuri rupa si makhluk kecil dengan iris kehijauan miliknya. Sementara sang pemilik tubuh, Donghyuck menginspeksi luka-luka tersebut, serigala mungil itu meringkik lemah, raungan kecil yang menyuarakan rasa sakit yang memenuhi tubuhnya.

Hungg!! Ggrrr!

“Hei, tenanglah..aku tidak akan menyakitimu.”

Namun, tangan Donghyuck yang besar dan kuat tidak menghancurkan, melainkan menyusuri luka-luka serigala itu dengan kelembutan yang tak terduga. Kepalanya menunduk untuk memeriksa gigitan dan merasakan denyut nadi yang rapuh.

“Ini bukan gigitan kaum serigala, mengingat luka robek yg Omega ini dapatkan. Pasti dia baru saja diserang hewan buas, Hyuck.”

My Pretty Omega || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang