𝐄𝐢𝐠𝐡𝐭

2.1K 323 10
                                    

Jangan jadi siders man teman🔪
.
.
.
.

Pertempuran sengit pun tak terelakkan.

Dengan kekuatan yang mereka punya, Micko beserta Peter mengitari formasi penyerangan mereka, dengan menggigit kasar lengan Ignios brutal, sedangkan di belakang ada Peter yang berusaha mencari titik lemah makhluk tersebut, sebagaimana Peter menusukkan taringnya dalam melalui paha Ignios lalu mencabik cabiknya hingga menimbulkan robekkan fatal dibagian titik otot serta saraf yang menjalar sampai tulang pinggul, lantas Ignios menjerit kesakitan. Tangannya langsung menekan area yang terasa sakit luar biasa.

“AARGHHH!! K..KAKIKUU!!!”

Langkahnya perlahan mundur, tertatih dengan kaki sebelah yang kini tidak bisa berjalan sempurna, darah mengalir bebas dari balik luka yang Ignios dapatkan, kesempatan emas bagi Micko dan Peter untuk melumpuhkan makhluk neraka tersebut.

“Incar nadinya Peter!”

Peter tidak menjawab, namun kakinya yang panjang langsung berlari kearah depan, melihat celah saat Ignios membungkuk karena sudah mulai kehabisan tenaga, dari situ Peter memulai, melompat kearah Ignios lalu mencekal lehernya, menancapkan taring super tajam dengan mengguncang guncangnya–– buat taring itu menembus daging Ignios hingga cipratan darah terurai bebas, sekali lagi Ignios tak dapat memprediksi pergerakan serigala serigala itu, mereka sangat cepat, tonggakkan kaki tak kuat lagi, pada batasnya dia berakhir terjatuh ke tanah dengan leher yang masih dalam cengkraman Peter.

Gggrrr...

“Arg...arghh—le-lepasshh..ughh”

Ignios tak dapat bergerak lagi, seluruh tubuhnya sudah kebas dikarenakan darah tak berhenti keluar, menyebabkan aliran darah tak berjalan normal sampai ke otak, Peter masih menusukkan taringnya dengan kejam, mencengkeram dan memutarkan moncongnya sadis, membuat kumpulan daging berserakan karena aksinya.

Sudah dia bilang, Ignios tidak akan lepas darinya hari ini.

Dibelakangnya Micko datang, membasuh wajahnya dengan darah Ignios yang menggenangi kastil, memperhatikan Ignios yang kini terengah engah menikmati kematian yang sebentar lagi menemuinya. Micko terkekeh merasa terhibur.

“Sebuah kehormatan bisa dengan mudah membunuhmu dirumahmu sendiri, banteng jelek”

Mark tertawa didalam sana. Micko menunduk, menjilati darah Ignios yang terasa lezat dimatanya. “Katanya darahmu bisa bikin awet, apa itu benar?”

Peter sedikit mencicipi sisa darah di ujung mulutnya, sedetik kemudian serigala itu meringis. “Ide buruk, darahmu sama sekali tidak enak. Rasanya seperti aku baru saja memakan bangkai!”

Hal itu berhasil buat Micko terbahak, dia hanya berniat mengerjai Alpha itu tetapi justru dicoba sungguhan.

Peter berjalan kearah Ignios yang tampak sekarat dibawah sana, manik hijau Alpha berkilat menghunus mata merah milik Ignios. Dia menggeram, sampai kemudian menjatuhkan cakarnya tepat dijantung makhluk tersebut membuat sinar manik merah menyala Ignios melotot. “Dimana kau sembunyikan Omegaku?!”

Ignios hanya bisa terbatuk batuk, dia sudah hampir kehilangan kesadarannya, dua serigala itu sama sekali tidak membiarkannya mati dengan tenang. Dan Ignios tidak berniat memberitahu perihal penawar ramuan yang dia berikan kepada serigala putih tersebut. jika dia berakhir mati, maka sebagai balasan Omega itu juga tidak boleh sampai kembali. Biarkan mereka hidup dengan sengsara–– seorang werewolf yang tidak memiliki innerwolf dianggap cacat, aib Clan, lalu berakhir dicampakkan.

My Pretty Omega || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang