Selama Membaca~
.
.
."Kau yakin ramuan itu akan bekerja pada Renjun?"
Mark mengangguk, 4 hari berlalu dan sejak saat itu dia tidak berhenti membolak balik buku kuno leluhur guna menemukan cara mengembalikan Innerwolf milik Omega sahabatnya. Dan dari buku yang telah dia baca, sedikitnya Mark mengerti bahwa para leluhur Werwolf juga pernah mengalami hal serupa, bedanya mereka sengaja menghilangkan dengan alasan tertentu. Jujur saja Mark heran, mengapa mereka memiliki keinginan untuk melenyapkan sisi serigala mereka sendiri, padahal itu bisa menjadi aib bagi kaum Werewolf.
Mark menunjuk lembar terakhir yang telah ia baca, menyodorkannya kehadapan Donghyuck. "Buku ini mengatakan, jika kau ingin mendapatkan ramuan tersebut, kau harus pergi ke kaki bukit diujung Haresh, dimana terdapat makhluk makhluk penjaga yang mengabdikan diri mereka untuk menjaga ramuan itu, Hyuck. Aku tahu ini akan sangat berbahaya untukmu, tetapi keadaan Omegamu akan semakin memburuk jika terlalu lama dipisahkan dengan Wolfnya. Maka tidak ada cara lain, kau harus kesana" Ujar Mark menatap sang sahabat. Dia kembali membalik lembaran kertas usang tersebut, disana tertera jelas dampak apa saja yang bisa Renjun lalui bila Ruby tidak ditemukan juga.
"Yang terparah ialah sekarat, Hyuck. Omegamu akan melewati masa itu jika Ruby belum jua kembali"
Mendengar kalimat yang baru saja Mark ucapkan, membuat wajah Donghyuck mendongak tergesa. Dia menatap sahabatnya meminta penjelasan, namun Mark tidak berkata apapun lagi.
"Aku akan mendapatkan ramuan itu se segera mungkin, Mark. Untuk itu, tolong jaga Renjun untukku"
"Tidak kawan! Kau tidak bisa pergi sendirian, aku akan ikut denganmu"
Namun Donghyuck justru menggeleng keras, ini tanggung jawabnya kepada sang Mate, tidak ada kaitannya dengan Mark. Lagipula Mark sudah cukup membantu banyak, dia tidak ingin Alpha itu menjadi terbebani karenanya. "Tolong jaga saja Renjun untukku"
Mark yang diberi pesan seperti itu berakhir mengangguk pasrah, paham kenapa Donghyuck menolak dirinya untuk ikut. Keadaan Pack saat ini sedang tidak dalam kondisi aman, dalam artian marabahaya masih mengincar mereka semua, akan lebih baik bila dia dan yang lainnya tetap disini menjaga para Omega dan anak anak. Apalagi Donghyuck tidak akan berada di Pack untuk beberapa hari kedepan. Itu akan menjaga kesempatan emas untuk Ignios balas dendam.
"Hati hati, Hyuck" Donghyuck mengangguk, namun sebelum dia pergi Mark menyerahkan sebuah belati yang dibungkus oleh kain yang cukup tebal, alis si pemuda Alpha mengernyit.
"Benda ini akan membantumu mengalahkan para makhluk itu. Mereka hanya bisa mati jika ditusuk benda logam, Donghyuck. Ku rasa ini akan berguna"
Mark menepuk pundak Donghyuck, sembari tersenyum. "Pergilah bung. Bawa kembali Omegamu."
Donghyuck menggenggam belati tersebut erat, dia mengangguk mantap kepada Mark. "Pasti Mark. Terima kasih"
.
.
.Serigala Peter terus berlari tanpa henti. Menyusuri hutan dengan kemampuan gesitnya, membelah rerumputan tinggi, melompati batu besar dan memanjat guna menandai sudah sampai dimana dia menapak.
Mereka sudah sangat jauh dari Pack, terbukti tidak tercium kegiatan apapun dari tempatnya berdiri sekarang. Hanya terdengar desiran angin yang berhembus lembut, pun suara beberapa dedaunan yang saling beradu. Sesaat, moncong panjang Peter mengendus aroma tanah didepannya, baunya seperti bangkai yang baru saja diseret.
Serigala besar berwarna hitam itu tanpa sadar mengikuti asal bau yang memasuki penciumannya, bukan apa apa dia hanya sedikit mencurigai sesuatu.
Telinga panjang Peter terangkat dengan sendirinya, begitu suara grasak grusuk didepannya persis-- terhalang oleh sebuah batu besar dan rerumputan liar menyapa pendengarannya. Alpha berdesis, dia menggeram berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretty Omega || HYUCKREN
FanfictionHuang Renjun, serigala Omega yang terbuang dari packnya sendiri diselamatkan oleh seorang pemimpin Alpha dari Clan terkuat berdarah murni. "Kau adalah puitis tanpa kata-kata, menyiratkan kecantikan yang melebihi batas bahasa dan tergambar dalam seti...