𝐅𝐢𝐯𝐞

5.4K 597 65
                                    

Di vote yuk.

•••

Renjun baru saja akan melangkah, sebelum suara bariton memecah aksinya.

“Kecuali kau, Huang Renjun.”

Si manis menelan ludah dengan susah payah, menyadari feromon kuat tadi berasal dari Alpha didepannya. Sekujur tubuh merinding, Ruby tiba tiba melolong kecil dengan suaranya yang sendu.

Donghyuck datang menghampiri sang Omega yg terdiam kaku. Mengitari Renjun sembari membaui seluruh tubuhnya yang tak kunjung berhenti menebar feromon.

Hidung mancung Alpha berdesis tipis. Terdiam sebentar sebelum secara tiba tiba mengangkat tubuh Renjun begitu saja.

Renjun tersentak kaget. Ingin protes namun kenyataannya reaksi Omega justru berbanding terbalik, amat mendambakan perhatian Alpha.

“A..alpha.”

Donghyuck abai, langkah kaki panjang itu melangkah tanpa suara mengundang tanda tanya dari semua orang yang sedikitnya masih ada disana. Dengan feromon yang ikut ikutan menyebar, menyelimuti bau manis dari Omega yang dia bawa.

Pintu kayu ditendang dari luar, berikut memasuki ruangan temaram yang entah dimana, Donghyuck merebahkan Renjun ke ranjang. Kemudian kembali ke depan pintu untuk menguncinya dari dalam.

Renjun langsung berguling kesana kemari, rasa panas yang kian menjalar ke seluruh tubuh membuatnya tak nyaman. Berikut feromon manis menguar lebih pekat memenuhi seisi pondok kecil tersebut.

Peter menggeram tertahan, mencoba bertahan dalam titik sadar. Lain lagi dengan Donghyuck yang hanya menghembuskan nafas kala Renjun bergerak rusuh diatas kasur. Sepertinya ini kali pertama Omega itu melewati masa Heatnya. Donghyuck putuskan berdiri didekat pintu, agak jauh dari Renjun.

“Ughhh...Alphaa panass”

Ruby sudah menangis didalam sana, meraung memanggil Alpha mereka. Merengek ketika tidak mendapat atensi dari sang Alpha yang hanya diam, hati Omega kecil itu tercubit.

“Apa..hiks Alpha tidak menyukaii kamii?” Lirih Ruby nelangsa, ekornya yang panjang turun dengan suasana hati memburuk.

Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Peter, namun Donghyuck sigap menahan Alphanya mendekat karena dia tahu pasti jika menemui Renjun itu akan berakibat fatal bagi mereka.

“Aku berani bertaruh bahwa mereka memang benar Mate kita, Hyuck. Melalui feromon yang bisa tercium dari jarak jauh, tidak ada yang begitu kecuali kita saling terikat sebagai pasangan.”

Rahang Alpha itu terlihat menggeram kecil, pun sorotan mata tajam yang tak berkedip mengamati Renjun yang sudah mengubur dirinya didalam selimut—Setelah mencopot celana yang dia kenakan didepannya tanpa malu. Anak itu bergerak gelisah, dengan peluh yang sudah membanjiri seluruh tubuh harum milik Omega. Pun cairan lubricant yang terus terusan mengalir keluar karena rangsangan Heatnya.

“Kita harus pergi dari sini.” Putus Donghyuck membuat Peter memandang pria itu tak percaya. Apa dia akan membiarkan Omega mereka tersiksa sendiri?!

“Kau tidak waras ya?! Mereka tengah Heat, bahaya meninggalkan mereka disini!”

Donghyuck tak berekspresi menanggapi lebih jauh, bila jujur pun tubuhnya penuh memikirkan hal hal kotor begitu feromon manis Renjun menguasai Alpha dalam dirinya. Jika boleh jujur, Donghyuck sebenarnya tak ingin meninggalkan mereka, dan bila dia memilih jujur, Donghyuck sangat ingin menyetubuhi mereka sekarang juga.

My Pretty Omega || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang