𝐒𝐞𝐯𝐞𝐧

2.2K 365 25
                                    

Vote woii!!
.
.
.

"Ughh...LEPASKAN AKU!! SIAPA KALIAN SEBENARNYA?!!"

"Hahahahaaa"

Tawa kencang yang menyentak Renjun seketika, dia mendongak menatap orang orang berjubah hitam didepan sana. Sibuk terbahak sesekali menunjuk dirinya yang terikat rantai besi, terlihat menyedihkan.

Omega menggeram, berikut kilau perak irisnya menyorot mereka. Memutar rantai yang mencengkeram pergelengan tangan dan kaki yang mulai memerah, si manis meringis.

"APA MAU KALIAN SEMUA, HUH?! SIAPA KALIAN?!!!" Pekik pemuda bersurai terang tersebut.

Salah satu yang berjubah maju, dengan Renjun beringsut mundur.

Ggrrrhh!!!

"Pergi!!"

Ruby menggeram galak, mendengus kasar saat rambut Renjun diusak pelan.

"Tidak usah takut anak muda, kami tidak akan menyakitimu." Ucapnya disertai kekehan kecil ketika mendapati si Omega tak berhenti menatapnya tajam. Sosok tersebut bangkit berdiri, bersamaan dengan langkah ramai menyusul hampiri Renjun.

Secara tiba tiba dadanya kembali terasa sakit, ngilu di ulu hati seperti ditusuk dalam, berhasil buat Renjun jadi tak berdaya.

"A-aakhhh!!"

"Hebat! Sepertinya ramuan tadi berjalan dengan baik, kau sudah mulai merasakannya"

"Hiks...sakiitt" Ringkihan Ruby menyahut lirih. Serigalanya mengaing lemah sekali.

Dengan segera Renjun menekan area dada yang terus memberi tekanan, dengan susah payah wajahnya mengadah keatas. "..Sshh..ramuan apa..yang kalian berikan pada..kuhh arghhh!!"

"Tenang Omega, ramuan yang ku berikan sama sekali tidak mengandung racun atau apapun yang bisa membahayakan dirimu. Hanya saja..." Dia melirik teman temannya kemudian mereka tertawa bersama, seakan menikmati raut kebingungan sekaligus kesakitan dari Renjun.

"Hanya saja..kau dan Omegamu terancam berpisah..HAHAHAAA"

Renjun terkesiap, jantungnya mulai berpacu tidak normal, saat ingin membuka suara untuk membantah, ia tak lagi bisa merasakan keberadaan Ruby.

"R-rubyy?! Rubyy, kau bisa dengar aku kan?!..Ruby ayo jawab akuu!!" Renjun menepuk dadanya keras, menyerukan nama sang Innerwolf berkali kali. Namun tidak ada balasan dari serigalanya, terasa senyap, kosong dan itu bukanlah pertanda bagus.

"Tebak..kemana perginya sang serigala kecil?" Makhluk berjubah hitam itu menyeringai, dua bola matanya bersinar kemerahan memandang Renjun yang terlihat kalut. "Tck, tck. Sungguh anjing manis yang malang~~"

"Hiks..tidak! Kalian tidak akan bisa memisahkanku dengan Ruby!! Rubyy katakan bahwa kau masih bersamaku! Katakan Ruby! Kau tidak akan meninggalkanku bukan?! Hikss"

Renjun menepuk dadanya berulang kali, memanggil Ruby yang tak kunjung menjawab mindlinknya. Kepala Omega menggeleng gusar, dia menangis sesegukkan.

"RAMUAN APA YANG KAU BERIKAN PADAKUU?!...BRENGSEK!!"

"Jaga ucapanmu anak manis. Aku bisa saja memusnahkan anjing malang itu kapan saja bila aku mau. Dan kau tidak akan bisa menghalangiku"

My Pretty Omega || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang