06. Ditukar Dengan Kue

8K 814 19
                                    

Sejak Paul memberitahu kedatangan Isabel Robinson, suasana hati Dante seketika memburuk, andai kematian gadis itu tidak akan menimbulkan kerugian bagi wilayahnya, mungkin sudah lama pria itu melenyapkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak Paul memberitahu kedatangan Isabel Robinson, suasana hati Dante seketika memburuk, andai kematian gadis itu tidak akan menimbulkan kerugian bagi wilayahnya, mungkin sudah lama pria itu melenyapkannya.

"Usir dia, katakan aku tidak mau menemuinya"

Baru saja Dante selesai mengucapkan perintah itu, suara Isabel sudah terdengar dari luar yang membuatnya seketika mengepalkan tangan.

"Biarkan di masuk Paul"

Begitu pintu terbuka, Dente bisa merasakan hembusan udara yang begitu segar dan sejuk seperti sedang berada di hutan terbuka, tercium juga bau herbal lavender yang terasa begitu menangkan. Dante sampai menutup mata untuk meresapi penciumannya.

Suara langkah Isabel manarik Dante pada kenyataan menyebalkan yang harus dia hadapi, pria itupun kembali membuka matanya, tapi bukan gadis bergaun merah yang menarik perhatiannya, melainkan perempuan bergaun hitam yang membawa keranjang. Dante tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena dia terus menunduk.

🌳

Helena menahan nafas saat posisinya harus begitu dekat dengan Sang pencabut nyawa ketika menyajikan kue, gadis itu hanya menatap meja lalu mundur perlahan untuk menjauh sampai sebuah suara menghentikannya.

"Tunggu dulu! apa ini?"

"Kue special untukmu, aku sejak pagi di dapur untuk membuatnya, jadi kau harus menghargai usahaku" suara Isabel bernada manja, dari sofa dia mendekat dan duduk di kursi yang ada di depan meja Dante lalu memberi kode pada Helena untuk kembali ke area sekitar sofa.

"Aku tidak memintanya, bawa saja pulang!"

Dante sama sekali tidak menatap Isabel dan memilih kembali membaca salah satu dokumen di mejanya.

"Apa kau akan terus memperlakukanku seperti ini?"

"Aku sudah dengan tegas menolak dan membatalkan pertunangan kita, kau saja yang terus memaksakan dirimu dan memilih terluka, jadi itu sama sekali bukan tanggung jawabku"

"Aku mencintaimu Dante, tidak bisakah kau mengerti?" Isabel kini memelas, dia tidak perduli Helena dan Paul masih ada dalam ruangan.

"Dan aku tidak mencintaimu, apa itu bisa kau mengerti?" balas Dante kini menatap tajam Isabel.

Ingin rasanya Helena menggetok kepala Isabel biar sadar dan tidak mengemis cinta lagi pada pria kejam itu.

'Setampan apa sih dia, sampai si Isabel jadi bodoh begitu' dia memang tidak bisa melihat wajah Dante, karena mengangkat wajah di depan majikan tanpa di minta termasuk perilaku tidak sopan.

'Leherku rasanya tegang'

"Apa tidak ada kesempatan untukku, paling tidak biarkan aku menjadi temanmu?" Drama cinta Isabel gadis yang hari ini meng-curly rambutnya masih berlanjut, dia kini malah membuat penawaran.

My Helena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang