13. Keripik Apel

6.6K 667 6
                                    

Mariana menatap heran makanan yang di sajikan pelayan Lady Sophia di piring kecil, terlihat sama sekali tidak mengundang selera, namun demi menghargai niat baik putri Count Bernard itu, dia pun mencicipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mariana menatap heran makanan yang di sajikan pelayan Lady Sophia di piring kecil, terlihat sama sekali tidak mengundang selera, namun demi menghargai niat baik putri Count Bernard itu, dia pun mencicipinya. 

Baru pada gigitan pertama, Mariana sudah terkesima, tekstur apel yang biasanya lembut manis dan berair, kini terasa renyah dan gurih, benar-benar sangat cocok di lidahnya.

"Lady dimana anda mendapatkan makanan ini, rasanya unik, aku sangat menyukainya" tanya Mariana antusias lalu mengambil satu keping lagi.

Di pinggiran kota kita, ada toko sederhana bernama toko Rose, di sanalah saya membelinya, saat ini makanan itu cukup terkenal di daerah itu, namun belum di kenal sampai ke pusat kota, awalnya saya ragu memperkenalkannya pada anda karena penampilannya yang kurang menarik, tapi saya memberanikan diri, syukurlah kalau anda menyukainya Lady"

Dengan wajah berseri Lady Sophia menjelaskan, dia senang karena langkah kecilnya bisa mendapatkan perhatian putri kesayangan Marquess Steven itu, kelak urusan bisnis ayahnya bisa di lancarkan.

"Saya akan menyuruh pelayan saya ke sana dan membelinya, tolong bagikan juga pada yang Lady yang lain, saya ingin tahu pendapat kalian juga"

Pelayan yang di bawa Lady Sophia mengikuti perintah dan membagi buah yang ada di dalam toples untuk di sajikan kepada semua putri bangsawan yang menjadi tamu jamuan minum teh Mariana. Setelah turut mencicipinya mereka semua sepakat dengan sang tuan rumah.

🌳

Rose tidak perlu lagi cemas semua apelnya akan busuk karena tidak laku di jual, sejak menerima tawaran bisnis dari Helena, tokonya menjadi ramai dan keuntungannya-pun bertambah.  Gadis itu yang mengerjakan semua proses pengolahan apel dan Rose hanya bertugas menyediakan bahan baku dan menjualnya.

Sekarang di tokonya hanya tersisa beberapa toples karena karena sebagian besar sudah laku terjual oleh penduduk sekitar ataupun orang yang kebetulan melintas. Bahan baku mulai menipis karena semua buah matang sudah dia petik.

Pernah Rose menawarkan untuk membeli bahan baku dari petani lain tapi Helena menolak dan mengatakan hanya ingin berjualan kecil-kecilan.

"Nona sudah mengolah semua apel matang, dia pasti sangat lelah beberapa hari terakhir ini" ucap Sese menatap iba majikannya yang tidur lelap di ranjang setelah membuat 10 toples keripik apel.

"Tapi Nona kelihatan bersemangat, aku senang Nona hanya diam di rumah dan tidak berkeliaran mencari masalah seperti sebelumnya" kali ini Lala yang menimpali, dia bertengger gagah di salah satu lengan kursi kayu.

"Iya, manusia-manusia di luar sana banyak yang jahat dan seenaknya, meski kita mampu membela Nona dan memberi mereka pelajaran, aku tetap tidak suka jika dia diperlakukan kasar." Semua mengangguk setuju dengan ucapan Tula, apalagi mengingat peristiwa terakhir di mana Helena di bentak oleh seorang kusir.

"Sebaiknya kalian tidur dan berhenti bergosip!" Tegur Helena membalik badannya menghadap ke tiga hewan itu. "Aku ucapkan terima kasih pada perhatian kalian tapi jika memang perduli padaku, tolong jangan berisik"

My Helena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang