Dibalik keceriaan itu, ada luka yang tersembunyi
☆☆☆
"Mulai sekarang kita pacaran!"
"Apa-apaan?! Ogah ah."
"Yaudah, kalau begitu Andromeda nggak akan maafin Biru dan bakal laporin hal ini ke Baba," ancam Andromeda sambil memicingkan matanya, menunjukkan ketegasan yang jarang ia tunjukkan."Dasar bocah sinting!" balas Biru dengan nada kesal.
"Bodo amat!" jawab Andromeda tanpa ragu, lalu menjulurkan lidahnya ke arah Biru.
Biru menatap Andromeda tajam, seolah sedang mencari sesuatu dalam tatapannya yang penuh kebingungan. "Selain itu?"
Andromeda menggelengkan kepalanya, lucu. "Gak ada," jawab Andromeda singkat.
"Kita jalan aja malam ini, gimana?" tanya Biru dengan nada yang lebih serius.
Alora dan Hazelea membelalakan mata mereka, mulut mereka terbuka lebar, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.
Bagaimana mungkin seorang Biru, yang dikenal keras dan dingin, tiba-tiba mengajak jalan seorang gadis?Sebelum Andromeda sempat membuka mulutnya, Biru sudah memotongnya.
"Jam tujuh malam lo udah siap, gue jemput lo."
Setelah mengatakan itu, Biru segera membalikkan tubuhnya dan berjalan cepat, berlari menghampiri teman-temannya yang baru saja terlihat di lorong sekolah."OMAGA OMAGA OMAGA!!" teriak Alora dengan suara melengking. "APA GUE GAK SALAH DENGER?! APA GUE LAGI MIMPI?! SEORANG BIRU LAKSMANA NGAJAK JALAN?! WAIT, WAIT, JANGAN PINGSAN DULU, AN!"
Andromeda hanya tertawa kecil, merasa puas dengan reaksinya. "See? Andromeda kan udah bilang, kalau Biru bakal luluh suatu saat nanti, dan ini lah saatnya."
Alora mencengkram kedua bahu Andromeda, memicingkan matanya dan menatap Andromeda serius. "Ngaku sama kita, lo pelet Biru kan?"
Andromeda menggelengkan kepalanya cepat-cepat. "Enggak! Andromeda gak pelet Biru."
Hazelea menggelengkan kepalanya dengan gelisah. "Lo lebih lebay daripada An, tau gak, Ra?"
Alora menatap Hazelea dengan ekspresi tak terima. "Kok gue lebay?"
"Lo berlebihan banget, manusia itu gampang berubah, mungkin aja Biru yang sekarang bukan Biru yang dulu. Justru itu bagus buat Andromeda kan? Itu tandanya Biru udah mulai ada rasa sama Andromeda.""Omaga! Gak mungkin, secepat itu kah?" tanya Alora dengan rasa tak percaya.
"Kenapa gak mungkin? Andromeda cantik, lucu, imut, dan menggemaskan," jawab Andromeda sambil meletakkan kedua tangannya di wajahnya."Jangan seneng dulu, bisa jadi dia cuma nggak mau lo bocor sama kakeknya," celetuk Hazelea.
"Kok Hazelea ngomongnya gitu?!" seru Andromeda dengan sedikit terkejut.
Hazelea hanya mengedikkan bahunya santai. "Bisa aja, kan?"
"Bener kata Hazelea, lagian seorang Biru nggak mungkin jatuh secepat itu.""Kalian dukung An gak sih?! Kok ngomongnya pada gitu?! Kalian jahat!" Andromeda menghentakkan kakinya kesal.
"Jangan marah dong bocah, kita cuma bercanda kok," ujar Alora sambil tertawa.Hazelea tersenyum dan memeluk Andromeda. "Tentu saja kita dukung lo, An."
Pada saat itu, seorang lelaki menghampiri mereka. "Hazelea!" panggilnya, lalu berlari cepat menghampiri ketiga gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrophile ( On Going )
Ficção AdolescenteBiru Laksmana, pemimpin geng mobil Jaguar, yang terkenal di Indonesia. Biru memiliki sikap dingin dan tegas. Selain itu Biru merupakan kapten basket di SMA Canopus. Menjadi murid tampan dan terkenal di sekolah membuat Biru menjadi incaran para gadis...